Kau tahu? memperjuangkanmu adalah bagian yang tersulit bagiku
Sebab banyaak sekali cobaan yang datang silih berganti.
Namun aku? aku tidak semudah itu untuk menyerah. Mempertahankan, dan memperjuangkanmu.
Selama mencintaimu, aku tidak tahu akan sesakit ini.
Bahagia dan luka yang kau berikan selalu beriringan, bersamaan, selalu seperti itu.
Kau tak merasakannya, karna kau.
Kau terlalu dingin, melebihi dinginnya salju di kutub utara,
melebihi angin disertai hujan yang deras.
Kau tidak pernah merasa jika tanpa kau sadari Kau terlalu dingin,
sampai aku sulit untuk memecahkan dinginnya sikapmu.
Namun aku? Lagi-lagi memperjuangkanmu.
Aku berusaha memperjuangkanmu semampu hatiku.
Aku ikhlas dengan sikap dinginmu
Aku tetap membuatmu merasa nyaman dan berusaha untuk terlihat "im fine"
Lalu tanpa ku sadari sikapmu ternyata hanya semata kau bosan denganku
Tanpa perasaan kau bercerita kepadaku
Kau.. Kau menyukai seseorang yang slalu ada untukmu.
Kau merasa nyaman dengannya, karna pada saat itu aku tidak berada di sampingmu
Kau bercerita banyak tentangnya, seakan dunia milik kalian berdua.
Aku? mendengar ceritamu hanya tersenyum.
Senang mendengarmu bercerita dan sedih ternyata kisahmu bukan tentangku.
Kau tahu, saat mendengar ceritamu. Aku kesal ke diriku sendiri, yang tidak berhasil membuatmu nyaman.
Padahal aku slalu lakukan berbagai cara, bahkan sampai mempermalukanku di depan teman-temanku untukmu.
Lambat laun, singkat cerita
Entah belum selesai permasalahan yang ada pada diri kita
Kau jalan bersama sahabat kita. Apakah itu masih dibilang Sahabat?
Hey aku kalian anggap apa?
Ketika kau menggampangkan aku seolah aku baik2 saja
dan Kau, tertawa riya dengan Sahabat kita.
Sakit...
itu yang kurasa
Sakit saat tau kalian jalan bersama, tertawa, canda, berbagi cerita.
Walau sebenarnya kalian tidak jadian.
Tetapi bisakah kalian hargai aku?
Kalian seakan buta dan tuli terhadapku
Kalian anggap aku apaa?
orang yang selalu kalian anggap disaat butuh?
atau hanya pajangan nama diantara "Sahabat"?
Banyak sekali luka yang kau berikan padaku.
tapi kau tak pernah merasa itu.
Kau seakan-akan tidak pernah menyakitiku dengan sikapmu.
Sadarkah kau? ini hanya lah sebutiran debu dari luka yang kau beri.
Lantas, apakah yang membuatmu berpikir bahwa aku yang menyakitimu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekumpulan kata
PoetryJikalau waktu berkata Jikalau jarak mengerti dan Jikalau setiap hembusan angin merasakannya Ingin ku katakan......