Hadiah Natal Terindah

592 61 33
                                    

WARNING!!

Boys Love, Typo(s), Judul ga sesuai cerita, Alur kadang cepat kadang lambat, No Majas, TIDAK SUKA? JANGAN BACA!!

Makasih 🤗

.
.
.

Malam Natal yang biasanya dirayakan dengan penuh suka cita harus tertunda karena wanita satu-satunya di rumah itu tiba-tiba saja membawa pulang seorang anak laki-laki dan memperkenalkan pada kedua bocah laki-laki di sana sebagai anggota keluarga baru.

Wanita dewasa itu tersenyum canggung kala melihat kedua puteranya yang berselisih tiga tahun itu hanya termangu.

Berdehem untuk memecahkan keheningan yang sempat tercipta, "Jadi, mulai sekarang Perawat akan menjadi putera ke dua di rumah ini. P'Sing yang tertua, dan N'Fiat termuda. Kalian harus hidup dengan rukun dan saling menyayangi. Oke?"

Tak ada jawaban dari ke dua bocah tampan itu. Si sulung yang sedari tadi mencuri pandang ke arah bocah bernama Perawat hanya menggaruk pelipisnya yang tak gatal. "Aku belum begitu paham kenapa tiba-tiba Mama membawa anggota keluarga baru. Tapi, aku akan berusaha bersikap sebagai kakak yang baik." Kata bocah berusia dua belas tahun itu dengan bijak.

"Fiat gak ngerti. Fiat ikut saja." Bocah termuda yang berusia delapan tahun lebih itu menimpali.

Sang Mama tersenyum lega mendengarnya, "Bagus, kalian memang jagoan Mama. Nah.. Kalau begitu, ayo kita makan malam, lalu rayakan malam Natal kita.. Mama punya banyak hadiah buat kalian. Ayo..." Ajaknya semangat menuju meja makan. "Ayo sayang," Tangannya menuntun Perawat yang sedari tadi hanya terdiam.

Setelah keempatnya duduk, mereka mulai berdo'a dipimpin oleh si sulung. Dengan telaten Mama mengambilkan nasi berserta lauknya untuk ketiga puteranya.

"Karena Perawat sekarang sudah menjadi bagian keluarga, kamu jangan sungkan ya, ini rumahmu, kalau mau makan, main atau apapun, kamu boleh melakukannya. Kalian bisa main bersama. Tanya P'Sing saja kalau ada yang tak mengerti saat Mama tak ada, oke..?!" Mama mengusap punggung Perawat yang duduk tepat di sampingnya.

Dengan pandangan yang masih terlihat bingung, Perawat hanya mengangguk kecil, kentara sekali jika ia masih belum nyaman berada di antara anggota keluarga barunya.

Setelah selesai makan malam, mereka berkumpul di ruang keluarga untuk menikmati hidangan penutup.
Mama membagikan bermacam kado Natal yang setiap tahun selalu ia persiapkan untuk kedua jagoannya.

Nantana Ruangroj, wanita berusia tiga puluh lima tahun yang berprofesi sebagai dokter di salah satu Klinik swasta di Rattanakosin itu seorang single parent. Ia bercerai dengan suaminya saat anak kedua mereka -Fiat baru lahir. Nan begitulah sapaannya, membesarkan kedua puteranya seorang diri dengan hanya mengandalkan penghasilan dari pekerjaannya. Tak ada nafkah dari mantan suaminya untuk anak-anak mereka. Nan yang memintanya memang, namun ada alasan mengapa ia melakukan hal itu.

Berada di titik terendah dalam hidup sudah pernah dirasakan. Beruntung ia memiliki otak yang cerdas dan semangat hidup yang tinggi. Setiap merasa lelah dan ingin menyerah, Singto dan Fiat lah yang menjadi Strong Why-nya. Meski seorang single parent, namun ia ingin kedua puteranya hidup dengan layak dan tanpa kekurangan kasih sayang. Nan berhasil menjadi ibu sekaligus ayah untuk Singto dan Fiat. Dan sekarang Strong Why-nya bertambah.

Perawat, bocah berusia sebelas tahun yang ia adopsi menjadi anak angkatnya, kini menjadi tanggungannya. Ia menemukan Perawat seminggu lalu di gang sempit dekat Kliniknya.

Nan yang saat itu masuk kerja malam tak sengaja menemukan seorang bocah laki-laki yang tergeletak pingsan. Segera saja ia membawa bocah itu ke klinik dan mengobatinya.

[FF-Peraya] Christmas EveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang