_Happy Reading_
"Langkah kita mungkin berbeda,arah kita mungkin berbeda.tapi satu yang pasti sama,yaitu perasaan diantara kita berdua"
_Saniandra
*****
Sudah tiga hari Sania mendiamkan andra.telpon ataupun pesan dari Andra tak pernah dia angkat ataupun dia balas.Bahkan jika Andra datang kerumahnya pun dia selalu pura pura tertidur agar tidak bertemu dengan Andra.
Sania sudah mulai bisa menerima keputusan andra,dia sudah bertekad akan mendukung Andra apapun keputusan cowok itu.tapi dalam hati kecilnya masih ada rasa tak rela membiarkan Andra pergi jauh darinya itu yang membuat Sania enggan bertemu dengan Andra beberapa hari yang lalu.Hari ini dia dengan semangat berangkat ke sekolah seolah melupakan keadaan hubungannya dengan andra,pengumuman kelulusan akan diumumkan hari ini.dan Sania berencana akan berbicara dengan Andra,dia ingin meminta maaf karena sudah egois memikirkan dirinya sendiri dan atas semua yang sudah dia lakukan selama tiga hari ini.
Saat sampai ke sekolah,tepat didepan gerbang Sania menatap gerbang dan juga papan nama sekolahnya itu Lamat lamat.sebentar lagi dia akan meninggalkan sekolah ini,banyak sekali kenangan yang telah dia buat disekolah itu Sania pasti akan merindukan sekolah ini nanti.Tiba tiba terlintas ucapan Panya dikepalanya
"Awas kamu nanti jangan ikut ikutan pawai sama semacamnya itu ya san,mamih takut kamu kenapa napa"tutur Panya seraya memberikan dia segelas susu
"Kayaknya kepala sekolah juga ga akan ngijinin murid muridnya buat ngalakuin kayak gituan"tutur Sania lalu melangkahkan kakinya memasuki area sekolah.
"Woy woy udah pada bawa pilox kan Lo pada?"tutur Abdul saat Sania baru memasuki kelasnya.
"Ada apaan nih?"tanya Sania mendudukan dirinya dikursi
"Biasa,persiapan buat coret coret"tutur Wulan
"Ohh"Sania hanya ber oh saja menanggapinya.
"San Lo udah bawa yang gue suruh di grup kan?"tanya Abdul"Udah,nih!"tuturnya seraya membuka tasnya lalu memperlihatkan isinya
Abdul terkejut namun senang"buset banyak amat"tuturnya senang didalam tas Sania ada banyak pilox dan juga Smoke bomb."gue kan minta nya bukan ke elo doang san tapi ke beberapa orang,kenapa Lo bawa banyak banget?"
"Lo ga seneng gue bawa banyak?"tanya Sania sengit
"Eh engga engga bukan gitu maksud gue"gelagap Abdul bukan bermaksud seperti itu dia hanya bingung saja.
Sania tertawa geli,dia hanya ingin mengerjai temannya itu"bejanda kali"tuturnya
"Bercanda kali"timpal semua murid disana
Sania kembali terkekeh"gue sengaja beli banyak,biasa uang jajan gue ada lebih.apa lagi ini buat kita semua,apa sih yang engga buat kalian"tuturnya bangga seraya menaikan satu alisnya
"Ini yang gue suka"tutur Abdul menepuk lengan Sania dengan kencang saking terharu dan semangat.Apa ada Yang seperti Abdul kalau senang pasti memukul orang?
"Anjir sakit monyet"teriak Sania sambil mengusap lengannya.
Abdul hanya cengengesan sambil mengacungkan jarinya membentuk huruf V ke arah Sania.
"Pergi Lo!gedek gue liat muka Lo"makinya karena sebal melihat tampang Abdul yang menyebalkan.
Abdul memberi hormat patuh seakan makian dan usiran dari Sania adalah perintah untuknya"Siap bos"tuturnya lalu pergi darisana dengan tingkah baris berbaris
KAMU SEDANG MEMBACA
SANIANDRA(END)✓
Teen FictionJangan lupa follow dulu ya:) RANK🏅 #11 ceritapendek(2 Maret 2021) #6 ceritapendek(3 Maret 2021) #1 Wattpad2020(10 Maret 2021) #2 Wattpad 2020(6 April 2021) Sania mulai jengah dengan cowok yang mengikutunya"Lo apa apaan sih" "Apaan?"Tanya Andra cuek...