"Gue harus sabar ngadepin bocah cilik karena nantinya gue bakal jadi ibu dari anak anak Yugo"
~Asa~"Go, aku pulang bareng Lina ya, soalnya hari ini mau ngeles privat Raka adeknya Lina" ucapku sambil berjalan dilorong kelas bersama Yugo yang sedari tadi tak memandangku.
Entahlah dia kenapa, laki laki tapi gampang badmood"Mau dijemput ngga?" Tanyanya singkat tapi penuh perhatian.
"Emmm, boleh kalo ngga ngerepotin kamu" kataku.
Didepan ruang guru gue liat Lina yang udah ngambil motornya dari parkiran dan menunggu di arah gerbang. Melihat Lina, gue langsung pamit ke Yugo.
"Eh Lina udah nungguin, aku duluan ya, kamu ati ati" ucapku sambil berjalan tanpa mendengar jawaban dari Yugo. Sepertinya Yugo juga nggak jawab apa apa.
Gue langsung nyamperin Lina, naik ke motor Scoopy kesayangannya dan menuju kerumah Lina.
Rumah Lina nggak jauh dari sekolah, hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit, itupun dengan kecepatan sedang.
Sampai dirumah Lina, Mama Lina menyambutku dengan ramah, Mamanya masih sangat cantik, bahkan jika menjadi kakaknya Lina pun masih cocok.Mama Lina yang sudah melihatku turun dari motor langsung menyapaku "halo sayangg, apa kabar"
"Halo Tante, kabar baik" kataku sambil mengulurkan tanganku untuk bersalaman. Tangannya sangat lembut, jadi insecure deh.
"Masuk masuk, Tante udah siapin Snack sama es jeruk nih, diminum ya, Tante panggilkan Raka dulu" Mama Lina mempersilahkan gue buat duduk di sofa yang serasa Spring bed, lebar, empuk.
Lina baru aja masuk rumah, dia juga duduk nemenin gue sebentar sambil ngobrol ngobrol tentang anak kelas.
Disaat pembicaraanku sama Lina berlangsung, tiba tiba Raka lari sambil menembakkan air kearah Lina."RAKAAAAAA" Teriak Lina memarahi Raka
"Yeyeyeye, sini kejar sini kejar kalo bisa, ciuuu ciuuu" tingkah Raka yang masih sangat polos terlihat. Raka tak menghiraukan marahnya Lina, ia terus menembakkan air kearah Lina.
"MAMAAAA ADEKKK NAKALLL" Lina mengadu pada Mamanya.
Gue ketawa dong ngeliat ulah mereka berdua, lucu aja gitu.
Mama Lina datang dan menasehati Raka.
"Raka masih nakal? Biar dijewer sama Kak Asa" kata Mama Lina menakut nakuti Raka."Hayo sini kakak jewer" kataku pada Raka.
"KABUUUURRRRR" Raka lari kesana kemari, bikin orang pusiiinggg.
"Asa, gini nih kelakuan Raka, Tante pusing sendiri mau ngajarin Raka belajar, tolong bantu Tante ya nak" ucap Mama Lina sambil memijat kepalanya sendiri.
Gue nggak jawab apa apa, cuma senyum ngangguk ngangguk doang.
Duhhh belum apa apa aja gue udah pusing, apalagi nanti, botak kali gue."Kamu pasti bisa nak Asa, belajar jadi calon ibu biar nanti kalo udah punya anak nggak kaget ya" kata Mama Lina meyakinkan
"Yaudah Tante tinggal dulu ya, Tante mau istirahat, pusing kepala Tante, Tante sekalian manggil Raka."
Mama Lina ninggalin gue sama Lina diruang tamu. Sedangkan Lina sibuk ngoceh sendiri gara gara Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo Jatuh Cinta [Completed] ✓
Teen Fiction"Sa" panggil Yugo. "Apa" jawabku deg degan. Kenapa tiba-tiba suasana jadi menegangkan gini. "Saat ini gue ga lagi jatuh cinta" Yugo diem. Gue mikir dia ga mau pacaran. Tapi dia lanjut ngomong "tapi bangun cinta, dan itu sama Lo Sa." Deg Jantung gue...