dipagi hari yang cerah ini aku sudah rapi tak lupa disertai tas selempang yang selalu kubawa kemana²
hari ini aku berencana pergi dengan seseorang,siapa dia?pacar?bukan teman?tapi kami sudah dekat em sahabat mungkin.
aku pergi ke ruang makan untuk makan tentunya,sudah ada dua orang duduk sambil menatapku.
"dah wangi mau kemana manis ga hemat air lo"
"apa si"jawabku
jangan hiraukan kicauan saudara kembar ku yang tak berfedah.
aku menarik kursi dan mendarat tubuhku untuk duduk.
aku makan bertiga ada valery dan ayahku.iya kami cuman bertiga ibukku sudah meninggal saat kami lahir.sedih rasanya tidak mengenal orang yang melahirkan kami kedunia belum sempat kami ditimang tuhan sudah memanggilnya.
sudah lah aku tidak mau bersedih hari ini aku ingin bersenang-senang.
kami makan sambil diselingi candaan yang biasa kami lontarkan untuk menghangatkan susana.
setelah itu selesai makan aku langsung pergi bahkan aku belum selesai makan sudah ada yang memanggil namaku daru pintu depan.
"viola~"
"ekhem mau kemana lo berduaan ama die mana gua ga diajak lagi"cibik valery.
"Iri?bilang bos,yah aku pergi bareng gio"viola
skip.
jalan pulang
"ternyata disuruh nganterin kucing maen"sindir ku.
"emang iya kan ini dah waktunya kenjo perawatan ya gak jo?"
laki" berlesung pipi dengan senyum yang memikat,diseantero SMA emas siapa yang tidak mengenal zergio ketos andalan.jangan lupa dia penyuka kucing.
"ga geloh kan kucing di ajak ngomong? menyeramkan"jawab ku
"sirik dia ya ga jo?"zergio
kami melanjutkan jalan kaki menuju rumah sambil diselingi pembicaraan singkat.
ya kami memilih berjalan kaki,karna tadi kami naik bus,mengurangi polusi yang semakin marak.
Saat melewati taman pas sekali bunga-bunga sedang mekar,tidak heran ada lebah yang bersembunyi dikelopak bunga.
"MEONG!!"
entah kenapa kenjo a.k.a si kucing tiba-tiba melompat dari gendongan majikannya zergio.
"eh kenjo"zergio
saat zergio mengerjar kenjo yang lari ketengah jalan,tanpa ia sadari ada truk yang sedang melintas dalam waktu sekejap terjadi tabrakan dan zergio korbannya.
aku yang terkejut langsng laru menghampiri zergio,kuangkat kepalanya dan ku taruh dipangkuan ku.
dari kepala nya mengalir darah yang tidak bisa dibilang sedikit,disaat seperti ini dia masih saja lebih mementingkan kucingnya yang tak lepas dari dekapannya.
"viii ja-jaga ken-jo ya"sangat lirih yang hampir tak terdengar oleh ku aku sedang menelfon orang tua zergio.
"gio bangun awas lo kalo tidur gua ga mau jagain kenjo gio!"aku mengeluarkan suara yang keras dengan bersamaan aur mataku keluar.
tangan zergio gemetar dan memegang tanganku dan dalam sekejap pegangan nya merenggang.
"gio!gio bangun lo bangsat!!"sumpah serapah yang lama tak terdengar dari mulutku pun akhirnya keluar juga.