[ elpeeda's special episode ]
•
° 10 Reason For I love you °
•
"Your heart is like a tree that lets me rest."
•
Mata Yunseong mengerjap saat merasakan gerakan kusut disisi sebelah sisinya yang membuatnya menoleh. Minhee bergerak gelisah dalam tidurnya. Ke kanan, ke kiri, telentang, lalu tengkurap kembali berulang beberapa kali. Matanya terpejam namun wajahnya seperti sedang merasa takut. Peluh bercucuran didahi dan lehernya. Napasnya tersengal-sengal seperti sedang dikejar sesuatu.
Yunseong kemudian mendekati Minhee menarik perlahan tubuhnya agar mendekat lalu meletakkan kepala Minhee di dekat dadanya sambil mengelus dahi Minhee lembut. Tangan yang satunya memberi usapan di bahu agar Minhee tenang.
Cara itu selalu berhasil. Perlahan napas Minhee mulai teratur. Tubuhnya juga sudah mulai tenang dalam dekapan Yunseong. Setelah dirasa Minhee damai dalam lelapnya, Yunseong pun ikut menyusul kembali ke alam mimpi setelah mengecup kepala belakang menyalurkan rasa sayangnya pada pemuda manisnya, masih dengan tangan yang mengusap lembut dahi Minhee.
°°°°°
Jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Tapi kedua insan yang semalam tidur berdekapan masih betah mengistirahatkan diri mereka di ranjang. Dengan kepala Minhee yang kini ada di atas dada Yunseong sedang kedua tangannya melingkar apik diperut suaminya.
Minhee sebetulnya sudah bangun sejak beberapa saat yang lalu, hanya saja ia masih betah dengan posisinya yang sekarang. Berbaring dengan tubuhnya yang menindih Yunseong tapi suaminya itu tak menunjukan keberatannya. Dipandanginya wajah tampan dengan mata yang masih terpejam itu. Tangan Minhee melepas satu pegangannya di perut Yunseong lalu mengusap pipi suaminya dengan lembut. Betapa beruntungnya ia memiliki Yunseong di dunia ini.
Saat Minhee ingin menarik tangannya tangan Yunseong justru menahannya untuk tetap bertapak dipipinya. Dilihatnya Yunseong tersenyum dengan mata yang masih terpejam.
"Selamat pagi, duniaku." Yunseong membuka matanya kemudian balas menatap Minhee lembut.
"Gombal" Minhee memanyunkan bibirnya lengkap dengan kedua pipi yang sudah merona.
"Cie malu" Yunseong mencubit gemas pipi Minhee yang merona.
"Kamu udah bangun daritadi ya?!" Tanya Minhee galak
"Iya, daritadi. Sengaja pura-pura tidur. Lucu aja liatin kamu begini," Yunseong menepuk-nepuk punggung Minhee yang masih setia menindihnya. Selalu begini ketika Minhee mengalami sesuatu yang buruk malam harinya, maka akan terbangun dengan posisi menindih Yunseong.
Cukup lama mereka berpandangan satu sama lain. Menunjukan cinta lewat pancaran sinar mata tak tak akan pernah redup sampai kapanpun.
"Semalem aku gitu lagi ya?" Minhee berucap takut-takut sambil turun dan berbaring di samping Yunseong.
"Heem, makanya aku peluk kayak biasa." Yunseong membalikkan tubuhnya ke sisi kiri dimana istrinya sedang melamun memandang langit-langit kamar mereka.
"Maaf kalo aku selalu ngerepotin kamu." Minhee menundukkan kepala sambil memainkan jarinya.
Yunseong membawa kepala Minhee untuk diletakkan di atas lengannya, dibawanya kepala Minhee mendekat ke dadanya seperti semalam.
"Kamu gak pernah sekalipun ngerepotin aku. Jangan bilang gitu." Minhee mengangguk kecil kemudian berbalik ke kanan sehingga mereka berhadapan walau Minhee agak ke bawah. Menatap Yunseong dalam kemudian kembali mendekatkan telinganya ke dada bidang suaminya itu.
"Aku tenang kalo dengerin dia. Your heart is like a tree that lets me rest." Tangan Minhee melingkar erat di pinggang Yunseong sementara sang empunya hanya tersenyum mendengarkan ucapan istrinya.
"Kamu bisa dengerin dia kapanpun kamu mau, dia akan selalu berdetak buat kamu. Selamanya. " Ucapannya barusan membuat Minhee mendongak menatapnya. Minhee kemudian tersenyum.
"Thank you. You and them." Minhee menunjuk dada kiri Yunseong kemudian mengecup pipi kanan dan kiri suaminya bergantian.
"Yang ini ngga?" Yunseong menunjuk bibirnya membuat pipi Minhee kembali merona. Suaminya itu suka sekali menggodanya dan anehnya ia tak pernah tidak merona.
"Lucu banget sih." Justru wajah Yunseong yang maju untuk mengecup bibir Minhee. Minhee masih sama seperti dulu, selalu merona jika Yunseong menggodanya bahkan ketika bertahun-tahun telah berlalu.
"Itu udah tugas aku. Kamu gak perlu ngerasa kalo kamu itu ngerepotin aku. I will always be happy if its for you, no matter what happens."
Setelahnya dahi Minhee dikecup lama. Mereka kembali saling merengkuh, mengabaikan sinar mentari yang sudah masuk melalui jendela kamar mereka. Menyalurkan kehangatan melalui pelukan erat.
Bagi mereka, setiap hari rasanya seperti kembali dibuat jatuh cinta lagi pada satu sama lain seperti pada pertama kali dulu.
•
•
•
[ elpeeda's special episode part 1 - end ]
°
°
published on: October 20, 2020
° hai! Apa kabar? Semoga dalam keadaan baik ya ♡
Aku bikin ini sebagai special episode yang terdiri dari sepuluh part, seperti judulnya. Ini bakal banyak kejunya sih atau mungkin malah cringe jadi siapin kantong kresek buat jaga-jaga >_<
• selamat hari selasa!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
• elpeeda | hwangmini •
Fanfiction| home stopped being a place when you entered my life | hwangmini's oneshot, ficlet, drabble, short story collection. disclaimer : • bxb, boys love • don't like don't read, you've been warned • all genre(s) • contain lots of sweet things • mpreg...