Sifat cuek Ara membuat cowo dingin ini menjadi cowo paling setia yang pernah 𝐝𝐢𝐚 kenal.
Dengan lika - liku kehidupan, mereka bertahan di kesetiaannya.
─── ❝ 𝐥𝐨𝐨𝐤 𝐨𝐟 𝐈𝐜𝐞 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞 ❞ ───
"suamiku, musuh pertama ku."
"Dan dia, akan ja...
Soobin yang saat itu terlihat sangat marah dan bingung— hanya bisa mengabaikan semua pertanyaan temannya yang terdengar sangat menjengkelkan baginya. Matanya terlihat sangat tajam menatap lantai. Entah apa yang terjadi dengan Soobin kali ini—tapi yang jelas, dia bersikap jauh dari bisanya.
"Cemburu lagi?" - tanya Kai (sambil meneguk abis air minumnya)
...
Soobin masih menatap tajam lantai itu dan terus menjambak kecil ramburnya yang masih basah karna keringat. Menghela nafas nya dengan berat—sesekali juga ia meminum air dengan sangat terburu-buru.
"Soobin" - tegur Taehyun dingin.
Soobin pun mulai melihat ke arah mereka. Dengan tatapan pasrah dan kosong. Seperti tidak ada hari esok.
"Hey, semangat dong, tadi permainan lu bagus juga" - lanjutnya
"Bukan itu" - balas Soobin.
"Ya karna itu, kita ga bisa tenangin ku dan ngasih saran lu karna lu ga mau jujur sama kita, coba — sok ceritain, jujur aja" - ucap Yeonjun sambil menepuk-nepuk punggung Soobin.
...
Beomgyu terus saja berusaha membujuknya dengan meledeknya. "Yoooo jujur aja, kenapa sih lu kaya abis ngehamilin orang aj—"
"Ya" - jawab Soobin sambil menundukan kepalanya.
"Tuh kan benn— WHAT?!"
"WHAT?!"
Semua sahabatnya teriak serentak—kaget, sampai hueningkai pun tanpa sadar melempar botol plastik miliknya yang sudah habis ke lantai. Semua orang mematung, dan saling melihat satu sama lain dengan mulut yang masih terbuka sedikit.
Soobin hanya diam dan kembali menundukan kepalanya dengan menghela nafas yang cukup panjang.
Bingung, takut, dan khawatir,
Taehyun pun memberi signal kepada teman-temannya untuk menenangkan Soobin. Kai yang polos hanya bisa bertanya-tanya tanpa harus mengerti keadaan Soobin saat itu.
"Ko bisa? Lu ng-gapain aja sama Ari—"
"Ssstttt" - tegur Beomgyu.
"Maaf-maaf"
...
Yeonjun mendekati Soobin, dan kembali menyemangatinya dengan menepuk pelan bahunya. Yeonjun dengan sangat hati-hati—menyuruhnya untuk menenangkan diri dahulu dan memikirkan hal ini baik-baik.
