...
(disclaimer: tulisan miring = bahasa Korea)
...
"Satu ice caramel macchiato." ucap kamu kepada barista.
"Ada tambahan lagi?" barista pria itu bertanya dengan ramah.
"Itu saja."
"Baik. Mohon ditunggu sebentar ya." ucapnya. Kamu mengangguk dan memilih duduk di meja bar yang kosong.
Lima menit menunggu, seorang barista perempuan meneriakkan pesananmu. Kamu yang mendengar teriakan itu langsung bergegas berdiri dan menghampiri sang barista. Kamu menerima kopimu. "Terima kasih."
Setelah menerima kopi mu, kamu berjalan menuju pintu, dan matamu yang masih fokus di layar ponsel, membaca peta yang bertuliskan hangul. Akibat kamu terlalu fokus dengan ponselmu, kamu menabrak seorang pengunjung yang hendak masuk kedalam kafe.
Kopimu tumpah dan mengotori baju pria itu.
"Oh, aku minta maaf. Sungguh aku minta maaf. Aku benar-benar tidak sengaja." ucapmu dengan nada panik. Kamu merogoh isi tasmu dan menemukan sapu tangan bersih didalamnya.
"Sebentar. Tunggu sebentar. Aku akan membersihkan bajumu." ucapmu lagi lalu berlari menuju toilet, membasahi sapu tanganmu, dan kembali menghampiri pria itu.
Kamu membasuh bekas kopi pada kaosnya dengan hati-hati. "Dasar bego! Bisa-bisanya lo bikin perkara di negara orang. Mana kayaknya bajunya mahal lagi." omelmu dengan bahasa Indonesia.
"Permisi, nona."
Kamu menghentikan kegiatanmu, dan menatap mata pria itu.
Iya. Pria didepan kamu ini sungguh tertutup. Kamu hanya bisa melihat matanya saja.
"I...iya. Ada apa?" tanyamu gugup.
"Tidak usah dibersihkan. Tidak apa-apa." sahutnya.
"Ahh, tidak apa-apa. Saya merasa bersalah karena sudah membuat baju anda kotor. Tidak apa-apa." ucap kamu lagi. Saat kamu hendak melanjutkan membersihkan bajunya, tangan pria itu mencoba menghentikan tanganmu.
"Tidak apa-apa. Sebagai gantinya, saya akan mengambil sapu tangan ini. Terima kasih sudah membersihkan baju saya. Saya permisi." sahutnya lagi lalu berlalu dari hadapanmu.
Kamu masih mematung di tempatmu berdiri. "Bego. Bego. Bego." kamu memukul kepalamu dan berjalan lemas keluar dari kafe.
Sedangkan pria itu hanya memperhatikanmu dari meja bar dengan senyum yang tersembunyi didalam maskernya.
...
Kamu kembali ke kafe, dan menunggu pria itu keluar. Perasaanmu masih tidak enak atas kejadian tadi, dan kamu akhirnya membelikan kaos putih baru untuk pria itu. Meskipun harganya tidak mahal, setidaknya kado tersebut sebagai permintaan maaf kamu yang tulus.
Tiga menit kamu berdiri diluar, dan pria itu akhirnya keluar dari kafe dan menuju sebuah mobil vas hitam yang terparkir tidak jauh dari kafe itu.
"Permisi."
Pria itu menghentikan langkahnya dan memutarbalik badannya.
"Ya, ada apa nona?"
"Ini..." kamu menyodorkan paperbag warna coklat pada pria itu. "...anggap saja ini kado permintaan maaf dariku."
Pria itu nampak kebingungan.
"Tolong terimalah. Meskipun harganya murah, tapi saya benar-benar tulus membelikan ini untukmu." ucapmu memohon.
Pria itu mendekati kamu, lalu menurunkan maskernya, dan tersenyum. "Terima kasih. Saya akan menerima kado permintaan maafmu ini. Tapi..."
Kamu kaget saat pria itu mendekat, tapi berusaha untuk terlihat biasa-biasa saja. Kamu yang sedari tadi hanya menatap ke bawah, memberanikan diri untuk menatap langsung mata indah milik pria itu. Dan betapa terkejutnya kamu saat melihat sosok Taeyong yang ada didepanmu.
"TAEYONG?" ucapmu dalam hati.
"Ini ice caramel macchiato untukmu. Terimalah." ucap Taeyong menyodorkan kopi kesukaanmu itu padamu.
"Iya. Terima kasih."
"Hyung. Ayo masuk. Kita sudah terlambat!" suara pria dari dalam mobil van menginterupsi kegiatan tatap-tatapan antara kamu dan Taeyong.
"Iya. Sebentar." jawab Taeyong, dia melangkah mundur, lalu kembali memasang maskernya. "Saya permisi. Semoga kita bisa bertemu di lain waktu, nona."
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT IMAGE | SEASON 2
FanfictionSekumpulan cerita oneshoot dengan cast NCT 127 | NCT DREAM | WAYV Warning !! 🚫 1. Silahkan baper 😅 2. Silahkan dibayangkan sendiri, bagaimana rasanya member NCT favorite kalian sebagai kekasih/pasangan/partner kalian. 3. Jangan lupa untuk [VOTE] n...