🦋Ch. 5

15.4K 815 61
                                    

———

F R I E N D S

———
⚠️can you give me 100 stars? If u like my story ❤️

———⚠️can you give me 100 stars? If u like my story ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue melepas emutan permen katik yang gue bawa ini. Merasa sedikit tercengang karena melihat ada Mark didepan rumah gue yang sedang mengobrol dengan Jaehyuk.

Kaki gue melangkah cepat, "MARK!"

Gue udah senyum bahagia banget karena melihat Mark yang tersenyum dan membuka lebar kedua tangannya.

Gue berlari, dan— ya gue memeluk dirinya sekarang.

"kenapa ga ngabarin mau kesini??"

Gue mendongak. "kamu tau aja aku kangen!" gue tersenyum lebar. Samar - samar gue mendengar Jaehyuk yang menghela napas.

"kalau gitu gue pergi dulu. Daring, bilang sama mama kalau dia nanya." tanpa menjawab, gue membiarkan Jaehyuk yang pergi dengan motor besarnya.

Mark tertawa kecil sembari mengacak surai gue. "kan biar kejutan. Kamu habis dari mana?"

"belanja jajan. Tiba - tiba pengin ngemil, pengin yang manis - manis."

Mark mengangguk, bibirnya mengatup kedalam. Lalu ia berjalan ke mobilnya untuk mengambil paper bag.

"ada coklat, buat kamu."

Gue membuka mulut karena cukup terkejut. Mark ngasi gue coklat ga ngira - ngira. Ini bahkan terlalu banyak untuk gue makan sendirian.

"Kamu ngapain beli coklat sebanyak ini? Mau bikin aku gendut??"

Dia malah tertawa dengan tampannya. "Gapapa lah kalau kamu gendut. Aku jadi makin sayang." Gue mengerucut mendengar itu.

"Apaan sih. Ini aja udah gendut. Nih lihat paha aku besar, lemak doang isinya. Pantat aku juga nih," gue memukul - mukul pantat gue tanpa sadar kalau wajah Mark sedikit merah sekarang.

Dia menarik tangan gue dan digenggam. "Mau ke rumah aku sebentar? Udah lama kan ga main."

Dengan antusiasnya gue mengangguk. "Siapa yang nolak pacarnya ngajak main ke rumah??" Gue lalu berjinjit dan mencium pipinya lembut.

"Yaudah ayo, coklatnya mau kamu bawa? Atau taroh di rumah aja?"

"Aku taroh dulu di kulkas. Tunggu sebentar," gue tersenyum lalu masuk ke dalam rumah. Ga ada mama sama papa karena mereka sibuk. Jadi gue cuma ngirim pesan ga lupa juga ke Jaehyuk biar dia ga nyariin gue.

"Nara?"

Gue berbalik. Karena posisinya gue masih di dapur, dan dapur gue ini ada pintu belakangnya, Jeno masuk lewat pintu itu.

"Ih ngapain?"

"Lo mau pergi sama Mark?"

Gue langsung saja mengangguk mendengar pertanyaannya. "Emang kenapa? Lo perlu sesuatu?"

[✅]FRIENDS; LEE JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang