Praaangg!!!
"KEMANA OTAKMU HAH?! Hanya kutugaskan untuk menculik satu wanita saja kau tidak becus!!! Aku tidak pernah meragukan kemampuanmu, tapi sekarang kau sangat mengecewakan!!!"
Seorang pria paruh baya dengan balutan jas putihnya itu memandang bengis pria muda yang tertunduk di hadapannya. Pelipisnya berdarah, karena gelas bir yang dilemparkan tepat pada kepalanya itu.
"Maafkan saya tuan, tapi bodyguard wanita itu sepertinya sadar akan keadaan dan menyerang anak buahku. Bahkan tidak ada satupun anak buahku yang kembali setelah aku menugaskan mereka untuk menculik Jennie."
"Jangan mengadu kepadaku tentang anak buahmu. Anak buahmu itu adalah urusanmu, bukan urusanku. Aku membayar mahal dirimu karena aku mempercayaimu, tapi apa yang aku dapatkan?! Kau membuat uangku dikeluarkan untuk hal yang sia-sia!"
Rahang pria paruh baya itu mengeras, dan suaranya menggeram penuh kekejaman. "Kalian...bunuh dia." Perintahnya pada keempat ajudannya, yang sedari tadi hanya berdiri diam di belakangnya.
"Baik tuan." Keempatnya membungkuk hormat, dan kemudian menyeret paksa pria yang tertunduk tadi. "TUAN, TUAN TOLONG MAAFKAN AKU! A-AKU AKAN BERUSAHA LAGI TUAN! TOLONG, BERIKAN KESEMPATAN KEDUA ANDA TUAAAN!!!" Suara teriakan itu berangsur-angsur menghilang, kala pria tersebut diseret keluar dari ruangan.
"Sayang sekali, aku bukan tipikal orang yang akan memberikan kesempatan kedua pada produk gagal sepertinya." Pria paruh baya tersebut beranjak dari posisinya, dan berjalan keluar dari ruangan. 'Jika begini cara kerjanya, maka tidak ada cara lain, selain menghabisi seluruh nyawa orang yang menghalangiku untuk bertemu dengan anak tunggal Kim Soo Hyun. Termasuk bodyguard yang menjaga Jennie juga akan aku habisi.' Batinnya.
....
"Hhaah...hhaah...hhaah..." Jisoo meringis kecil, dan menatap Lim dengan tatapan penuh iba. Melihat nafas pria itu yang ngos-ngosan, jelas bahwa pria itu pasti sangat kelelahan. Entahlah apa yang dibuat oleh Lim, sehingga Jennie mengerjainya dengan kejam.
Wanita bermata kucing itu menyuruh Lim bolak-balik ruang OB yang berada di lanyai 2 dan ruang CEO yang berada di lantai 20 tanpa menggunakan lift secara terus menerus. Entah itu hanya sekedar membuatkan Jennie kopi atau bahkan makanan dalam jumlah banyak. Namun begitu Lim sudah mengantarkannya kepada Jennie, dengan kejinya wanita itu menyuruh Lim untuk membaginya kepada karyawan yang berada di bagian marketing.
Maksud Jisoo adalah, kenapa Jennie tidak langsung saja memerintahkan Lim untuk membagikan makanan serta minuman itu kepada karyawan di bagian marketing, begitu pria itu selesai membuatkan makanan? Kenapa wanita itu harus bersikap kejam dengan membiarkan Lim ke ruangannya dulu, lalu baru memerintahkan Lim untuk membagikan makanan serta minuman itu?
"Yak, apa sudah selesai? Kau bolak-balik seperti setrika dari tadi." Tanya Jisoo. Saking lelahnya, Lim bahkan sampai tidak mampu menjawab pertanyaan Jisoo dengan kata-kata, jadi pria itu hanya menganggukkan kepalanya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limario's Lover [COMPLETE]
عاطفية"Dia mengidap PTSD. Kau tidak bisa merekrutnya sebagai agent, karena dengan penyakitnya ini, dia tidak akan bisa menjalankan tugasnya dengan baik." "Iya, aku paham. Tapi dia tidak bisa keluar dari sini. Jika dia keluar, dia juga akan dihabisi oleh m...