Jangan lupa vote sama komennya ya hehehe. Sorry for typo(s).
******
Jongdae mengamati Chanyeol dalam diam. Walau begitu, ia mencoba untuk memperhatikannya sedetail mungkin. Ketika ia sedang mengamati, tiba-tiba Chanyeol membuka matanya sembari bernapas terengah, hal itu membuat Jongdae sedikit tersentak. "D-dae?"
"Ya, ini aku. Apa yang terjadi?"
"Dia ... dia datang lagi."
"Apa yang dikatakannya padamu?"
"Tidak ada. Dia hanya muncul dan tiba-tiba aku merasa tubuhku diselimuti rasa panas. Setelah itu ia langsung menghilang tanpa mengucapkan apa-apa."
Jongdae mengernyitkan dahinya. Ia merasa jika sosok tanpa identitas itu ingin bermain sejenak dengan Chanyeol sebelum akhirnya unjuk diri dan mengakhiri semua pertanyaan yang ada. Jongdae bangkit perlahan dari ranjangnya dan mengambil selembar kertas lalu meremasnya menjadi bola, setelahnya bola kertas itu diletakkannya di atas lantai yang dingin.
"Huft, semoga setelah ini kamarku tidak terbakar," ucapnya lirih.
"Apa yang kau lakukan?" Chanyeol bertanya pada Jongdae.
"Kau lihat kertas ini? Cobalah untuk membakarnya dari atas ranjangmu. Hanya berhati-hatilah, jangan sampai kau justru membakar kamarku. Fokuskan pikiranmu dan katakan dalam hati jika kau ingin membakarnya."
"Oke, aku akan mencobanya."
Chanyeol bangkit dari posisi tidurnya sehingga kini ia terduduk di sisi ranjang dan mencoba berkonsentrasi seperti yang diperintahkan oleh Jongdae.
Tarik napas, keluarkan.
Sayangnya, setelah beberapa saat tak ada yang terjadi. Kertas itu dan tentu saja kamar Jongdae, selamat. Sang tuan rumah yang kebingungan masih tidak percaya. Jadilah ia mengambil gumpalan kertas tadi dan meletakkannya di telapak tangan Chanyeol.
"Ini, cobalah untuk membakarnya."
Chanyeol kembali mencoba, namun tetap gagal. Bibir bawahnya ia gigit, resah. Kedua mata bulatnya menatap turun. "Kenapa ...?"
"Ssshhhh ... tidak apa-apa, Chan. Jangan berkecil hati."
"Maaf," ucapnya lirih.
"Tidak apa-apa, Chanyeol-ah." Jongdae mendekat dan mengambil tempat di sisi Chanyeol. Sebelah tangannya mengelus punggung yang lebih tinggi untuk menyalurkan rasa tenang.
"Butuh pelukan?" Chanyeol terdiam. Jongdae tersenyum, tanpa diminta ia langsung bergerak untuk menghapus jarak dan memberi pelukan.
Chanyeol tetap tak bergeming walau pelukan yang ia rasakan membuat dadanya menghangat. Dia merasa jika masih ada tempat untuknya walau dirinya telah membuat orang disekitarnya kecewa berkali-kali. Chanyeol pikir kekuatannya telah kembali malam ini sehingga ia tidak perlu merepotkan orang-orang di sekitarnya. Tapi harapannya kembali dijatuhkan. Ia kecewa pada dirinya sendiri.
Tidak, ia sama sekali tidak membenci sosok tanpa identitas yang belakangan ini menghantui malamnya. Dia justru berterima kasih. Keyakinannya masih sama bahwa dia tidak mungkin menyegelnya selama ini tanpa alasan.
Tiba-tiba keduanya merasakan pergerakan dari arah belakang. Kyungsoo terusik dan terbangun dari tidurnya. "Hng, apa yang terjadi?"
"Dia datang lagi, Kyung."
"Apa yang kau rasakan pada tubuhmu?"
"Hangat?"
"Api. Kau adalah pengendali api."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crownless Prince [Chanbaek ft Kyungsoo, Jongdae]
Fiksi Penggemar[UNDER REVISION 🤩] ✔️ = sudah direvisi Chanyeol adalah seorang pemuda sederhana pindahan dari Desa Clover yang kini tinggal di rumah sederhana di pinggir ibukota Kerajaan Rivera. Menyambung hidup dengan menjadi pegawai di Kim's Bakery. Kondisi diri...