7

13.8K 843 29
                                    

Pagi ini aku tengah di sibukkan dengan koper yang akan aku dan Jason bawa pergi ke Bali. Setelah acara berpelukan tadi Jason mengatakan bahwa ia akan pergi ke Bali selama seminggu dan aku di wajib kan untuk ikut. Awalnya aku tidak ingin ikut, tapi Jason memaksa ku untuk ikut dengan nya.

Saka tidak kami ajak, kata Jason agar tidak menganggu kami saat membuatkan nya adik. Aku hanya bisa menggeleng dan menuruti kemauan Jason.

Usai membereskan koper, aku berjalan menuju ke kamar Saka. Aku melihat Saka yang masih tertidur sangat pulas. Aku tersenyum melihat wajahnya yang begitu polos, tetapi memiliki pemikiran yang dewasa. Aku mengusap pipinya dengan lembut, lalu mencium keningnya.

"Saka, bangun yuk. Kita siap-siap pergi ke rumah nenek."

Saka terbangun, lalu menggeliatkan tubuhnya. Saka terduduk sembari menggaruk kepalanya.

"Mama kok udah cantik, mau kemana?"

"Mama mau antar papa kerja, jadi Saka mama tinggal di rumah nenek ya." Ucapku. Saka hanya mengangguk dan menidurkan kembali di atas pahaku.

"Lama nggak?" Tanya Saka.

"Enggak kok sayang. Selama mama dan papa tinggal, Saka nggak boleh nakal ya. Harus nurut apa kata nenek sama kakek,"

Lagi-lagi Saka mengangguk kan kepalanya dengan mata terpejam.

"Udah yuk mandi, biar nggak terlalu siang ke rumah nenek nanti." Ucapku. Saka terbangun, dan berjalan menuju ke arah kamar mandi. Sedangkan aku menyiapkan baju dan perlengkapan untuk Saka, lalu menyusulnya ke dalam kamar mandi.

🌸🌸🌸🌸

Setelah mengantar Saka ke rumah bunda, aku dan Jason pun langsung pergi ke bandara. Sesampainya di bandara, kami berdua menyempatkan untuk sarapan sebelum naik ke pesawat.

Saat kami sedang menyantap sarapan, Tiba-tiba saja ada yang duduk di sebelah Jason dan merangkul Jason secara tiba-tiba.

Aku yang melihat tingkah laku wanita itu tersedak, cepat-cepat aku meminum air yang berada di depanku.

Aku berdeham cukup keras hingga wanita itu melepas rangkulan nya dari pundak Jason.

"Oh, Hai Vanya. Aku kira tadi Jason sendirian." Ucap wanita itu dengan gaya sombong nya.

Aku berdecak, kok ada wanita modelan seperti si Sisil ini. Udah ganjen, boncel, banyak gaya lagi.

Aku memutar kedua bola mataku malas, yup dia adalah Sisilia salah satu penggemar berat Jason setelah Alice.

"Aku udah nggak mood makan, kamu cepat bayar makanan nya terus kita langsung ke ruang tunggu. Aku males ngeladenin cewek jadi-jadian." Ujar ku, dan pergi meninggalkan Jason dengan Sisil.

Sesampainya di ruang tunggu, ku letakkan koper dengan sedikit kasar. Jujur, setelah kedatangan Sisil tadi mood ku benar-benar hancur. Dan aku jadi teringat perbuatan dia yang telah memfitnah ku bahwa aku pernah tidur bersama salah satu teman Jason.

Untungnya Jason tidak mempercayai ucapan Sisil itu. Sumpah rasanya ingin mencakar wajah nya saat ini. Bisa-bisanya dia tiba-tiba muncul tanpa punya rasa malu.

Saat sedang melamun, tiba-tiba saja ada yang menarik bibirku sedikit kencang. Aku menghempaskan tangan itu, lalu aku melihat Jason yang sedang tertawa.

Aku mendelik sebal, lalu mengalihkan pandangan ke arah yang lain.

"Kamu lagi datang bulan ya? Kok marah-marah tadi. Biasanya kan kamu paling anteng kalau menghadapi para hama." Ucap Jason dan ia duduk di samping kiri ku.

My Sweet Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang