Chapter 2

190 29 0
                                    

Seorang pria berhelaian raven tampak berbaring santai di kursi singgahsananya, Sesekali pria itu meminum Anggur Merah yang diletakan disebelah mejanya. Tampak malas dan mudah di dekati, taoi meskipun begitu aura dingin mengeluar dari tubuhnya membuat ruangan mewah itu tampak suram dan mengerikan. Membuat orang orang di aula istana bawah merasa kedinginan.

"Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi kakashi?" suara maskulin pria itu terdengar dingin menyapu seluruh aula istana.

Mendengar hal itu, seorang pria berambut perak bernama kakashi itupun langsung menundukan kepalanya dan membungkuk menghadap Sasuke dan berkata "Dikatakan bahwa bagian timur wilayah Kota Arche sedang hancur diserang segerombolan Black Werewolf yang memberontak My Lord."

"Hmm, benar benar tindakan yang berani." Pria itu menyeringai pelan, mata onyx miliknya berkilat jahat. "Baiklah, biarkan mereka melakukan sesukanya dan jika mereka melewati batas, bunuh mereka semua!" balasnya dingin.

"Apapun perintahmu My Lord."

"Hn, sekarang pergilah." Ucap Sasuke yang dibalas anggukan singkat oleh Kakashi yang kemudian menghilang  dari aula istana.

Sasuke yang menyaksikan kepergian bawahannya itu hanya terdiam acuh tak acuh kemudian kembali meminum Anggur Merah ditangannya.

Setelah Anggurnya habis pria yang merupakan raja dunia bawah itu pun bangkit dan tersenyum jahat.

"Sudah waktunya aku menemui gadisku."

Shadow
.
.
written by karyln
Naruto Disclaimer by Masashi Kishimoto
.
.
.
Don't like don't read baby
I'll warn you!


Cahaya kekuningan dari sinar lentera tidak cukup untuk menyinari kamar itu, terlihat dari sebagian sudut kamar yang tidak terkena cahaya.
Meskipun, kamar itu tidak besar dan tidak memiliki perabotan mewah seperti anak anak bangsawan. Tapi kamar itu tampak sederhana dan menyenangkan karena memiliki hiasan buatan tangan yang indah, nyaman untuk dilihat.

Dikasur tampak seorang gadis cantik yang menggeliatkan tubuhnya dengan tidak nyaman. Keringat sebulir jagung mengalir di dahinya dan sekujur tubuhnya, Sepertinya gadis musim semi itu sedang bermimpi buruk.

Tanpa gadis itu sadari disudut kamar yang tidak terkena cahaya lentera, muncul sesosok pria berjubah hitam mengeluarkan tubuhnya dari kegelapan. Dahinya mengekurut ketika Sasuke melihat ketidaknyamanan gadisnya.

"Hiks.. Ibu jangan tinggalkan Saku." isak gadis itu dalam tidurnya.

Mendengar isakan gadis itu, Sasuke pun memutuskan untuk mendekat ke arah Sakura berniat untuk menenangkan gadis itu dari mimpi buruknya.

"Ssttt, tenanglah cherry aku disini." ujarnya lembut sembari menepuk punggung gadis itu.

Dan ajaibnya hal yang dilakukan Sasuke berhasil membuat gadis itu menjadi tenang. Melihat hal itu Sasuke pun tersenyum dan memutuskan untuk pergi. Belum sempat Sasuke melangkahkan kakinya, sebuah tarikan di ujung jubahnya membuatnya tertegun.

"Jangan pergi." Gadis itu berbicara dalam tidurnya sembari memeluk gulingnya erat.

"Hn, baiklah aku tidak akan pergi Cherry." bisik pria itu lembut.

Sasuke pun memutuskan untuk membuang guling yang sedang dipeluk gadis itu. Kemudian ikut berbaring sembari memeluk gadis itu dari belakang hingga fajar menjelang.

000

Sakura mengerjapkan maniknya saat sinar mentari memasuki rentina matanya. Sedikit bingung saat melihat jendela kamarnya yang terbuka lebar. Ini aneh, seingatnya semalam ia tidak membuka jendelanya jadi siapa yang melakukannya? Ah pasti Bibi Tsunade.

ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang