25

17.3K 1K 8
                                    

Bukan sebuah hal yang ku inginkan, tapi harus ku lakukan, untukmu sayang

Author POV

Usia kehamilan Rasty sudah memasuki 5 bulan. Rasty bersyukur sudah tidak mengalami morning sickness lagi sejak usia kandungan jalan menuju 4 bulan.

Di usia kehamilan yang sudah memasuki trimester ke dua ini perut Rasty sudah terlihat semakin membuncit, Rasty juga tidak pernah mengeluh mengenai hal tersebut. Masalah baju mom Raina selalu datang untuk mengganti nya setiap bulan.

Hal yang membedakan antara kehamilannya di trimester pertama dan kedua adalah jika dulu ia sangat sulit makan karena morning sickness nya kini ia lebih banyak makan.
Rasty sangat suka buah buahan, dalam sehari ia bisa menghabiskan 5 piring buah dengan berbagai macam buah didalamnya. Tentu saja Radit tidak pernah keberatan dengan hal tersebut. Sudah ia bilang bukan ia lebih suka Rasty memiliki banyak permintaan dari pada terlihat sakit seperti kemarin.

Malam itu Rasty dan Radit sedang tertidur dalam kamarnya, dengan posisi Radit yabg tidur terlentang dengan tangan kanan memeluk dan dijadikan bantal untuk kepala Rasty, dan Rasty yang tidur menyamping memeluk Radit. Akan tetapi Rasty terlihat tidak bisa tertidur Radit yang menyadari pergerakan sang istri pun mengusap ngusap punggung Rasty dengan tangan kanannya. Tetapi hal itu belum juga berhasil.

Radit POV

Entah ada apa dengan istriku, sepertinya ia benar benar terusik hingga sulit tertidur. Aku usap punggungnya dengan tangan kananku yang memeluknya tanpa membuka mata.

" Tidur sayang " ucapku sambil terus mengusap

" Masss " katanya

" Hemmmm " jawabku menggumam

" Aku .. " ucapnya menggantung
Ku balikan badanku menghadap kepadanya, ku rengkuh badanya dengan kedua tangan.

" Kenapa Hem ?" Tanyaku

" Aku ... Aku mau menembak" ucapnya membuat ku terkejut dan membuka mata

" Menembak ?" Tanyaku memastikan yang dijawab dengan anggukan ragu darinya
" Kamu yakin? Tiba tiba ? Ini sudah jam 10.30 sayang, kamu harusnya sudah tidur dari jam 9" ucapku kulihat wajahnya berubah menjadi sedih dengan mata berkaca kaca " astaga apa yang kulakukan " ucapku dalam hati
" Yasudah, mas ambilkan mantel dulu " kataku akhirnya, mengecup keningnya berlalu menuju walk in kloset

Ku ambil salah satu mantel milik Rasty dan memakai salah satu mantelku, cuaca diluar sedang berangin aku tidak ingin istriku kedinginan. Kami segera keluar mansion meminta salah satu bodyguard mengantar kami menuju tempat latihan menembak di belakang mansion.

Begitu kami sampai di tempat latihan menembak, aku kembali melihat Rasty dengan tatapan bertanya, hanya memastikan bahwa ia benar benar ingin melakukan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu kami sampai di tempat latihan menembak, aku kembali melihat Rasty dengan tatapan bertanya, hanya memastikan bahwa ia benar benar ingin melakukan nya.

" Aku serius mas, aku juga gak tau kenapa " jawabnya meyakinkanku tapi dengan lesu diakhir

Ah aku mengerti ini keinginan anakku, kasihan sekali istri kecilku ini harus menuruti keinginan anakku. Aku tersenyum simpul lalu ku balikan badannya dan memeluknya dari belakang.

" Anak kita yang menginginkan nya Hem " kataku masih memeluknya, ia menjawab dengan anggukan lemas

" Jangan terlalu sering mengerjai mommy mu sayang " ucapku mengelus perut Rasty " baiklah ayo kita turuti keinginan nya agar kau bisa tertidur " lanjut ku melepas pelukan dan membawa Rasty kedalam

Author POV

Radit dan Rasty memasuki tempat latihan, Radit segera memasangkan peralatan di tubuh Rasty. Sedang Rasty hanya memperhatikan Radit dengan tatapan ragu.

" Ayok " ucap Radit setelah selesai memakaikan peralatan, menuntun sang istri menuju tempat menembak
" Siap ?" Tanya Radit diangguki Rasty

Radit mengambil posisi dibelakang Rasty yang menyamping, sehingga mereka akan terlihat seperti berpelukan jika dari belakang.

DORR !
tembakan pertama terlepas mengenai sasaran 8. Radit melepaskan pelukannya, kemudian Rasty kembali berusaha memfokuskan pandangannya lagi, entah mengapa ia sangat ingin mengenai sasaran 9
DORR !
tembakan kedua mengenai sasaran 8
DORR !
Akhirnya tembakan ketiga mengenai sasaran 9

" Yess! " Rasty memekik senang karenanya, ia segera memberikan pistol itu ketangan Radit dengan riang
Yang diterima Radit dengan senyum tak kalah manis, lalu Radit Mengusak rambut rasty " menggemaskan sekali istriku ini " pikir Radit

Radit kemudian membawa Rasty keluar arena menembak, melepas peralatan Rasty sedang rasty yang hanya terdiam

" HUAHHH " Rasty menguap

" Sudah mengantuk ?" Tanya Radit yang dibalas anggukan pelan Rasty yabg sedang mengucek matanya yang mengantuk

" Baiklah sudah saatnya mommy ini tertidur " ucap Radit setelah selesai melepas peralatan, kemudian menggendong Rasty ala koala keluar tempat latihan.

Setelah sampai di kamarnya Radit segera membaringkan Rasty diranjang, melepas mantelnya dan memastikan Rasty tertidur nyenyak dan nyaman dalam posisinya. Lalu ikut berbaring disisi Rasty sambil memeluk nya, mengusap perut Rasty seraya berkata

" Tidurlah sayang mommy mu butuh istirahat begitupun kamu, dad tau kamu akan menjadi anak yang tangguh, dad menyayangi mu " ucap Radit lalu ikut tertidur setelah mengecup kening Rasty

Ngidamnya mantap ya mbak ~ author
Untung gw g ngidam nembak lu Thor ~ Rasty
Tamat donk ceritanya kalau gw mati ~ author
Bodo, emang gw pikirin ~ Rasty

Mentang mentang udah gak sakit songongnya balik si Rasty

Gw denger ya Thor ~ Rasty
Iye iye nyonya sorry ~ author

Udah ah kaburrrrr wkwk

Ok guys, beneran lebih dari 1k donk chapter sebelumnya wkwk
Thankyou luv
So aku bakal double up
Jadi tungguin ok

Semoga suka sama chapter kali ini
Jan lupa vote, coment, and sharenya

Have a nice weekend
See you luv

~ Alma 16-10-'20

Mommy ! I Want You [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang