Masih pagi-pagi buta. Belum kelihatan sinar matahari, ayam jago pun masih pules ngorok. Hmmm, tapi bau semerbak mawar melati tercium dari kamar pasangan Wei Wuxiang dan Lan wangji di apartemen Jian di distrik Gusu.
"Mau kemana ha, udah boker belum?"Lan wangji mengingatkan kekasihnya tentang rutinitas paginya. Walau itu agak konyol tapi memang kalau tidak diingatkan Wei wuxiang suka lupa dan bakal bikin horor dikampus.
"Udah, 2x malahan."Jawab Wei wuxiang masih asik didepan kaca full bodynya. Dia masih sibuk menata stelan yang akan dipakai, merapikan rambutnya bahkan tidak lupa skincare biar tetap kinclong.
Tetapi Lan wangji masih mengantuk dan dia mencurigai ada yang tidak beres tentang kekasihnya yang memang agak eror itu.
"Jam berapa sekarang?"Tanya Lan wangji kini membuka matanya. Menguceknya perlahan ingin segera menatap jam dikamar dengan mata kepalanya sendiri. Dia memang suka bikin sarapan untuk kekasihnya itu. Karna Wei wuxiang suka terlambat bangun maka dengan ini Lan wangjin menyatakan kalau memang ada yang tidak beres.
"04.00." Balas Wei Wuxiang santai dan kini mengambil almamater kampusnya. Dia masih du bi du dada di depan kaca itu.
"Ngapain kekampus jam segini ha....apa kamu ngelindur, kesurupan, demam?"Lan wangji panik dengan apa yang didapatinya pagi-pagi buta ini. Semalam dia merasa gak salah kasih makan kekasihnya itu tetapi kenapa sekarang jadi aneh. Bagus sich bangun lebih awal tapi gak gini gini juga kali kan?
"Aku mau demo. Hak asasi manusia harus diperjuangkan. Demi keadilan para uke di negeri ini. Merdeka!!!"Dengan semangat Wei wuxiang mengikrarkan niatnya. Dia bangun pagi pagi sekali, berdandan rapi, untuk menghadapi pertemuan demo. Walaupun dia bukan aktivis dia mau sok-sok an ikut. Demi apa? Demi dirinya sendiri sebenarnya.
"Trus kenapa rapih bener, gak ada yang lihat juga entar. Disana bakal ditimpuk polisi, kena gas airmata, belum lagi disemprot air comberan."Lan wangji mengingatkan. Kalaupun ikut demo gak perlu heboh dandan. Apalagi Wei wuxiang tampil paripurna seolah mau ngehadiri acara red karpet piala Oscar.
"Aku kan mau main tik tok, bikin sW, twitter, pasang di Ig belum lagi di Fb. Kalo perlu di youtube chanel. Kan aku harus tetap ganteng. Biar cetarrrrrrr membahana gelora jiwa raga."Wei wuxiang serius dengan niatnya dan kini Lan wangji hanya bisa bernafas lelah. Mau bagaimanapun ilmu sabar tetap harus dipelajari demi awet jantung ketika punya uke-uke aneh seperti ini. Niat berangkat demo eh, nyatanya juga cari follower.
"Kalau begitu nanti sampai disana orasi yang bener, baca undang-undang yang bener, baca pancasila yang bener, nyanyi lagu Indonesia raya yang bener jangan diplesetin. Gak baik, kasihan para pejuang dulu. Susah-susah merdekain malah dirusak kata-katanya."Pesan Lan wangjin dan kini dia lagi buatin sarapan buat kekasihnya itu.
"Eh, tunggu tunggu. Aku gak demo di Indonesia ya....aku mau demo di Chiang mai."Wei wuxian masih dengan fantasinya.
"Huft...wtf....fuck....."Lan wangjin menggigit bibir bawahnya dia mengumpat dalam hati. Ingin sekali dia nimpuk itu kekasihnya pake penggorengan lalu dicincang habis tidak lupa kasih lada plus bumbu lain dan penyedap rasa. Lumayan sarapan daging.
"Ok......"Daripada jadi kegaduhan tiada faedahnya akhirnya Lan wangjin mengiyakan saja apa mau kekasihnya itu. Dia fokus memasak saja, sempat cari racun tikus tetapi dia lupa naruhnya.
......
Beberapa waktu kemudian, udah selesai dandan serta sarapan akhirnya Wei wuxiang pergi kedepan untuk memakai sepatu. Dia benar benar akan berangkat ngeksis dan Lan wangjin hanya mendukung saja. Mau kasih tahu tempe model bagaimanapun kalau Wei wuxiang udah ada niat gak bakal didenger, jadi Lan wangjin hanya bisa pasrah dan nanti tunggu dan lihat gimana endingnya.
Wei wuxiang siap berangkat. Dia pakai helm AGV, biar katanya nanti saat polisi mulai mukul-mukul secara acak. Muka cakepnya gak ikut kepukul dan terselamatkan. Good......setidaknya Valentino rossi belum pernah cidera diwajah.
Stelan bajunya merk Supermee, walau ditutupin almamater tetap aja kalau barang mahal tercium bau-bau sultan.
Sepatu Adidas, jam tangan Rolex, tas Gucci, kacamata Chopard De Rigo, ah satu lagi sempaknya Versace. Hitung sendiri berapa duit yang dipakai Wei wuxiang demi main sosmed didalam kekacauan demo.
"Nanti kalau ketemu pendiri Mc donald jangan lupa minta tanda tangannya."Pesan Lan wangji. Dia bersandar didepan pintu.
"Apa? Donald trump gak jual donat."Wei Wuxiang niat ngelawak pagi-pagi.
"Serah dah, pokoknya hati hati."Lan wangji melambaikan tangan dan dia ingin segera masuk lagi di apartemennya. Berharap Wei wuxiang gak patah hati saja.
.........
Niatnya mau tidur lagi, tetapi Lan wangjin yang tertinggal sangat amat merasa gelisah. Geser kekiri geser kekanan, sorong kekiri sorong kekanan, guling kekiri guling kekanan, nungging bahkan jumpalitan sekalipun dia masih kepikiran kekasihnya itu.
"Arggggh...."Lan wangjin mengusap kepalanya kasar. Mau diputus terlanjur sayang gak diputus tekanan batin. Ujung ujung nya tetap repot sendiri.
Lan wangjin pun bergegas berganti baju dan ingin menyusul kemana perginya kekasih andalannya itu. Niat demo Uu uke versi Indonesia, tapi perginya ke Chiang mai dan parahnya dia tinggal di China. Gak nyambung Jaka sembung.
Dan bim salabim, akhirnya sampailah dipusat kota Yun shen buzhi chu. Disana ramai riuh tapi bukan lagi demo tetapi memang itu adalah lapangan pusat kota dimana disana banyak lansia yang lagi senam Tai chi, banyak anak-anak lagi main sepeda, para ibu lagi ngerumpi santuy, bapak bapak main catur dan lebih ramainya juga ada pedagang seblak yang antriannya berjibun.
Cek ig, twitter, tik tok, fb, sw teman teman tentang jadwal demo yang sebenarnya tapi nihil. Tak hanya disitu, Wei wuxian sampai niat cari tagar di setiap kolom berita online diponselnya.
Jaga jarak aman jangan lupa pakai masker, sering cuci tangan dan tidak lupa senyum......
Semua isi berita yang dia baru tahu. Gak ada demo-demo an.
"Hey......"Lan wangji datang dan menepuk bahu Wei wuxian yang sedang duduk di tangga sembari menatap keramaian di lapangan.
"Gimana demonya?"Tanya Lan wangji dia ingin tertawa.
"Chiang mai bukannya di Thailand ya...trus yang lagi demo itu Indonesia bukan?"Wei wuxiang baru sadar. Rasa dirasa tadi pagi dia benar-benar lagi ngelindur.
"Hooh...trus?"Lan wangjin masih ingin tahu apa yang di dalam pikiran Wei wuxian selanjutnya.
"Bangun pagi, dandan paripurna, aplikasi yang baru ku downlod. Sia-sia dong?" Wei wuxiang menampilkan wajah patah hati yang sempat dipikirkan Lan wangjin.
"Gak juga....bagaimana kalau kita makan ice cream aja?"Lan wangjin memberi solusi untuk Wei wuxiang. Mengajaknya makan ice cream, daripada sakit hati karena tidak jadi dengan apa yang diinginkannya hari ini. Setidaknya dengan tampilannya bisa digunakan untuk share makanan lezat. Nb. Ini yang dipikirkan Wei wuxiang.
"Ok....."Wei wuxiang setuju dengan pilihan yang diberikan Lan wangjin.
......
"Nom nom nom...... "Lan wangjin menyeringai didepan Wei wuxian. Dia merasa menang karena Wei wuxiang masuk perangkapnya.
"Bukannya kita akan makan ice cream?" Tanya Wei wuxiang polos, padahal itu bukan pada tempatnya. Yang ada Lan wangjin makin merasa panas. Mereka berakhir di motel terdekat. Ice cream yang dimaksud yang itu, panas dan berurat. Bukan yang dinyanyiin Selena gomes sama Blackpink.
"Aku akan memakanmu...nom nom nom...." Lan wangjin.
Tbc.
1141 kata.