Hari ini Jungkook berencana memeriksakan cideranya atas saran tim medis yang ada di klubnya. Walaupun ia tak merasakan sakit lagi, ia harus tetap memeriksakannya agar tau seberapa parah cidera yang dialaminya.
Jungkook datang ke rumah sakit rujukan dari perusahaannya, dan saat ini dirinya tengah menunggu dokter yang biasa menangani tim mereka jika mengalami cidera.
Jungkook menunggu didalam ruang periksa dokter dan tak lama pintu ruangan terbuka dan dokter yang ditunggu Jungkook akhirnya datang.
"Maaf sudah menunggu." sapa sang dokter.
"Tak apa dok, saya juga baru saja sampai.""Jadi, apa yang anda rasakan saat ini?"
"Sebenarnya, aku sudah tak merasakan apapun tapi tim medis khawatir cideraku ini sedikit serius karena sakitnya selalu muncul dan hilang." jelas Jungkook.
"Hhmm..jika dilihat dari seperti apa yang anda jelaskan, saya rasa kita harus memeriksanya lebih lanjut dengan foto rontgen, saya khawatir tulang sendi anda mengalami pergeseran. Semoga saja perkiraan saya salah, bagaimana?"
"Saya serahkan pada anda, apa yang terbaik untuk saya."
"Baiklah, setelah ini anda akan diantar oleh perawat menuju ruangan untuk foto rontgen dan kita akan melihat hasilnya dengan segera."
Jungkook segera diajak oleh seorang perawat menuju tempat untuk dirinya melakukan foto rontgen.
Jungkook melakukan serangkaian pemeriksaan hingga kaki yang dikeluhkannya telah selesai di foto dan di periksa.
20 menit kemudian, hasil dari foto rontgen Jungkook keluar dan dokter melihat hasilnya seperti yang sudah diprediksikan sebelumnya.
"Cideramu cukup serius, satu2nya jalan adalah dengan operasi, bagaimana?"
"Tapi dok, kalau saya dioperasi saya tak akan bisa mengikuti turnamen musim depan." keluhnya.
"Jika kau lebih cepat melakukan operasi ini, kemungkinan untuk dirimu pulih akan semakin cepat dan kau bisa mengikuti turnamen itu." saran dari dokter yang menanganinya.
"Apa tak ada jalan lain dok?"
"Tak ada tuan, jika semakin lama kau biarkan, cideramu akan semakin parah dan tiba saatnya turnamen kau tak akan bisa mengikutinya."
"Akan kupikirkan kembali dok kalau begitu."
"Baiklah keputusan ada di tangan anda, semakin cepat Anda melakukan operasi ini, maka pemulihan pasca operasi akan semakin cepat sebelum turnamen itu berlangsung. Saya akan meresepkan obat untuk pereda nyeri apabila sakitnya tiba2 datang."
"Terima kasih dok untuk bantuanmu."
"Sudah seharusnya tuan, silahkan Anda tebus obat ini di apotek yang ada di depan."
"Baik dok, sekali lagi terima kasih."
Jungkook meninggalkan ruangan dokter sembari berpikir tentang operasi yang disarankan oleh sang dokter.
"Apa yang harus kulakukan?" pikirnya.
Setelah dari Rumah Sakit, Jungkook berencana untuk mampir sejenak di lapangan perusahaan yang menaunginya.
.
.Hari ini keberangkatan Namjoon ke Jepang, sebelum berangkat menuju bandara ia menyempatkan diri untuk datang ke tempat latihan untuk berpamitan pada anak didiknya dan mengumumkan bahwa akan ada pelatih pengganti yang menggantikan dirinya untuk sementara waktu.
Namjoon berjalan ke arah lapangan indoor yang dimana semuanya tengah berlatih. Jungkook pun terlihat ikut berlatih walau tak seperti yang lain dan Namjoon mendekati Jungkook untuk mengatakan suatu hal yang menyangkut Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny || KOOKJIN (Complete) ✔️
FanfictionTakdir antara cinta dan impian di kehidupan Jungkook dan Seokjin. Akankah keduanya menjadi takdir yang baik untuk Jungkook dan Seokjin? Book Kookjin ke 2. Borahae 💜