🌻 Chapter 37 : Killjoy

38 14 160
                                    

Killjoy : Orang yang suka mengganggu atau merusak kesenangan orang lain.

"Kita hanya mempunyai satu kesempatan untuk memperbaiki hidup. Perbaiki, atau tidak sama sekali. Tentukan pilihanmu, dan lakukanlah sekarang juga."

🌻

Gelak tawa terdengar dari meja di sudut kafe Milen. Tepatnya pada keempat remaja yang tengah memakan makanannya masing-masing. Yora, Reno, Putra, dan Jae berkunjung ke kafe ini karena kata Reno ada menu makanan yang diberi potongan setengah harga. Manusia mana yang tidak tertarik pada makanan enak, apalagi setengah harga pula.

Yora masih tertawa karena Jae menceritakan pengalaman lucunya sambil menepuk-nepuk pundak Putra. Dalam hati, gadis itu sangat bersyukur akan hari-hari yang dijalaninya belakangan ini. Reno, kembali menjadi sahabatnya, juga hubungannya dengan Arka yang kian hari, kian menyenangkan.

Yora sangat-sangat bersyukur, akhirnya semuanya sama seperti dulu lagi. Yora tersenyum sambil memakan spagetinya.

"Girang banget lo hari ini," komentar Putra sambil mengunyah bobanya.

"Iya dong, Put! Gue bahagia banget karena banyak banget orang-orang yang sayang sama gue. Makasih ya, lo semua udah hadir di hidup gue. Gue nggak pernah ketemu temen-temen kayak lo pada." Yora tersenyum, menatap bergantian Putra, Reno, dan Jae.

"Sama-sama," sahut ketiganya.

Yora masih tersenyum, dia kemudian meminum minumannya. Sesaat dia mengingat sesuatu. Arka pernah berkata padanya, bahwa nanti hari Minggu, Arka mengundang Yora untuk menghadiri perayaan ulang tahun neneknya itu.

Arka juga berkata bahwa dia mengizinkan Yora untuk mengundang siapa pun. Yora berniat mengajak para sahabat-sahabatnya ini.

"Oh iya, lo bertiga mau ikut gue ke ulang tahunnya neneknya Kak Arka, nggak?" tawar Yora.

Putra terkekeh. "Buset. Udah usia lanjut, masih dirayain ulang tahunnya?"

Reno ikut-ikutan terkekeh. "Iya juga ya, Put? Nggak kayak gue, gue ulang tahun biasa aja. Nggak dirayain atau ada peringatan apa pun itu juga nggak ada. Soalnya gue sering lupa tanggal ulang tahun gue."

"Ye, Malih!" Jae tertawa keras sambil menjitak Reno.

"Jadi mau pada ikut, nggak?" tawar Yora, lagi, dengan senyuman lebarnya.

"Ada boba nggak nanti di sana?" tanya Putra dengan mata berbinar.

"Allahuakbar, Puput!!" Yora menjitak kepala Putra.

"Ya udah kita bertiga ikut. But, gue boleh ajak Alena?" tanya Jae.

"Boleh. Karena kata Kak Arka, boleh undang siapa aja," jawab Yora.

"Berarti gue boleh undang tukang odading, dong," celetuk Reno.

"Astaga!" Yora menepuk keningnya ketika mendengar ucapan Reno.

Otak Reno sepertinya sudah mulai korslet karena gara-gara cintanya tidak terbalas oleh Yora.

"Gue bercanda, anjir!" Reno tertawa keras. Dia sepertinya sudah mulai bisa melepas Yora dari hatinya. Reno, sudah lebih baik dari sebelumnya.

"Terus, kapan acaranya?" tanya Jae.

"Nanti hari Minggu." Yora tersenyum.

"Oke, deh, kita ikut," final Jae.

Sedetik kemudian ponsel Yora berbunyi singkat, menandakan ada satu pesan masuk dan membuat gadis itu meraih ponsel miliknya kemudian membukanya. Sederet pesan dari nomor kakak kelasnya yang merupakan teman Lily, membuat Yora menjatuhkan ponselnya karena terkejut.

Sunflower (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang