Miyeon udah janji mau ketemu Mina. Hari ini, di cafe langganan mereka kalo ngopi dulu. Gak jauh dari sekolahan tempat dulu mereka ngajar.
Alasannya, ya biar Mina gak kejauhan.
"Miyu!" seru Mina begitu masuk dari pintu depan, Miyeon dadah-dadah ke Mina yang sibuk bawa paperbag.
"Maaf telat ya, habis bantuin Pak Taeil stempel."
Miyeon senyum, "Eh iya ini, titipan dari anak-anak."
"Hah? Apaan ini?" tanya Miyeon sambil ketawa pelan liat bingkisan itu, isinya makanan ringan banyak banget.
"Ya ampun.." gumamnya.
"Mereka tau kita mau ketemu, jadinya nitip deh. Katanya mereka kangen." Miyeon ketawa pelan.
Setelah mereka pesen makan, lalu nunggu, mulai lah Miyeon memberanikan diri.
"Mina, gue mau tanya."
"Apaan?"
Miyeon gigit bibir bawahnya bingung, malu sih..
"Hng- dulu nih sebelum lo ketemu sama orang tuanya Mingyu, lo nyiapin apa?"
Mina senyum-senyum, lalu ketawa pelan ngebuat Miyeon canggung.
"Mau ketemu orang tuanya Jaehyun?"
Miyeon ngangguk, "Iya, gue bingung tau mau gimana-gimananya.."
"Ya.. gini, kalo berniat bawa makanan atau barang, lo harus tau apa kesukaan mereka, terus jangan lupa.. bawa sesuatu yang berlaku dimana-mana."
Mina mendekat, ngebuat Miyeon ngerutin dahi.
"Attitude. Sopan santun. Tata krama. Etika. Dan apa adanya diri lo." Miyeon senyum dan ngangguk,
"K- kalo baju?"
"Yang sopan tapi bikin lo nyaman, usahain warna kalem aja ga usah ribet-ribet."
Miyeon ngacungin jempol,
"Terbaik deh emang, pantes ya lo disayang banget sama Mamanya Mingyu." Mina ketawa pelan,
"Mau gimana lagi Yu, nikah tuh nyatuin dua keluarga dan adat yang berbeda. Ya jadinya mau gak mau kita harus menyesuaikan." Miyeon ngangguk-ngangguk sambil natap Mina lagi.
"Tapi ya.. gue takut banget Mina.. takut orang tua Jaehyun gak suka gue. Maksudnya ya.... gue pengangguran gini. Keluarga mereka dokter sukses, jadi minder duluan." ucap Miyeon sambil nunduk, Mina langsung megang tangannya Miyeon.
"Belum dicoba Yu, tenang aja dulu. Kalo masalah kerjaan, ya mau gimana lagi... terus terang aja apa adanya. Tapi kalo lo ga enak dan merasa minder, usahain nih ya, sebelum lo ketemu mereka- lo udah apply kemana gitu biar nanti mereka ada bayangan 'oh, Miyeon pekerja keras'. Gitu." jelas Mina.
Sebetulnya Miyeon sih udah apply kemarin-kemarin, cuma ya masih takut aja kalo sampe dipandang gimana-gimana sama orang tuanya Jaehyun.
Mudah-mudahan sih, enggak.
**
Jaehyun natap takjub ke Miyeon yang sekarang berdiri dihadapannya.
Cantik, cantik banget. Gak bisa dijelaskan pake kata-kata lagi.
Dress pastel warna baby blue dengan aksen renda sederhana di leher dan ujung dress, membuat Miyeon nya semakin cantik.
"Jalan dulu ya Om, Tante, Heejin." pamit Jaehyun yang nyaris gak berkedip.
Yonghwa senyum dan ngangguk.
"Salam buat Mama dan Papa ya Jaehyun. Dari kita semua." ujar Seohyun, Jaehyun senyum.
Akhirnya Miyeon dan Jaehyun mulai jalan ke villa tempat orang tua Jaehyun sewa buat malam ini. Sepanjang jalan keduanya diem-dieman. Gak biasa.
Miyeon takut, Jaehyun deg-degan.
"Yu,"
"Iya?"
Lampu merah, Miyeon nyahut sambil nengok, Jaehyun langsung fokus lagi ke depan.
"Maaf aku boleh jujur?" Miyeon ngangguk meski takut Jaehyun gak suka penampilan dirinya, atau ada salah dan lain-lain. Sumpah takut banget.
"Kenapa? Aku aneh ya?" tanya Miyeon, Jaehyun otomatis gelengin kepalanya.
"Enggak, itu.."
"Kenapa sih?"
"Kamu cantik banget, aku suka." kedua pipi Miyeon bersemu merah dengernya, Jaehyun juga jadi malu. Gak biasanya mereka memuji penampilan atau sebagainya. Jadi agak canggung.
"Makasih," tutur Miyeon. Jaehyun sedikit lega, mulai lajuin mobilnya lagi dengan perasaan kalem.
"Tapi daritadi aku deg-degan takut orang tua kamu gak suka aku.." ucap Miyeon tiba-tiba.
Jaehyun langsung genggam tangan Miyeon, satu tangannya lagi pegang setir.
"Mereka pasti suka." gumam Jaehyun, berusaha menenangkan.
"Kalau mereka gak suka?"
"Aku yang bakalan maksa."
Ada raut tegang di wajah Miyeon, Jaehyun langsung ketawa.
"Bercanda, Yu. Hehehe."
"Makanya makan malam ini ada juga karena mereka udah tau kamu orangnya yang mana, kaya apa."
Miyeon senyum tipis, ya mudah-mudahan aja... semuanya berjalan dengan baik.
Meskipun, saat itu dengan mata kepala sendiri Miyeon ngeliat Jaehyun bertengkar dengan Mamanya.
- yang lebih buruk, itu tentang dirinya.
"Ya sekarang apa urusan Mama? Kenapa Mama ngatur perempuan yang harus bersama aku? Kemana aja Mama dulu? Disaat aku butuh Mama buat ngatur uang jajanku, buat ngatur waktu les, belajar, main, dan lain-lain. Kenapa baru ribut sekarang dan itu tentang perempuan?"
Kurang lebih seperti itu, yang Miyeon dengar di teras belakang villa.
Ada rasa malu, disaat Jaehyun mengetahui semua masalah keluarganya, Miyeon gak tau apa-apa.
🥺🥺🥺