16. Jatuh Cinta?

17 6 0
                                    

Now playing. HIVI - Mata ke Hati

***

Kalau ada typo tolong diingetin
Selamat membaca

***

Sebenernya gue itu kenapa sih? Gue heran sama diri gue sendiri, tiap kali gue ada di deket dia rasanya jantung gue loncat-loncat gak jelas di dalem sana. Jadi, gue kenapa??

***

Sudah seminggu sejak Ary dan Kiran mulai berteman. Kini keduanya sering menghabiskan waktu bersama, entah itu di sekolah atau di rumah. Seperti saat ini, mereka berdua tengah menonton film berdua di rumah Ary, tepatnya di mini theater room.

"Ran, lo paling suka itu sama film genre apa?" Ary bertanya sambil mengunyah popcorn.

"Uhm, gue lebih suka film lakorn sih sebenernya. Kalo untuk film layar lebar Indonesia itu ya cuma beberapa doang."

"Terus genre apa yang paling lo suka?" Ary mengulang pertanyaannya tadi.

"Genre ya? Kalo untuk genre, gue lebih suka yang fantasi ilmiah daripada yang drama-drama."

"Kenapa lebih suka yang fantasi? Biasanya cewek-cewek itu sukanya yang drama-drama, kaya Zahra itu."

"Mungkin karena lebih seru yang fantasi daripada yang drama. Memangnya Zahra suka lakorn juga?"

"Dia mah suka semuanya. Dari mulai lakorn, drakor, anime, dan film-film layar lebar Indonesia."

"Ohh gitu ya? Oh iya, BTW Zahra gimana, udah pulang kah dari rumah sakit?"

"Udah tadi pagi. Besok udah berangkat sekolah kaya biasa."

Kiran hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia kembali melanjutkan aktivitas makan popcorn dan menonton film lagi.

"Besok kita berangkat sekolah bareng lagi?" tanya Ary.

"Terserah sih. Ehh... tapi apa lo gak jemput Zahra? Bukannya tadi lo bilang dia udah pulang dari rumah sakit?"

"Iya kan bisa sama Zahra sekalian, atau nanti gue minta Arkan buat jemput Zahra."

"Oke kalo gitu."

Hening. Keduanya sama-sama terdiam setelah percakapan singkat tadi. Dengan cahaya yang remang-remang, Ary terus saja memandangi wajah Kiran. Ia tersenyum kecil. 'Kenapa setiap gue ada di deket lo, jantung gue selalu loncat-loncat gak jelas?'

"Ekspresi lo terlalu serius untuk nonton film kayak gini!"

Kiran mengerjapkan matanya beberapa kali dan menoleh ke arah Ary. Ia menaikkan salah satu alisnya.

"Kenapa memangnya?" Ary terkekeh pelan.

"Lo liat deh itu filmnya! Di situ si tokoh utama lagi nangis-nangis, tapi ekspresi wajah lo itu malah biasa aja!"

"Ehhhh... entahlah gue gak baper sama sekali waktu nonton film ini."

Kiran menatap Ary yang tengah mengangguk-anggukkan kepalanya. 'Iyalah, gimana mau baper coba? Orang dari tadi gue gak fokus nonton filmnya! Dan ini semua gegara jantung gue yang lagi senam tiap kali gue ada di deket lo! Gue sehat gak sih? Apa mungkin, gue punya penyakit jantung?'

Kiran cepat-cepat mengalihkan kembali pandangannya ke layar di depannya. Ia benar-benar tidak bisa fokus kali ini, karena Ary tengah menatapnya.

"Jangan liatin gue kaya gitu, Ry! Kalo lo jatuh cinta tanggung sendiri!"

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang