3 - americano untuk si manis

13 2 0
                                    

semoga masih, iya saya rindu.



"taehyung, udah siapkan?" tanya disebrang telfon

"iya kak, 15 menit lagi kesana" kata nya memastikan.

bip.

ya, jungkook memberi izin taehyung pergi menemani irene ke pernikahan temannya, gada satu pun pikiran negatif jungkook terhadap irene

taehyung dengan balutan tuxedo hitam yang elegan sedang dipasangkan dasi oleh jungkook yang kontras memakai piyama baby blue nya.

tersenyum manis, melihat suami nya yang sebentar lagi pergi bersama orang lain.

cuma menemani, jungkook.
jangan berlebihan, terlalu kekanakan. batinnya.

dengan telaten merapikan semua agar terlihat sempurna, saat hendak menyisir tangannya di tahan taehyung dengan cepat mencium istri manisnya.

"beneran gapapa? aku bisa batalin kok" tanganya terangkat mengusap pipi manisnya, menatap onix yang mengkilat.

"gapapa kak, jangan dibatalin dong kasihan kak irenenya udah rapih pasti" masih betah dengan senyuman tulus terpatri di wajah cantik nya jungkook mengecup telapak tangan suaminya.

"yauda deh" merajuk akan jawaban istrinya, kira pasti menahan agak tidak pergi.

jungkook terkekeh melihat suaminya, lucu dan tampan secara bersamaan.













cantik anjir..

gumam pria kim saat melihat pasangan perginya malam ini.

Bae Irene

dengan balutan gaun hitam panjang mengekspos bagian dada yang lumayan berada dan punggung serta selangka yang memekak mata, juga melampilkan kaki jenjang nya yang bahkan terkesan elegan dibalut kain hitam berkilau.

source: pinterest.

taehyung menelan ludah tanpa sadar.

irene berjalan membuat ruang antara tangan pinggang, memberi kode agar yang lebih muda melingkarkan tangannya.

taehyung merangkul ragu, sejenak bertanya pada diri sendiri memikirkan tentang jungkooknya dirumah. merasa renggang, wanita bak dewi dengan sengaja menginjak kaki pemuda kim yang langsung menegakkan diri dengan tangan melekat sempurna di pinggangnya.

"hai irene, tunangan mu?" tanya salah satu kolega bisnis dengan ramah

dibalas kekehan kecil oleh wanita didepannya lalu menjawab dengan pelan "soon"

taehyung hanya senyum ramah kepada pria tua itu, dikepalanya terbesit rencana irene yang sudah pasti tidak akan berujung disini saja.

lalu sedikit menarik irene ke pojok tempat makanan kecil pondokan dimana tersedia kambing guling, sate ayam, soto, bahkan penutup eskrim.

"buru buru sekali sih, kenapa sayang?"

terjengit mendengar panggilan baru untuknya, taehyung mengerutkan dahi

"apaansih, saya sakit perut abis makan kambing guling, mau pulang" katanya sembari mendramatisir keadaan dengan memegang perut.

"ya terus?"

"mau berak." katanya.

berjalan cepat menerobos kerumunan orang menghirau panggilan, berjalan cepat menuju basemen.

lalu melajukan range rover merah nya dengan kecepatan diatas rata-rata

meninggalkan perempuan modis yang rela membuang lima puluh enam juta untuk gaun yang dipakai ke acara tidak berguna menurutnya.



alibi kamu, kim.

dengan alasan yang sungguh, tidak etis sekali.
malah menguar masuk ke cafe milik sepupunya

Kim Namjoon.

"kesetanan?" tanya barista yang sudah terlampau akrab dengannya, seojoon.

"iya, kunti gila serem abiezz" bukan taehyung namanya kalau apa-apa tidak bersangkut dengan bualan.

"taehyung? bukannya kondangan?"

tanya pria dengan celemek coklat tua bertengger manis di pundak besarnya, namjoon memberikan caramel frappuccino ukuran large kepada pelanggan yang meminta gratis dengan embel embel – sama saudara sendiri.

"gajadi gue kabur, males dateng bareng kunti, lagi gue gatau itu nikahan siapa"

jelasnya, memang cuma diajak.

"yaudalah gue balik, thanks buat large caramfrapp nya!"

si pemilik cafe hanya mendengus sebal saat dengan kurang ajar nya taehyung keluar sembari terkikik karena berhasil mendapat minuman dengan cuma-cuma, masih kurang, dia butuh susu dari tempatnya langsung.






















Park Jimin

definisi laki-laki keras diluar lembut didalam.

seperti saat ini, di kantor jam tiga sore.

pemuda matang yang sedikit kurang tinggi tengah memecat karyawan yang berani korupsi soal pendapatan kantor bulan ini.

balik ke ruangan sepi, mengembuskan nafas dengan tenang. seperti nya dia unmood sekarang.
jarinya menari di handphone memencet angka demi angka sampai panggilan tersambung.

"kenapa?"

suara halus kontras dengan nada dan pertanyaan yang terkesan cuek, yoongi dengan muka bantalnya habis tidur siang.

"rindu"

satu kata dari si tampan yang sial nya bisa meluluhkan hati si manis untuk mengangkat bibir tersenyum kecil.

"ingin americano, no sugar, extra ice"

terkekeh mendengar permintaan manis nya, jimin menjawab

"siap tuan putri, tunggu di istana. saya park jimin segera meluncur membawa americano kesukaan kesayangan. ingin tambahan?" katanya panjang lebar buat si manis tekekeh cantik dan melebarkan senyuman.

"sama jiminnya satu, gak lecet, gak lama, secepatnya!" berlagak kostumer yang marah marah karena pesanannya belum juga disajikan.

"tambahan jimin harus tambah kiss, ayo cepat"

"mwahhh, cepet jiminie, yunie mau peluk jiminie"

min yoongi, bayi besar yang berkedok tunangan milik park jimin.

"sial yoon, gemas sekali sih" protes jimin

"kalo suka ya gausa protes sialan" dibalas omelan

"ahahahaha yasudah dah baby, i love you"

"acucucu"  [ i love you too. ]

bip.

























"kak seokjin? apa kabar?"









have a nice day!

aere perrenius ; taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang