:: Delapanbelas

629 112 22
                                    

🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁

Seohyun mencoba menutup pintu kamar dengan sangat pelan. Meminimalkan suara yang akan timbul dari pergerakan tersebut. Kaki itu berjalan dengan langkah cepat menuruni tangga. Tentu saja tanpa derap langkah yang nyaring. Tangannya mulai mengenakan jaket yang sebelumnya berhasil ia sambar dari gantungan di balik pintu kamar.

"Seohyun." Seohyun berhenti. Tubuhnya terdiam seketika. Mendengar seseorang memanggilnya membuat jantung itu berdetak dua kali lebih cepat. Raganya menegang. Mata itu memejam. Seohyun menggigit bibirnya tipis.

"Mau kemana malam-malam seperti ini?"

"Oppa, biarkan aku pergi. Temanku sangat membutuhkanku sekarang."

Changmin mendekat ke arah Seohyun. Menatap gadis itu dengan pandangan menelisik. "Kenapa mengendap-endap?"

"Karena jika Ahjumma dan Appa tahu, mereka tidak akan mengizinkanku. Ayolah~" Seohyun menyatukan dua telapak tangan di depan. Ekspresinya memohon. Sedikit memelas.

"Hati-hati." Mendengar jawaban akhir Changmin membuat Seohyun bersorak senang. Ia anggukkan kepalanya cepat. Kemudian mulai melangkahkan kakinya kembali. Sedikit berlari meninggalkan bangunan itu. Sesekali Seohyun melambai pada Changmin yang menatapnya dari depan pintu. Pria itu hanya bisa membalasnya dengan sebuah senyum tipis, kemudian masuk ke dalam rumah.

🍁🍁🍁

Seohyun menghentikan sebuah taksi yang saat itu melewati jalanan depan kompleks perumahannya. Dengan segera ia masuk lalu mengutarakan alamat tujuan—apartemen Kyuhyun.

Tidak butuh waktu lama, Seohyun telah sampai. Setelah membayar kendaraan tersebut, ia kembali berlari.

Tadi, ditengah perjalanan, nomor Kyuhyun kembali menghubunginya. Dan pria yang memperkenalkan diri sebagai Choi Minho memohon untuk mempercepat kedatangannya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Kyuhyun masih hidup, 'kan?

Lift mulai bergerak menuju lantai yang ia inginkan. Sedikit mengingat di hunian nomor berapa Kyuhyun tinggal. Hingga larian itu berhenti di sebuah pintu coklat dengan plakat 101 pada permukaannya.

Seohyun mengetuk benda keras tersebut sembari mengatur napas. Menunggu salah satu penghuni untuk membuatnya dapat beranjak masuk.

🍁🍁🍁

Minho menaruh ponsel Kyuhyun kembali ke sakunya ketika selesai menghubungi Seohyun untuk yang kedua kali. Ia segera menepuk lengan Jonghyun, mengarahkan pandangan pada Kyuhyun saat tidak sengaja melihat kerutan di mata sang sahabat.

Dahi itu mengernyit. Kyuhyun kembali bergerak setelah mendapatkan ketenangan beberapa saat. Selama itu pula Kyuhyun menghentikan racauannya.

Beberapa saat kemudian, kembali ada pergerakan, membuat Jonghyun menelan ludah serat. Matanya mulai berhadapan dengan kornea Kyuhyun. Membuat pria itu hanya bisa menyunggingkan senyum kaku seadanya.

Behind The Love LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang