"di umur 17 lah saatnya perubahan terjadi. Berubah dari kanak kanak menjadi dewasa. Dan di umur 17 lah kalian sadar apa arti hidup dan perjuangan sesungguhnya."Happy reading guys...
Ketika pagi kembali menyapa, pintuyang bertuliskan nama Naura Fatimah Akilla itu selalu saja disesaki oleh sinar matahari yang merambat masuk ke celah-celah jendela kamarnya.
Kebetulan hari ini, Ara sedang berhalangan shalat, jadi seperti remaja perempuan kebanyakan, waktu-waktu tidur di pagi hari sampai jam sembilanan adalah sebuah anugrah.
Ara akhirnya terbangun ketika cahaya matahari telah berhasil melewati jendela kamarnya.
"Ih, matahari ni ganggu aja dah. Ga tau apa gua lagi tidur ?!" ucap Ara jengkel sambil menutup matanya dengan bantal.
Ara ini tipe orang yang kalau udah bangun susah tidur lagi. Dan ini adalah hal yang sangat menyebalkan!!
Akhirnya Ara pun lebih memilih turun dari ranjangnya dan merapikan tempat tidurnya. Bukannya Ara rajin ya, karena kalau sempat dia tu ngak beresin tempat tidur, bisa-bisa dia bakal kena omel sampai besok pagi. (Ada yang sama dengan Ara? )
Setelah itu, Ara ke kamar mandi untuk gosok gigi, buang air, dan cuci muka tanpa mandi. Ara tu paling ngak suka mandi pagi, bukan Ara aja sih. Kebanyakan orang pasti ngak suka mandi pagi (ketahuan ya :v).
Setelah itu Ara ke ruang makan. Tentu saja karena cacing-cacing di perutnya yang sudah ber demo sedari tadi, yang tak bisa di ajak berdamai lagi.
"Ra kok kamu belum mandi sih.", Tanya Bunda dengan alis yang mengkerut. Namun tak ada jawaban sama sekali dari Ara. Hingga Bunda sadar bahwa Ara sedang memakai earphone.
Bunda pun segera berdiri dari tempat duduknya dan menuju kearah Ara yang sedang asik bernyanyi dengan riangnya. "KOK BELUM MANDI SIH CANTIKKKK!!!!!!!!!", kata Bunda sambil berteriak tepat pada telinga Ara.
"Bunda ngapain teriak-teriak sih, aku disini kok bun, dekat bunda", balas Ara dengan jengkel.
"Iya abisnya kamu dari tadi Bunda tanya ngak kamu jawab"
"Emang bunda tanya apa sih?" tanya Ara yang akhirnya membuat sang adik yang sedari tadi asik bermain menjadi teralihkan dengan pertanyaan sang kakak.
"Hey kakak cantik, bunda itu tadi nanya kenapa kakak yang cantik ini belum mandi juga !!!" kata sang adik, Reino dengan penuh penekanan pada setiap kata-kata yang ia ucapkan.
"Lo jangan ngengas juga dong, kan gue nanya nya santai. ngapain lo pakai ngegas segala?! Lagian gue ngak nanya sama lo ya. Gua tu nanya sama BUNDA. lo tau B-U-N-D-A BUKAN LO?!!" kata Ara sambil dengan menaikkan suaranya satu oktaf
Inilah kebiasaan Ara saat bersama adiknya, bagi mereka tiada hari tanpa bertengkar. sehingga bunda saja pusing dengan tingkah mereka yang tak ada habis-habisnya. emang sikap itu pernah habis ya???? :). tapi ketika mereka akur, maka kalian akan dibuat baper akan keakurannya. ketika akur itu mereka seperti orang pacaran yang sedang kasmaran.
"Udah, udah, jangan bertengkar terus ah. Bunda pusing jadinya. jadi, Ara kenapa kamu belum mandi juga?. tanya bunda yang mulai serius.
"Kan bunda tau sendiri kebiasaan aku. aku tuh paling males bun, mandi pagi, dinginnnn....." jelas Ara dengan memeragakan seperti orang yang sedang kedinginan.
"Sekarang hari apa?" tanya Bunda.
"Senin" jawab Ara dengan santainya. "Emang kenapa sih bun"
"Tanggal berapa" tanya Bunda dengan lebih sabar dalam menghadapi anak nya yang satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
When 17 Years
Teen FictionSendirian.. Sudah hal yang biasa bagi Ara. Ara kira hidupnya bakal bahagia setelah mendapatkan beribu prestasi di sekolah dan karirnya yang sedang di puncak kesuksesan. Ternyata ia salah. Bahkan masalah hidupnya menjadi lebih berat. Ara merasa ia me...