65

258 40 1
                                    

"Kyu, bengong aja lo. Kesambet?"

Yunseong menepuk punggung Minkyu cukup keras sehingga membuat Minkyu hampir terjatuh dari kursinya. Yunseong geram sebab Minkyu sejak tadi banyak melamun, entah apa di pikirkan oleh temannya itu tetapi tetap saja Yunseong kesal.

Salah satunya, karena tadi Minkyu tidak merespon panggilan Yunseong yang kebingungan pada soal ujian nomor 29. Untung saja ada Junho yang membantu menjelaskan secara diam-diam.

"Sakit weh, bodoh."

"Ya lagian lo dari tadi bengong mulu, belajar kesambet?"

"Enak aja congornya kalo ngomong,"

"Ya udah sini makannya kasih tau kita, lo kenapa?"

Minkyu hanya diam, tidak merespon ucapan Yunseong dan tidak ingin menjelaskan sama sekali apa yang terjadi padanya.

Datanglah Jaehyuk dan Junkyu yang membawa minuman dan berjalan menuju meja Junho, Yunseong, dan Minkyu.

"Hoi, gan. Jadi kan nanti dirumah Yunseong?" Kata Jaehyuk sambil memukul meja.

"Iya, tapi nanti Eunsang mau ikut. Gak apa-apa kan?" Tanya Junho.

"Santai aja, Minhee juga nanti gue ajak." Jawab Yunseong. "Kyu, Wonjin diajak?"

Tidak ada jawaban dari Minkyu, sebab Minkyu kembali melamun.

"Hoi!" Junho menyentil dahi Minkyu, dan akhirnya Minkyu tersadar kembali dari lamunan nya.

"Hah? Apaan?"

"Apaan, apaan. Itu si Wonjin nanti lo ajak gak ke rumah Yunseong buat nemenin latihan?"

"Duh, gue gak tahu kalo soal itu. Nanti gue tanya dia deh, Jun."

Junho menatap raut wajah Minkyu, yang sedang mengaduk es teh nya dan memainkan minuman nya dengan sedotan.

"Kyu, lo kenapa?"

"Apanya yang kenapa, Jun?"

"Gak perlu ngeles, cerita sini sama kita-kita."

"Bener tuh kata Junho. Lo punya sahabat, Kyu. Lo bisa cerita ke kita apa yang lo hadapin sekarang, gue sih gak terlalu maksa soal itu, karena gue pikir itu masalah pribadi lo. Kita gak bisa ikut campur dalam hal masalah pribadi, tapi... Cerita dikit apa salahnya?"

Minkyu menghela nafas pasrah, benar juga kata Yunseong. Cerita sedikit pada sahabatnya, apa salahnya?

"Ah, oke lah." Minkyu menarik nafasnya panjang, bersiap untuk bercerita.

"Gini, gue gak tau kenapa bisa begini. Ya, lo berdua tahu kan gue dari dulu gimana? Kim Minkyu, orang yang gak pernah bisa jaga hubungan apapun dengan baik. Gue nyaman sama Wonjin, gue suka sama Wonjin, gue cinta sama Wonjin, gue sayang sama Wonjin, tapi... Lama kelamaan, rasanya kayak memudar. Padahal baru kemarin gue janji bakal jagain Wonjin dan gak bikin Wonjin kecewa, rasanya baru kemarin gue janji ke om Kyungho bakal selalu jagain Wonjin, dan rasanya baru kemarin om Kyungho naruh kepercayaan besar ke gue buat jagain Wonjin dan bahagiain Wonjin. Gue gak ngerti sama diri gue sendiri, kenapa bisa rasa bosen ini muncul ketika gue bener-bener mau berjuang buat bikin Wonjin bahagia?"

Junho, Yunseong, Jaehyuk, dan Junkyu mendengarkan cerita Minkyu dengan baik. Sesekali, Junho mengusap punggung sahabatnya itu.

"Gue selalu meyakinkan diri gue sendiri, dan berusaha buang jauh-jauh pikiran negatif kayak gini. Tapi tetep aja, gue gak paham sama diri gue sendiri. Kayaknya... Gue emang bosen sama hubungan gue dan Wonjin."

Keempat orang yang mendengarkan cerita Minkyu, tersentak ketika mendengar ucapan diakhir cerita Minkyu tadi.

"Kyu, lo mending jangan asal ngebuletin pikiran lo gitu. Coba pikir lebih matang lagi? Gini deh, lo udah pernah cerita ke kita kalo lo bahkan udah beli rumah kan buat masa depan lo nanti? Terus? Apa iya lo mau ngecewain Wonjin sekaligus orangtua nya Wonjin karena orangtua nya juga udah naruh rasa kepercayaan nya ke lo? Maksud gue, lo coba buat cari jalan keluar dari pikiran negatif lo ini. Cari gimana caranya biar lo bisa berpikir positif lagi buat hubungan lo sama Wonjin kedepannya." Ujar Junho.

"Junho ada betul nya juga. Lagian, gue rasa ini bukan rasa bosen lo terhadap hubungan lo sama Wonjin deh. Bukan rasa bosen, tapi emang lo nya aja yang lagi di fase dimana lo bener-bener sayang dan cinta sama dia, tapi keadaan lo lagi capek. Jadi... Pikiran lo ngelantur sampai rasa bosen itu. Inget, cuma capek. Gue yakin lo gak akan ada niatan buat mutusin dia kan? Coba deh pikirin lagi dengan keadaan otak lo yang udah di istirahatkan." Kata Yunseong.

Minkyu mengangguk, lalu meminum minuman nya untuk menenangkan pikiran nya sejenak.

"Hyuk, gue ngerasa bego deh kalo soal ginian." Ujar Junkyu kepada Jaehyuk.

"Sama. Mungkin karena kita jomblo kali ya?" Jaehyuk menghela nafasnya perlahan, lalu menatap Junkyu. "Cari uke aja yok. Kalo cari cewe jaman sekarang, dapetnya yang matre lagi ah males."

"Lagian apa yang mau di peloroti dari seorang Yoon Jaehyuk? Duit aja gak ada." Ucap Junkyu bercanda.

"Sekate-kate kalo ngomong, gue gaplok dolar langsung mabok janda ya lo. Awas aja," ucap Jaehyuk peringatkan.

"Serem... Main nya janda ih. Jaehyuk main nya sama janda dih najis," ledek Junkyu.

"Wah, bener-bener nih anak." Jaehyuk mendekat kearah Junkyu, tetapi Junkyu sudah terlanjur berlari menjauh dari kantin. Tentu Jaehyuk tidak menyerah, ia mengejar Junkyu sampai keluar kantin.

Kembali ketiga trio Wek Wek .g

Kembali pada Junho dan Yunseong yang mencoba menenangkan sahabatnya, Kim Minkyu.

"Gue tunggu kabar baiknya ya sobat. Gue mau ke toilet dulu. Jun, jagain Minkyu bentar." Ucap Yunseong, lalu beranjak pergi meninggalkan Junho dan Minkyu di kantin.

Jika dilihat-lihat, rumit juga permasalahan cinta anak SMA. Dengan pikiran yang masih dibilang labil, terkadang tak sesuai dengan janjinya. Tapi, tidak dengan Junho, Yunseong, dan Minkyu, yang sama-sama berjuang untuk menjadi laki-laki setia. Ciaattt.



















Ahayy, ciaattt.

Tamatnya sampai chapt 70 an aja kali ya, takut kepanjangan nanti kalian bosen aksjwjsjsj. Setelah itu, aku lagi bikin book baru ehehehe

Semoga kalian suka dan minat, jangan lupa mampir nanti yaa. Maaf kalo ada typo, terima kasih sudah meninggalkan jejak.. sampai ketemu lagi!( ◜‿◝ )

Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang