Boruto buat onar lagi. Kali ini, dia ngepatahin hati readers. Gak ya gak ya, apaan sih author minta didzolimi. Balik lagi uy. Jadi, barusan aja Boruto dipanggil ke ruang kepsek habis ngepatahin tulang salah satu figuran.
Boruto gak terima, "LOH, SAYA KAN GAK SENGAJA SENSEI!" Dia pun ngegas semacam anjing gak dikasih duit.
"Pokoknya kamu harus dandan sekarang! Dah sana pergi!" Iruka gak menerima protes, dia ngelemparin yukata merah untuk Boruto.
Dalem hati Boruto bingung, udah ambigu dirty mind-nya. "Jangan-jangan… gue dijadiin pemuas pedofil?" Pikirannya udah gak karuan. Takut iya, tapi kalo protes nanti dituntut gimana?
"Ngaco kamu. Saya menyuruh kamu untuk menggantikan temanmu yang patah tulang itu, bangsat. Bukannya menyuruh kamu menjual harga diri. Gausah pede ngapa? Situ oke?" gerutu Iruka seolah ngerti Boruto mikir apaan.
Boruto cengegesan gak jelas. Dalem hati nyumpahin Iruka masuk death note biar tenang hidupnya. Iruka yang intuisinya persis cenayang langsung ngambil rotan mau ngehajar Boruto. Iruka narik kerah Boruto kenceng, siap-siap ngegaplok.
Kriet…
Bruk…
Lembaran-lembaran kertas yang dipegang Sarada jatuh. "KYAAAAAA AABZUKAAVGZK…" Otaknya ngebug. Dia manggil Sumire dan Yodo a.k.a si otak fujo kesitu. Selepas mereka dateng, foto-foto berhasil didapatkan. Mereka pun pulang dengan mimisan.
"BAPAK POSISINYA HMPH BIKIN GEBETAN SAYA AMBIGU KAN, ARGH SIALAN!" Boruto nangis, nekuk kaki sambil ngitungin dosa-dosa di hidupnya yang udah gak berwarna itu.
"Ya maap lah bangsat. Lo sih pake nuduh gue," Iruka gak jadi nampar Boruto, tiba-tiba keinget penjara soalnya. "Lagian ya masa gebetan lo ada tiga?"
"Kagak pak, gebetan saya cuma satu namanya-"
"MITSUKI," Belum sempet Boruto nyelesaiin omongannya, dari luar suara Inojin teriak manggil-manggil nama uler. Kebiasaan nih, mereka lagi kompromi antara iblis dan malaikat.
"Ya ampun Boruto… hiks hiks hiks… ternyata kamu…" Iruka salah paham sama kata-kata Boruto yang tadi kepotong Inojin.
"Bukan pak. Saya tuh sukanya sama-"
"INOJIN," suara ini adalah suara balasan Mitsuki karena Inojin manggil namanya. Yang juga bikin jawaban Boruto kepotong setiap kali mereka adu bacot di luar ruangan kepsek.
"Dua… cowok? Hiks hiks hiks…" Iruka nangis bombay. Keluar air mata kagak, keluar air susu denkow iya.
Boruto gak tahan. Dia gebrak pintu, "BISA DIEM DULU GAK SIH LO DUA PUCET MUKA MONYET?" Mitsuki dan Inojin yang disana cengo.
Iruka masih nangis dipojokan sekalian mikirin madesunya Boruto.
"Pak, saya itu sukanya sama-"
"anJInG," Namida yang lewat mengumpat dengan estetik habis kena bola pingpong yang dimainin sama Mitsuki dan Inojin di depan kantor kepala sekolah. Dasar, emang kurang kerjaan tuh dua anak.
"Boruto, saya tau kok kamu jones, tapi cobalah mencintai orang yang seharusnya dicintai," Iruka nepuk-nepuk pundak Boruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak SMA [Boruto dkk]
Fanfiction[[On-Going]] Jangan plagiat. Terimakasih. "Jangan anggap ini roman paman! Ini comedy, genre ini comedy," "Ye gila lu Bor" ~~~ Gimana ya kalo Boruto dkk satu SMA? Apakah SMA favorit yang terkenal itu tercemar oleh rasa ogeb, bego, goblok, laknat, kam...