NUCA'36

53 7 0
                                    

Alfath sekarang sedang kebingungan dan sibuk mondar mandir didalam kamarnya lantas masih sangat khawatir dengan sikap Chaca tadi.

"Duh, gimana ya gue jelasi sama Clarisa,"

"Salah gue juga sih kenapa gak jujur sama dia. Kenapa gue bego banget sih!"

"Pokoknya gimana pun caranya gue harus jelasin dan minta maaf ke Clarisa!" Ucapnya mengomeli dirinya sendiri serta juga menyemangati agar dapat berbaikan lagi dengan Chaca.

Setelah itu Alfath pun pergi ke ruang tamu hanya karena ingin melihat-lihat saja. Ternyata di ruang tv masih ada papanya yang masih menonton tv.

"Pa," panggil Alfath dan Bima pun langsung menoleh

"Papa dulu waktu berantem sama mama, papa ngapain?" Tanya Alfath dan Bima pun sudah tersenyum jahil.

"Ngapain papa senyum-senyum. Ini tu temen Abang lagi berantem sama pacarnya, terus minta saran sama Abang ya abang gak tau kan Abang gak pernah mangkanya nanya sama papa," Ucap Alfath mengelak duluan sebelum di ejek ataupun ditanya yang tidak-tidak.

"Ohhh gitu, beneran temen Abang? Bukan Abang yang lagi berantem sama Clarisa?" Bima mulai menggoda Alfath yang membuat Alfath kesal.

"Lah papa tau darimana? Pasti mama ya yang kasih tau papa. Dasar mama nggak bisa tutup mulut," kesal Alfath karena Nadya tidak bisa menjaga rahasia bahwa dirinya sudah berpacaran.

"Kalo papa dulu ya, papa kasih apa yang cewe papa lagi idam-idamkan. Kayak lagi pengen itu, tapi dia tu mau nya dapet dari seseorang. Jadi papa cari tau lah mama kamu pengen apaan. Eh tau nya cuma mau boneka Teddy yang besar untuk nambah koleksinya. Tapi akhirnya tetep papa beli sih buat mama kamu," cerita Bima dan di simak dengan baik oleh Alfath.

"Terus mama masih marah sama papa?" Tanya Alfath penasaran karena Bima belum menyelesaikan ceritanya.

"Masih, malah minta tambah beli boneka yang satu lagi. Katanya tanggung," jawab Bima diiringi dengan kekehan karena sangat lucu kalo mengingat tentang masa mudanya.

"Ohh gitu ya pa, yaudah deh Abang mau ke kamar dulu," pamit Alfath lalu langsung pergi ke kamarnya.

"Gue harus cari tau keinginan Clarisa sekarang," batin Alfath.

...

Sementara di kamar Maira, mereka berempat sedang asik dengan handphone mereka masing-masing. Berbeda dengan Chaca yang sibuk menonton drama Korea menggunakan laptop Maira.

Chaca sangat tidak ingin sekali membuka handphone nya. Karena sedari tadi banyak sekali panggilan tak terjawab dan spam dari Alfath. Chaca tidak mau memblokir nya karena Chaca juga masih ada perasaan dengan Alfath, tidak marah-marah banget tapi dia tetap cuek Agar Alfath dapat menyadari perbuatannya.

"Bentar lagi libur semester kan?" Maira membuka suara dan memulai percakapan.

"Liburan yukkk!" Ajak Chaca tiba-tiba dengan penuh semangat.

"Jantungan gue, udah malem teriak-teriak Lo," ucap Aileen sambil mengelus-elus dadanya.

"Emang kita mau liburan kemana?" Maira bertanya kepada Chaca karena Chaca lah tadi yang duluan mengajak.

"Mau ke Korea!" Jawab Chaca santai sambil memperhatikan drama Korea yang sedang menayangkan adegan romantis di musim salju.

"Korban drakor ya gini," cetus Nayya membuat Chaca langsung menatap ke arah Nayya.

"Mau ya guyss," Chaca memohon dengan puppy eyes nya.

"Emang nya ngapain Lo ngebet banget mau kesana?"  Tanya Aileen heran dengan temannya yang satu ini.

CINTA dan SAHABAT (NUCA's Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang