"Jadi? Bagaimana kencanmu dengan Yabu sensei sabtu kemarin?"
"Sangat menyenangkan! Bahkan Yabu kun mentraktirku monjayaki!"
Daiki tertawa kecil.
Temannya yang satu ini memang sangat sangat menyukai wali kelas mereka.
Dia terus membahas Yabu dari kemarin.
Inoo tidak membiarkan Daiki menghilang saat dia menceritakan Yabu. Bahkan Inoo terus membahasnya saat mereka di toilet tadi.
"Kita sedang berada di sekolah. Yabu sensei akan memarahimu jika mendengarmu memanggilnya 'Yabu kun'"
"Eh~ kenapa tidak~? Lagipula banyak siswa yang memanggil Yabu sensei dengan 'Yabu kun'~"
"Dan mereka berakhir dengan nilai sejarah yang kecil" potong Daiki.
"Ah, benar juga"
Daiki kembali tertawa kecil.
Perjalanan mereka ke kantin terasa sangat cepat saat Inoo membicarakan Yabu.
Yabu ini, Yabu itu.
Daiki yang awalnya tidak tau menau tentang Yabu kini mengetahui semuanya berkat Inoo.
Seperti Yabu yang memiliki suara indah dan kegemarannya pada sepak bola.
Atau Yabu yang mulai belajar memasak.
Atau Yabu yang menyukai tempat pemandian air panas.
Dan Daiki tidak tau darimana Inoo mendapatkan semua informasi itu. Inoo bahkan berhasil mendapatkan foto masa kecil Yabu dan memajangnya di kamarnya.
Daiki tidak tau jika temannya ini sudah menjadi stalker profesional.
"Ah, Ngomong ngomong kapan pertandinganmu?" Inoo menaruh nampan makanannya di meja mereka.
"Pulang sekolah"
"He~ siapa lawan kalian kali ini?" Inoo mulai menyuapi dirinya sendiri.
"Sekolah dari Gunma, entahlah aku lupa nama sekolahnya" Daiki ikut memasukkan makanannya ke dalam mulutnya.
"Eh? Gunma? Mereka bukan saingan kalian! Kalahkan saja mereka secepatnya!"
"Jangan memandang rendah lawan, sekolah kita belum pernah bersaing dengan sekolah di Gunma dalam kompetisi apapun"
"Tapi sekolah kita kan paling kuat di bidang olahraga! Kalian seharusnya bisa mengalahkan mereka dengan mudah!" ujar Inoo dengan mulut yang penuh.
"Kau bisa tersedak Inoo chan" Daiki meminum sup misonya.
"Uhuk! Uhuk!"
"Lihat, kubilang juga apa" Daiki menyodorkan minum Inoo padanya dan menyuruhnya untuk meminum.
Inoo pun menelan makanannya yang dibantu oleh minumannya.
"Terima kasih"
"Hm. Ayo habiskan makananmu, jam istirahat akan segera berakhir"
Mereka berdua pun kembali menyambung makan siang mereka, setidaknya sampai Takaki dan Yabu duduk di meja sebelah meja mereka.
Dengan santainya, Inoo perlahan menggeser tubuhnya untuk mendekat ke meja Yabu dan menguping pembicaraan mereka.
"Kenapa kau duduk jauh sekali?" Tanya Daiki setelah menyadari Inoo yang tadinya duduk di depannya kini sudah berpindah duduk di ujung meja.
"Bukan apa apa" jawab Inoo dengan polosnya sambil kembali memakan makan siangnya dan menguping pembicaraan Yabu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reach you
Fanfiction"Biarkan aku menyukaimu Yabu kun" "Tidak bisa" "Kenapa?" "Kau muridku Inoo kun"