8

8 4 5
                                    

"Auu, maaf ya gw ga sengaja ketumbur lu" maaf Rinai karna tak melihat.

"Iyaaa, gapapa sini aku bantu berdiri." kata cowok itu sambil membantu Rinai untuk berdiri.

Suara ini sepertinya gw kenal deh, oh iya Zeevin!

"Zeevinnn! Kok kamu ada disini si? Aku kira kita ga ketemu lagi dimimpi aku." ucap Rinai girang.

"Iya aku juga ga tau Nai, tadi tiba" aku udah ada di perpustakaan ini." jelas Zeevin sambil tersenyum.

"Haha, yaudah kita cari buku yuk. Buat baca diluar juga kayaknya mau hujan." ajak Rinai seperti anak kecil.

Rinai langsung menarik tangan Zeevin sehingga Zeevin mengikut Rinai dari belakang.

Mata Zeevin seketika tertuju pada buku yang sudah kusam berjudul "about dreams". Zeevin lun langsung mengambil buku itu.

"Nai, aku nemu buku ini. Sepertinya menarik, mau baca?" ucap Zeevin sambil menaikan alis kananya untuk menunggu jawaban Rinai.

"Wahh boleh Vin, ayok kita duduk ditempat itu." kata Rinai sambil menunjukan tempat tersebut.

Diluar sana, hujan turun dengan deras. Mereka berdua sambil membaca buku itu serta dengan candaan.
Tetapi karna Rinai sangat kelelahan, tak disangka Rinai tertidur dibahu Zeevin dengan wajah yang sangat lucu.

Rinai, jangan pergi dari gw.

//dream off

Tiba tiba saja Rinai terbangun dan hari sudah cerah, sehingga Rinai harus bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Rinai segera mandi dan memakai seragam yang rapi.
Seperti biasa Rinai akan selalu membawa obat asmanya dan jantungya.

"Ma, Rinai berangkat ke sekolah ya." kata Rinai sambil tersenyum saja.

Mama Rinai sama sekali tidak menjawab perkataan Rinai bahkan tidak menoleh sedikit pun.

Dengan perlakuan itu akhirnya Rinai langsung keluar dari rumah dan segera menuju sekolah. Tak disangka diluar rumah ada Zeevan yang sepertinya menunggu Rinai.

"Woi lu mau gw tinggalin apa? Cepetan naik!" kata Zeevan yang sedikit marah.

"Ha? Lu ngapain nungguin gw? Udah gw bisa sendiri kali." balas Rinai dengan nada ngeselin.

"Ga usah banyak tanya cepetan naik atau gw tinggal, udah mau bel." ucap Zeevan yang wajahnya datar.

Sambil melihat jam yang ada ditangannya, mau tak mau Rinai ikut Zeevan untuk pergi ke sekolah.

"Nah gini dong dari tadi, lama banget." Zeevan sambil terkekeh.

"Iyaiya, bawel banget si." Kata Rinai yang saat ini duduk dibelakang Zeevan.

Zeevan melihat Rinai dari kaca spionnya, sehingga membuat detak jantung Zeevan kencang.

Cantik juga Rinai. Khehe

Sesampai di sekolah, sorot mata siswa SMA JAYA BANGSA tertuju melihat Rinai yang diboncengi dan membuat mereka menatap Rinai tajam. Motor Zeevan pun berenti di parkiran.

"Udah lu hirauin aja mereka semua." kata Zeevan agar Rinai tak menunduk ke bawah.

"Iya, makasih ya dh mau numpangin gw." ujar Rinai sambil tersenyum.

"Udah senyum lu bikin gw diabetes, sana masuk kelas duluan gw mau ke markas." suruh Zeevan dengan senyuman.

Gila tuh cowok bikin gw deg deg, kesambet apa tu bocah.

Dikelas Rinai senyum senyum mengingat kejadian tadi.

"Senyum senyum aja lu Nai, dh kaya orang gila tau ga." senggol Vale ke Rinai.

"Paan si Val, kaga ya. Gw tu cuman mikir anime yang kemarin lucu banget." elak Rinai karna kalau kasih tau Vale pasti akan kepo.

"Dih, fix lu udah gila Nai haha." ejek Vale sambil lari ke tempat duduknya.

"Laknat lu ya, liat aja keluar main." teriak Rinai yang pertama kali bersuara keras di dalam kelas.

Pelajaran pertama Rinai adalah bahasa inggris, untung saja Rinai menyukai mapel ini. Jika tidak dia sudah tertidur di kelas karna bosannya.

Kring kring.

"Nai, kantin yuk laper gw mau makan." ajak Vale menoleh kebelakang.

"Males ah, lu ajala sendirian." tolak Rinai karna ingin meminum obatnya dikelas saja.

"Ihhh Rinaiii, ayolaa temenin gw. Masa cecan kayak gini sendirian ke kantin si." rengek Vale agar Rinai mau.

"Ya ampun, iya iya gw temenin." pasrah Rinai, Vale pun langsung menarik tangan Rinai menuju kantin.

Huamm maaf ya gaws kalo part kali ini dikit, soalnya author juga lagi daring keheheh.

Kayanya Zeevan udah ada benih" cinta ni gais haha

Tetep tunggu part selanjutnya ya, share dan vote

 TETESAN HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang