Xenia dirgantara

4 3 0
                                    

    hari ini adalah hari dimana untuk kesekian kalinya aku pindah, entah sudah berapa kali seperti ini hanya demi menghindari dari mereka, meskipun sebenarnya orang tuaku tau kemanapun aku pergi kemana aku pindah di setiap tempat itu ada mereka, mereka ada yang jahat ada juga yang baik tapi orang tua ku gak pernah mengerti dan selalu beranggapan bahwa mereka semua itu sama saja hanya manfaatin ku untuk balas dendam akan kepergiannya.
  "Xeni ayo cepat turun, takutnya kita kemalaman datang nya"ucap papa yang sedari tadi menunggu ku yang lama bersiap dan tak rela meninggalkan tempat ini
"Ya pa bentar "jawabku sembari menuruni tangga dengan membawa beberapa tumpukan kardus.
"Tenang saja pa , mereka tidak akan mengikuti xeni karena disana banyak yang bisa melindungi xen"ucap mama sambil menenangkan papa yang cemas akan mereka yang selalu mengincar ku.
  5 jam kemudian
"Xen, bangun udah sampe sodara sodara kamu dah nungguin tu di dalam" kata mama seraya menggoyangkan tubuhku,aku yang merasa terganggu pun mencoba untuk mengumpulkan nyawaku yang masih ada di dunia mimpi.hingga beberapa saudara perempuanku menghampiriku .
"Kakak kok lama kali datang nya,aku kan kangen kakak,ayo kk masuk nenek sudah menunggu di dalam" kata seorang gadis kecil seraya menarik tangan ku.
  Tanpa kusadari ada sesosok bayangan yang sedang mengamati ku diantara pepohonan yang rindang di depan rumah.
Suasana pedesaan yang begitu gelap saat malam hari membuat bulu kudukku berdiri hingga akhirnya aku memutuskan untuk segera menemui nenek yang sedari tadi telah menunggu kedatangan ku.
  Setibanya di dalam aku segera menemui nenek dan melepas kerinduan ku yang telah lama,semenjak pindah ke Jakarta dulu aku tidak pernah lagi menemui nenek karena jarak yang sangat jauh, hingga sekarang akhirnya papa memutuskan untuk menetap di desa karena nenek menyuruh untuk tinggal dan menemani nya.
Semenjak kepergian kakek nenek hidup sendiri di desa,ya meskipun sebenarnya ada beberapa saudara sepupu ku yang kadang kadang berkunjung dan menginap di sana.
"Xen, bagaimana dengan penglihatan mu"tanya nenek sembari mengelus kepalaku,aku tau maksud dari perkataan nenek
"Aku sudah lama menutupnya nek, karena papa dan mama selalu saja khawatir dan selalu menyuruhku untuk menutup nya, meskipun kadang kadang aku buka  " jawab ku pelan agar tak terdengar oleh orang tuaku
"Dia selalu nakal Bu, sudah dibilang jangan di buka lagi dia terus saja membukanya untuk itu kami membawanya kesini karena disini tak akan ada yang mengganggunya" ucap papa yang baru masuk sembari membawa beberapa kardus.
"Ya gak papa kali Don, memang sudah seharusnya dia membukanya dan mengendalikan apa yang ada pada dirinya" jawab nenek yang membuat papa cemberut mendengar nya.
"Ibu mah selalu gitu, kalau sama cucu nya dibelain terus anaknya malah dimarahin terus"kata papa sembari membawa kardus kardus itu ke dalam .
Mendengar perkataan nenek aku pun antusias Dan bertanya kepada nenek bagaimana cara mengendalikan nya lagi pula selama ini aku tidak pernah bisa mengendalikan siapa dan apa yang masuk kedalam tubuh ku dan dengan siapa aku bicara apa dia jahat ataupun baik,akan tetapi nenek hanya berkata singkat  'akan ada saatnya ' .
Ya hanya itu kata nenek tapi ya sudahlah,kurasa nenek tau apa yang akan terjadi.

***

Hey Yo teman teman ku tercinta
Sampai sini dulu ya
Imaginasiku lagi buntu
Nanti kalau kulanjut bisa bisa
Jadi gaje lagi ya emang sebenarnya dari awal udh gaje hehe🙃
Jangan lupa tinggalkan jejak ya biar aku semangat lanjutinnya dan jangan lupa comment biar aku tau bagaimana menurut kalian

Padang,19 November 2020

Indigo Ghost In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang