33. Birthday gift

2.1K 291 121
                                    

Kamar Ara.

Ara terlihat sangat kecewa dengan dirinya sendiri. Merasa paling egois karna memikirkan kepentingannya sepihak. Dia tidak mau mengalah, dan tidak mau mencari tau—apa yang sebenarnya terjadi dengan Sunghoon.

Dia merasa gagal menjadi pacar yang baik buat Sunghoon.

"Hm, harusnya gua mastiin dulu keadaan dia, baru gua kasih surprise kaya gini. Bukannya berhasil—dan bikin dia senang. justru dia makin kesel sama gua"-ucap Ara sambil melihat bucket bunga (diatas mejanya) yang sudah ia siapkan untuk Sunghoon.

Dia hanya bisa menatap kosong bunga itu.

"Bunganya bagus" - tegur Heeseung, tiba-tiba muncul dari belakang Ara. "Iya bagus banget" - lanjut Jungwon.

Mereka berdua mendatangi Ara. Merasa khawatir karna perginya Sunghoon yang tiba-tiba. "Kaget ya?" - sapa Heeseung dengan pelan—melihat Ara yang masih menunduk dan menatap bucket bunga yang cantik itu.

"Hm, gua ga nyangka dia bakalan marah, gua kira—"

"Tenang, dia ga bisa marah sama lu lama-lama. Ngedenger lu hamil aja udah gila dia di sekolah" - Heeseung.

"Iya! Gila banget dia Hahah dan kita berhasil bikin dia marah, Heeseung korbannya" - balas Jungwon.

"Lu (menunjuk Ara) kaget gua pagi-pagi. Tau ga won? Gua juga sempet di kerjain dia dulu sebelum dia minta tolong buat kerjasama sama gua. Haha sialan. Gua hampir kena serangan jantung jir pagi-pagi" - Heeseung.

"Hahaha emangnya lu doang seung. Gua juga pagi-pagi kena prank dia. Kalau ga gitu ya bukan Ara" - balas Jungwon sambil tertawa.

Mereka berusaha membuat Ara tersenyum. Dan ya, senyuman itu hanya bertahan 5 detik. Dan kembali dalam penyesalannya.

"Udah ah ra, ga baik juga galau lama-lama" - Heeseung menenangkan. Ara melihat Heeseung dan menundukan kepalanya. "Gua keterlaluan ya?"- tanya Ara.

Jungwon dan Heeseung pun langsung menepuk pelan bahu Ara dan menenangkannya untuk kesekian kalinya. "Engga, kalau ga gitu ya bukan Ara yang kita kenal. Dan pastinya Sunghoon juga tau itu. Mungkin dia lagi cape aja." - Heeseung.

"Iya. Udah (mengambil coklat dari meja Ara) ini punya siapa?"

"Sunghoon" - balas Ara.

"Oke, buat gua aja. (Ngambil satu lagi) nih buat lu seung—buka aja buka" - ucap Jungwon meledek untuk membuat Ara tertawa.

(Di buka)

Haha kirain beneran bencanda. Nyatanya beneran di makan. Dasar.

"Ehh won! Punya Sunghoon" - ucap Heeseung.

Ara hanya tersenyum dan mengangguk. "Engga. Buat kalian berdua aja. Lagian Sunghoon gaakan balik lagi malam ini. "

"Kan gua bilang juga apa" - Jungwon.

"Yee— peka dikit bisa kali" - balas Heeseung.

"Hahah udah gapapa. Btw makasih ya buat hari ini udah bantu gua. Gua besok sekolah ko. Sekarang udah malam juga—balik gih. Gua aga ga enak badan, mau tidur sekarang." - ucap Ara.

'Mungkin dia lagi overthinking sekarang, hmm' - gumam Heeseung.

'Hm, kasian Ara' - gumam Jungwon.

"Oke! Istirahat ya! Kita balik dulu! Bye!!!!! See u tomorrow bae" - ucap Heeseung sambil membuka pintu.

"Punya Sunghoon" - balas Jungwon.

"Iya gua juga tau" - bisik Heeseung saat menutup pintu kamar Ara.

Ara merasa terhibur dengan kehadiran Heeseung dan juga Jungwon. Kehadiran mereka sedikit mengurangi kecemasan dalam dirinya. Dan bisa menenangkan kecemasaannya saat ini. Dia hanya bisa memejamkan matanya—untuk mengurangi pening di kepalanya.

Look of Ice prince | Sunghoon (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang