1

721 4 3
                                    

Ini cerita kedua gue.

Gak ada Prolognya, langsung gas ajalah!
.
.
.

Irwan POV

"Terus.. Terus.. Terusss... Ya, stop."

Bugh!

Seorang bapak bapak turun dari mobilnya yang aku taksir harganya pasti sangat mahal. Dia menghampiriku,

"Titip mobil saya, ya, Mas." ucapnya sangat ramah.

"Siap Pak," aku menjawab tak kalah ramah.

Setelah Bapak itu masuk ke pertokoan, Bang Jul datang.

"Gimana, Wan? Rame?" ucapnya sambil duduk dikursi sebelah aku duduk.

"Alhamdulillah, lumayanlah Bang," aku menatapnya tersenyum sambil mengelap keringat yang ada di dahiku.

"Syukurlah, eh, ngomong ngomong gimana keadaan Bapak kamu?" tanya Bang Jul sambil mengeluarkan rokok disaku celananya, lalu menyalakannya, kemudian menyodorkan sebungkus rokok itu kehadapanku.

"Ya, begitulah Bang, masih sering sakit sakitan, mungkin faktor usia kali ya?" jawabku sambil mengeluarkan sebatang rokok yang Bang Jul kasih.

"Iyaa, mudah mudahan Bapak kamu cepet sembuh ya,"

"Amiinn Bang," jawabku sambil menatap lurus ke arah jalan raya.

Setelah ngobrol ngalor ngidul, tiba tiba aku melihat ada seorang cowok memakai motor matic masuk kehalaman parkiran. Bang Jul pun udah gak keliatan lagi dimana, dia udah pergi.

Akupun mengahampiri cowok itu, karna keliatannya dia bingung mau parkir dimana soalnya hampir semua space penuh motor dan mobil.

"Dek, parkir sebelah sana aja, tuh masih ada yang kosong," ucapku sambil menatap cowok itu.

"Oh, iya Mas," ucapnya sambil memasukan motornya ke tempat yang aku tunjukkan tadi. Tapi saat dia mau turun dari motornya--entah dia sedang gak fokus apa gimana, tiba tiba dia jatoh,

"Awww..." ucapnya sambil meringis.

Dia mendongakkan wajahnya untuk melihat aku, akupun sama melihat kearah wajahnya. Kami pun bersitatap beberapa detik.

Angga POV

Gue memperhatikan wajahnya, dia... Ganteng banget! Sumpah gue gak boong, walaupun gantengnya pasti diluar ekspektasi kalian, tapi menurut gue untuk ukuran seorang tukang parkir dia itu ganteng, mukanya manly, rahangnya tegas, hidung mancung, alis tebal, bibirnya seksi-- duh, apaan sih gue?--jiwa gay gue meronta ronta, anjayy bahasanya wkwk.

Deg!

Gue masih bengong karna gue gak mau melewatkan karya Tuhan paling indah ini, oke gue mulai gila.

Tapi...

Ini gue kok deg degan ya?

Ini kenapa? Kok gue salting gini diliatin sama Mas tukang parkirnya.

Apa iya cepat itu?

Gue? Suka?

Gak mungkin! Gue yakin dia itu straight, normal, gak kayak gue, 'belok'.

Iya, kalian gak salah denger kok, gue ini emang gay,

Sejak kapan? Sejak gue masih SMP, gue emang sering ngeliatin cowok cowok yang sering main basket atau sepakbola dilapangan sekolah, anehnya gue ngerasa kayak seneng aja gitu ngeliat mereka olahraga terus mereka ngelap keringetnya pake baju, otomatis gue bisa liat perutnya yang rata dan seksi walaupun mereka masih SMP tapi badannya itu udah bagus, perutnya sedikit ada roti sobeknya, ototnya juga lumayan keliatan, mungkin karna sering dilatih kali yaa. Gue suka ngeliatin mereka ngelap keringetnya, jadi ngebayangin, kalo gue yang ngelap keringetnya pake lidah, eww, oke, otak gue mulai ngeres.

Tukang Parkir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang