Chapter 11.1 [ rumah sakit ]

94 6 0
                                    

Natasha pingsan sejurus selepas dia berteriak untuk meleraikan pergaduhan antara Iqbaal dan Hadi.
Iqbaal segera mendekati Natasha dan coba menyadarkan Natasha yang lagi pingsan.

"Nat? Hei Natasha, kamu kenapa? Bangun dong!" teriak Iqbaal.

"Baal, sebaiknya kita bawa dia ke rumah sakit sebelum ada apa-apa terjadi. Gue tahu lo gak mahu kehilangan Natasha, satu-satunya saudara yang lo ada." ucap Hadi.

Iqbaal segera mengangkat tubuhnya Natasha dan terus membawanya ke rumah sakit. Hadi yang menolong Iqbaal turut bersedih dengan apa yang terjadi sama Natasha.

"Gua minta maaf Baal. Gara-gara gua, Natasha jadi sakit seperti ini. Gua gak punya niat buat nyakitin Natasha, Baal."

"Yaudah, gak usah minta maaf. Yang salah juga gue. Gue yang bikin ribut dirumah, sampai Natasha depresi kaya gini."

Iqbaal merasa bersalah karena udah bikin Natasha jatuh sakit. Hadi pula khawatir dengan keadaan Natasha.

"Dok, gimana keadaan adek saya? Dia sakit apa, dok?"

"Alhamdulillah, adek kamu gak apa-apa. Dia cuma butuh istirahat dan menenangkan fikirannya untuk waktu yang panjang." jelas doktor.

"Baiklah, doktor. Terima kasih ya." jawab Iqbaal.

"Gimana Baal? Doktor bilang apa? Natasha sakit apa?"

"Dia baik-baik aja kok. Dia gak sakit cuman dia butuh istirahat. Cuman itu doang."

"Alhamdulillah." Hadi menarik nafas lega karena mendengar penjelasan dari Iqbaal.

"Oh ya Di. Elu jagain Natasha disini, gua mahu keluar sebentar. Sebentar aja. Jaga Natasha baik-baik."

"Siap bos! Saya siap melaksanakan perintah."

"Ada-ada aja elu. Gua cabut dulu."

Iqbaal keluar dari rumah sakit itu. Dia membawa mobilnya di sekitar rumah sakit itu. Tanpa disadari, Iqbaal telah melanggar seorang cewek cantik yang menaiki sepeda berwarna merah muda.

"Aduh, apa lagi sih? Gua lagi ada masalah, lagi ada yang nambahin masalahnya." kesel Iqbaal.

Iqbaal segera keluar dari mobilnya. Ternyata benar, dia telah menabrak seorang cewek tanpa sengaja.

"Eh lu, kalau bawa mobil itu pake mata. Bukan pake hidung. Masa orang segede ini gak dilihat. Buta kali ya." marah si cewek itu.

"Enak aja lu, sembarangan bilang orang buta. Eh sini, gua bawa mobil itu pake tangan, pake kaki. Kalau gak dibawa kaya gitu, gua bisa kecelakaan. Pikir lu ya." teriak Iqbaal.

"Ya sudah, angkat gue. Ini gue luka ni. Bawa gue ke rumah sakit dong."

"Yaelah, masa sakit gini doang mahu dianterin ke rumah sakit? Makanya, jadi cewek itu jangan lemah!"

"Kurang ajar lu ya! Aduh!" cewek itu mengerang kesakitan.

A Gift For You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang