"Kau adalah alasannya"
'Evi bangun....'teriak mama dari luar kamarku.Bagaimana tidak mamaku selalu bersusah payah membangunkanku ya pasalnya meskipun aku perempuan tapi sudah satu kebiasaan bagiku bangun diatas jam 8.
"Hoammmmmm ,iya ma sebentar" jawabku setengah sadar.
"Kamu ini gimana sih, perempuan tapi kerjaannya bermalas malasn"kini mama duduk di sampingku dan membangunkanku.
Ya karna aku tidak mau mendengar mamaku mengoceh panjang lebar karena jika mama mengoceh bisa sampai Corona hilang baru selesai.Oke ini lebay.Kini aku sedang duduk didepan meja riasku yang berada di samping jendela yang menghadap tepat ke taman depan rumahku membuatku enggan tuk mengalihkan pandanganku.
Ckelek..
Suara knop pintu terbuka menampakkan sosok laki laki tinggi,berambut ala ala Korean style,mengenakan kaos polos hitam dan celana jeans coklat lengkap dengan sepatu Nike menatapku dengan tatapan tajam.
"Eh Lang ngapain?"
"Jalan bareng yok?"
"Hah? Kemana? Tumben amat nggak bilang bilang"
Galang yang sedari tadi berdiri di depan pintu kini masuk dan duduk di sofa yang berada disamping kasur big size milikku.
"Pertanyaan nya gue jawab satu satu ya.
Pertama:kita jalan bareng,kedua:ke moll,ketiga: ya karna gue juga nggak ada niat awal tapi tiba tiba gue pengen jalan aja sama lo.Nah gimana masih ada yg mau ditanya?"kata Galang dibarengi tawa kecil.
"Duh Lang gue nggak bisa soalnya gue juga mau main bareng sahabat gue ke moll"
"Yaudah barengan aja sih"
"Emmmm,oke deh"
"Oke Lo tungu dibawah aja ntar gue nyusul mau ganti baju dulu"
Galang beranjak pergi dan menutup pintu.Namun sedetik kemudian pintu terbuka dan menampilkan sosok Galang
"Jangan lama lama dan nggak usah dandan.Karna Lo lebih cantik natural"
"Apan sih lo najissss,gue emang cantik dan gue tau itu"
"Yayaaaaaaa"kini Galang sudah menghilang dibalik pintu.
Kini aku sudah rapi dengan short dress selutut berwarna peach dan sepatu Converse milikku dengan tas marhen j Ter selempang dibahuku membuat penampilanku sempurna.Oke,ini menurutku karna ini penilaian ku terhadap diriku.
"Yok Lang"ajakku kepada Galang yang kini memainkan ponselnya.Galang menatapku begitu lekat bahkan dia tidak mengalihkan pandangannya dariku selama 2menit dan itu cukup membuatku risih.
"Ehhhhh Lang Lo kenapa?"tanyaku seraya mengibas ibaskan tanganku didepan wajahnya.Galang yang mendapat perlakuan itu pun spontna mengalihkan pandangannya dariku dan berkata
"Yuk"dan berjalan lebih dulu dariku.
*Mobil
"Lang kita langsung aja ya ke moll"
"Lah katanya teman teman Lo mau ikut?"
"Iya jumpa disana aja"
Galang hanya ber oh ria.
Kini hanya terdengar suara mobil dan motor yang berada diluar.Keheningan terjadi diantara kami tanpa ada satupun yg berniat untuk memecahkan keheningan tersebut.Galang fokus pada jalanan dan yaps aku memainkan ponselku.Mataku tak beralih dari ponselku dan bahkan aku tak menyadarinya dan Galang melihatku dan membuka suara
"Liatin apaan sih kayaknya serius amat!"
"Ehhh,ini loh gue liatin ini"kataku antusias sambil menunjukkan ponselku pada Galang .Dan Galang pun melihat ponselku dan dia mengerutkan dahi saat melihat pada layar ponselku yang isinya sg seseorang laki laki ya siapa lagi kalo bukan Noval.Aku yang menyadari Galang bingung akan itu dengan cepat buka suara.
"Gue tuh ya suka banget sama dia.Pokoknya gue harus milikin dia."
"Dia siapa?"tanya Galang dengan dingin dari nada suaranya terdengar nada tidak suka.
"Duh Lang dia itu abg yang ikut demo kemarin loh.Yang viral yang make almet hijau yang ganteng nya kebangetan itu loh.Yang damage nya nggak main main itu loh"ucapku antusias dan menutup mataku membayangkan betapa gantengnya seorang Noval.
"Yayayaaa"Galang keluar dan membukakan pintu untukku.Aku yang melihat itupun segera turun dan kami pun berjalan kedalam moll.
**Moll
"Hayyyyyyy"Diva berteriak dengan suara cemprengnya.Spontan ke empat sahabatku yang lainnya berlari menjauh darinya menghampiriku dan kompak berkata:"bukan temanku!"
"Dih, kalian jahat kalian tega aku ini sahabat kalian yang paling cans,baik,pengertian dan paling sayang kalian semua"Diva berkata dramatis.
"Sumpah lama lama gue jijik temanan sama lu div"ujar Eirene sewot.
Kini kami sudah duduk di salah satu resto yang ada di moll dan udah memesan makanan masing masing.
Feby yang benci dengan keheningan akhirnya buka suara
"Eh, Vi tuh si Noval kan dengar dengar nggak suka banget sama dunia aktris gitu emang iya ya?"
"Iya"
"Nah itu artinya dia itu pasti sekolah biasa kek kita?"
"Iya,dia sekolah di SMA Harapan Bangsa Jakarta"
"Nahhhhhh,kuy lah kita pindah"
Kami semua yang mendengar itu terkejut bagai disambar petir terutama aku aku baru menyadari ya noval bisa jadi mungkin dengan cara ini namun aku tak pernah kepikiran akan hal itu.
"Kuyyyyyyy"balas diva dengan suara khasnya.
"Yuk lah gue juga bosan sekolah diisini mau cuci mata"eirene tak kala sewot dibanding diva bahkan dia mengatakan nya persis seperti om om pedo.
Aku yang sedari tadi diam menghayal dan menikmati makanan ku pun angkat suara
"Jadi,fiks kita pindah ya?"
Galang sudah menatap kami dengan tatapan yg susah diartikan.Dan diapun pergi meniggalkan kami.Aku kebingungan dengan sikap Galang barusan dan memanggilnya
"Langgggg,"galang hanya menoleh
"Mau kemana?"
"Balik" jawab Galang seadanya.
"Kan belum siap Lang" kataku seraya menahan pergelangan tangan Galang.
"Gue males Lo bahas dia terus"
"Ya Lang dia kannnnn "
"Siapa?" tanya Galang sedingin es dan dia kini menatapku tepat dimabuk mataku dan siapapun yang melihat itu akan terpukau denagn kegantengan Galang.
Aku yang mendapati tatapan itupun merasakan gugup menyerpa tubuhku.
"Didiia"ucapku terbata bata tanpa mampu menatap mata coklat milik Galang.
"Vi Lo anggap gue apa sih?"
"Apaan sih Lang ya gue nganggap Lo sahabat lah"
Galang kini memegang pundak ku dan mengangkat daguku supaya menatap mata coklat miliknya.Dan ya kini mata hazel ku bertemu dengan mata coklat milik Galang.
"Lo jujur sama gue Lo nggak punya rasa apa apa sama gue?"
Akupun menjawab dan menundukkan kepalaku tanpa menatapnya karna sungguh aku nggak pernah punya rasa lebih pada Galang.
"Gue sayang sama Lo Lang tapi sayang gue sebatas sahabat nggak lebih Lang"
Galang kini melepaskan tangannya dari pundakku dan beralih menggenggam tanganku matanya kini berkaca kaca.
"Lo hebat Vi,Lo hebat.Bisa bisanya Lo milih memperjuangkan cinta Lo yang nggak jelas itu bahkan Lo nggak pernah ketemu sama dia.Kenapa sih Lo suka sama dia? Kenapa Vi ? Kenapa?"
Aku yang mendengar nada bicara Galang jelas bahwa dia benar benar kecewa.
"Bukan kah cinta nggak butuh alasan Lang?gue juga nggak tau alasan gue cinta kedia namunn hatiku telah memilihnya Lang"kataku seraya menujuk dadaku dan air mata yang sejak daritadi kutahan tumpah tanpa persetujuan ku.Galang dengan sigap menghapus air mataku.
"Tapi cinta juga butuh logika Vi"
Aku yang tak bisa mencerna kata kata Galang barusan hanya mampu menyapanya dengan raut wajah kebingungan.Galang mengelus puncak kepalaku.
"Lo tau kan Vi dia itu populer,pasti banyak yang mau sama dia.Ya dia tinggal pilih aja.Dan gueeee Galang menatapku dalam dan tersenyum sangat manis dan aku yakin siapapun yang melihatnya akan terpukau dengan kegantengan seorang Galang
Nggak mau Lo ngersain sakitnya Vi"
"Lang Lo sayang dan cinta kan sama gue?"bukan nya menjawab pernyataan Galang aku malah memberikannya pertanyaan.
Galang menatapku dan mengangkat tanganku ke dadanya
"Apa yang Lo rasain?"
"Jantung Lo berdetak kencang"jawabku polos.
"Itu jawabanya gue cinta dan sayang sama Lo gue nggak main main Vi."
"Thanks Lang gue berasa jadi perempuan paling beruntung di dunia ini karna bisa dicintai sama Lo Lang "
"Dan gue berasa jadi lelaki paling bodoh didunia ini Galang kini tak menatapku dia menatap sepatunya.Seolah olah sepatu itu adalah objek paling menarik dibandingkan diriku.
Karna gue mencintai sahabat gue sendiri dan bodohnya lagi gue tetap cinta sama perempuan yang jelas jelas nggak punya rasa sama gue dan paling parahnya dia menceritakan lelaki yang disukainya kepadaku tanpa mampu mengerti rasa ini"
Aku yang tau tujuan pembicaraan Galang pun merasa bersalah.
"Lang sekarang gue tanya sama Lo? Gue bisa aja nerima Lo tapi gue nggak ada rasa sama Lo dan ketika Lo tahu itu ,itu akan buat Lo lebih sakit Lang"kataku menatap Galang teduh untuk memberinya ketenangan.
"Tapi bukannya cinta bisa tumbuh dengan dengan kebiasaan vi?"
Aku yang lelah berdiri dan aku mengajak Galang untuk duduk di salah kursi panjang di moll tersebut.
"Iya, Lang cinta bisa tumbuh dengan kebiasaan kalau dihati gue belum ada siapa siapa"
Galang pun kini memandangku dengan tatapan pasrah dan iklas
"Sekarang gue tanya Lo mau merjuangin dia?"
"Iya Lang"kataku dengan wajah berbinar Galang yang menyadari perubahan dalam raut wajuhkupun tersenyum
"Tapi Lo harus janji ke gue?"
"Janji apa ?"
"Lo harus tetap bahagia.Lo nggak boleh nagis karena dia.Dan kalo Lo nangis karna dia .Liat aja apa yang terjadi sama dia?"
Aku yang sudah paham dengan sifat Galang pun tersenyum dia akan ngelakuin apapun buat orang yang dia sayangi walaupun menyakitin dirinya.
"Emang apa yang terjadi?'
"Dia nggak akan bisa liat matahari lagi!"kata Galang penuh penekanan.
"Ih Galang psikopat"
Galang kini tersenyum walaupun ku tahu dibalik senyuman itu ada luka yang tersimpan. Kini Galang merengkuh tubuhku kedalam pelukannya.Kami cukup lama dengan keadaan tersebut karna ya aku nyaman Galang pun begitu.
"Tapi ingat Vi! Jangan terlalu asyik berlari sehingga kau lupa bahwa dibelakang sudah tak ada lagi yang mengejar.Karena penyesalan datangnya diakhir Vi .Hargai selagi ada,genggam sebelum pergi!"
Ucap Galang sehangat mentari namun dibalik kehangatan nya kata katanya mampu membuat hatiku teriris dan menghadirkan rasa sakit.
"Apaan sih Lang.Gue nggak ngelepas Lo.Gue akan selalu sayang sama Lo sebagai sahabat gue dan Lo harus janji Lo nggak akan pergi ninggalin gue.Janji Lang ?"tanyaku seraya mengacungkan jari kelingkingku ke arah wajah Galang dan Galang menautkan jari kelingkinya ke jariku sehingga jari kami pun bertautan.
"Gue janji nggak akan ninggalin Lo
Tapi,gue bakal berusaha ubah rasa sayang gue ini jadi rasa sayang sebatas sahabat."Galang menatapku dengan senyum.Dia menutupi kesedihannya dengan senyum palsu.
"Thanks Lang gue bersyukurrrr banget kenal dan Andi sahabat Lo"aku memeluk Galang.Galang yang mendapat perlakuan itupun terkejut namun sedetik berikutnya dia membalas pelukanku.
"Jadi gimana masih mau pindah sekolah?"
Aku hanya menganggukkan kepalaku tanpa memalingkan wajahku dari dada bidang milik Galang.
"Yaaa gue ditinggal"
"Ikut aja Lang "
" Nggak lah nanti gue nggak bisa ubah rasa itu.Nanti aja deh,kalau rasa itu udah berubah gue janji bakal nyusul Lo kesana."
"Makasih Lang tapi janji ya?"
"Iya"Galang mencubit pipiku dan itupun membuatku sedikit kesal karna itu sakit walaupun sedikit.
"Ahhk sakit tau Lang "aku cemberut.
Galang hanya tersenyum dan menggenggam tangan ku dan mengajakku bangkit dari dudukku.
"Ayok gue traktirin es krim"
"Yeyyyyyy hayukkkk.Tapi belinya dua ya yg coklat sama strowberry.Ayok Lang buruan"kataku antusias dan aku kini menarik narik tangan Galang.Jujur aku bahagia dengan sifat Galang yang begini.
***
Yeyyyyyy aku dah up ni guysss
Tapi,aku bakal lanjut up lagi kalau tembus 5vote dan 5komen.Nanti kalau udah kalian langsung DM aku aja.Jadi yg nungguin cerita ini buruan vote,komen,dan share.
Ingat gyuss belajar menghargai itu penting.Karna menulis tak segampang yang kalian pikirkan.
I Wuf U Gyus🥰🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Imajinasi dan Realita-Noval Si Laper Keadilan
Teen Fictionaku mengenalnya lewat dunia maya,aku tak sengaja melihatnya ketika dia sedang berjuang melawan penjajah di negri ku sendiri.Ketika saat pertama aku melihatnya,entah rasa apa yang timbul dihatiku jelasnya aku tak mengerti.Namun aku yakin hatiku telah...