17. Kejutan?

16 6 1
                                    

Now playing. Jungkook × Taehyung - Way Back Home

***

Kalau ada typo tolong diingetin
Selamat membaca

***

Apa ada sesuatu yang salah? Kenapa aku merasa aneh?

***

Sudah seminggu lamanya Zahra menghabiskan waktunya di rumah sakit untuk melakukan tahap pemulihan. Kini, saatnya ia kembali masuk sekolah seperti biasanya.

"Pa," Zahra memanggil papanya, "Zahra berangkat ke sekolah dulu ya."

"Memangnya Ary sudah menjemput, Ly?" tanya papanya.

Zahra tersenyum lalu menggeleng, "hari ini Zahra berangkat bareng Arkan. Soalnya tadi Ary ngasih tau kalau dia gak bisa jemput."

"Ohh begitu. Ya sudah kamu berangkat sekarang, hati-hati ya sayang."

"Iya, pa. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Zahra pergi meninggalkan papanya yang menatapnya gamang. Ia berjalan menuju teras rumah, dimana Arkan sudah menunggunya.

"Tuh Zahra udah siap." ucap bang Ando saat melihat Zahra keluar dari dalam rumah.

"Berangkat sekarang?" tanya Arkan, Zahra hanya mengangguk.

"Bang, kalo gitu gue sama Zahra berangkat dulu ya."

"Oke. Hati-hati Ar, titip Zahra ya."

"Siap bang. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Arkan dan Zahra pergi meninggalkan bang Ando setelah mereka menyalami tangan bang Ando.

***

"Ya ampun gitu aja gak bisa. Sini!!"

Arkan mengambil alih kancing helm yang tadi tengah dilepas secara paksa oleh Zahra.

Klik.

Arkan menarik helm dari kepala Zahra dengan sedikit kasar, sehingga membuat rambutnya berantakan.

"Ihh Arkan, pelan-pelan. Tuh kan jadi berantakan!"

"Iyaa maap, sini-sini gue rapihin."

Arkan meletakkan helm yang dipegangnya dan langsung merapihkan rambut Zahra yang berantakan karena ulahnya. Zahra yang diperlakukan seperti itu hanya diam saja, ia tidak merasa keberatan sama sekali. Hanya saja aroma parfum milik Arkan membuat Zahra tidak fokus. Zahra mendadak merasa jantungnya terus saja melompat-lompat dari tempatnya.

Zahra mendongkak dan menatap Arkan yang dengan telatennya menata kembali rambutnya. Tatapan matanya berhenti ke kedua manik mata milik Arkan. Ia merasa familiar dengan mata itu, tapi entah dimana ia pernah menemukannya.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Gerakan tangan Arkan terhenti ketika mendengar pertanyaan Zahra. Ia terkekeh pelan lalu mengangguk.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang