Beberapa hari kemudian, Tempat tidak diketahui
Tap
Tap
Terdengar suara langkah kaki yang bergema pada lantai batu disebuah ruangan yang bisa dibilang seperti kamar bernuasa kuno. Seorang anak kecil bersurai putih menghampiri anak perempuan bersurai hitam kelam.
"kau akhirnya datang lagi kemari yuuki-kun" kata anak perempuan itu tatkala iris matanya melihat seorang yang ia tunggu sejak tadi siang.
"hn, ha'i " jawab singkat yuuki, atensi matanya beralih pada seorang remaja bersurai hitam pendek dengan fitur wajah yang bisa dikatakan 'baik' yang masih belum sadarkan diri semenjak beberapa hari yang lalu.
"yuuki-kun? " tanya anak perempaun tersebut takala melihat yuuki sedang 'memeriksa' remaja didepannya.
"dia baik, jika tidak ada kendala sebentar lagi dia akan bangun, hikari" katanya setelah selesai memeriksa remaja didepannya.
"bukan itu maksudku yuuki-kun, tapi apa yang terjadi padamu selama beberapa hari ini? " tanya hikari cemas melihat melihat keadaan yuuki yang tidak bisa dikatakan baik, dengan wajah yang pucat bahkan lebih putih dari kertas, bibirnya membiru dan tangannya sedingin es jangan lupakan matanya sangat kontraks hitam beriris biru berkedip merah secara berkala.
"bukan apa apa" kata yuuki melepaskan pegangan tangan hikari yang mencengkamnya.
"berikan ini kepadanya setelah bangun, ramuan itu bisa membuat ia sembuh lebih cepat" kata yuuki sambil mengalihkan pembicaraan, apa yang terjadi pada tubuhnya memang kondisi khusus yang akan kambuh secara berkala jika ia tidak secepatnya menemukan obat atau hal yang dapat menghambatnya ia akan mati cepat atau lambat.
"arigato sudah mau membantu sepupuku, ia keluarga satu satunya yang aku punya setelah onee-san tiada" kata hikari menatap yuuki dengan pandangan tulus dan pasti sedangkan yuuki hanya mengangguk perlahan, tapi tiba tiba tangan kirinya yang berbalut sarung tangan tanpa jari berdenyut menyakitkan merambat diikuti tinta berwarna hitam pekat serta kabut dingin kearah tangannnya hingga leher bagian kirinya, matanya berganti warna dan bentuk secara cepat dari merah ke biru.
"Ahgrh.... " teriak yuuki sambil mencengkram tangannya sambil menjauh dari tempatnya berdiri semula.
"yuuki-kun!" teriak panik Hikari sambil hendak mendekati yuuki.
"jangan mendekat!" kata yuuki dengan pelan namun nadanya berbeda dengan yang biasanya ini lebih seperti berat dan dingin, membuat bulu kuduk berdiri.
Setelah mengatakan hal tersebut yuuki menghilang meninggalkan hikari yang menatap cemas kearah tempat terakhir yuuki sebelumnya.
"semoga kamu baik baik saja yuuki-kun" katanya khawatir sekali melihat yuuki dengan keadaan yang seperti itu.
"ugh... Dimana ini? " terdengar suara remaja yang terbangun linglung melihat keadaan sekitar, membuat hikari yang melamun menatap tempat yuuki berada tadi tersentak.
"shisui-nii!" kata hikari melihat shisui bangun lalu bergegas memeluk kakaknya sedangkan shisui hanya menyerngit tatkala memori terakhirnya sebelum kehilangan kesadaran.
"hi-hikari? Apa ini benar kamu? Imoutou?" tanya shisui beruntun ketika mengingat adik kecilnya yang menghilang entah kemana.
"ha'i shisui-nii, ini aku hikari imoutou baka aniki hiks.." kata hikari sambil melepaskan pelukannya tadi.
"dari mana saja kamu imoutou, apa kau tahu bahwa anikimu ini mencarimu kemana mana? Hah? Uhk.. Uhk.. " kata shisui diakhiri dengan batuk.
"dasar baka aniki kau tak berubah bahkan setelah 2 tahun tak bertemu, sebaiknya kau minum ramuan ini dulu" kata hikari tertawa kecil tatkala melihat tingkah bodoh anikinya, yah walaupun shisui bukan lah kakak kandungnya namun ia sudah menganggap shisui sebagai kakaknya begitu pun shisui sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namikaze Uzumaki Naruto
FantasyYuuki seorang anbu ne merupakan shinobi yang dilatih sejak dini oleh elang perang tua untuk memenuhi ambisinya. Ia dilatih sebagai senjata tanpa emosi yang membuatnya minim dalam memahami emosi nyata manusia. Setelah bertahun tahun kemudian ia menem...