L&T - Thirty Eight

482 48 5
                                    


Perbaikilah segala kesalahan yang telah kau perbuat. Jangan sampai luka itu terbuka terlalu lama. Akan sangat sulit mengobatinya.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_



Yunho menatap pria di depannya dengan nyalang. Tangan yang terkepal kuat dan kerutan dahi yang sulit menggambarkannya. Dia sedang marah dan emosi. Deru nafasnya juga sudah tak teratur.

"Kau kenapa melakukan itu ? Apa yang kau pikirkan ?" Tanya Yunho pada pria di hadapannya.

Seorang pemuda yang duduk dengan wajah angkuh dan raut wajah yang tak cemas sekalipun. Kedua tangannya dia lipat di depan dada. Menunjukkan sebuah kecongkakkan.

"Kau masih bisa santai dan duduk dengan manis di sini ? Sebenarnya apa mau mu nak ?" Yunho semakin menatap tajam ke arah pria tersebut.

Choi Ki-bum.

Putra dari istri kedua.

Putra yang tersembunyi selama ini.

Pria berusia 45 tahun.

"Ayolah appa. Apa yang harus aku khawatir kan ? Ada kau yang akan selalu melindungi ku bukan ? Jadi, yang harus aku lakukan adalah duduk manis saja." Ucapnya santai.

"Cihhh..." Yunho tertawa remeh.

"Kau pikir kali ini aku akan menuruti mu dan membantu mu ? Sudah, sampai disini saja. Untuk perbuatan mu kali ini, kau akan tanggung sendiri." Ucap Yunho.

Ki-bum, pria itu kini berdiri dari duduknya. Matanya melotot ke arah Yunho.

"Apa maksudnya appa ? Kau tak akan membantu anak mu ini lagi ? Kau lupa jika harta Choi milik ku separuhnya. Harta ibu ku." Ki-bum menatap sengit.

Yunho menggelengkan kepalanya. Tak menyangka dengan ucapan anaknya yang selama ini sudah banyak menyusahkan dirinya.

"Tapi akulah yang mengelola itu. Kau hanya duduk dan bersantai menikmati hasilnya. Tidak tahu diri."

"Sama seperti mu. Kau juga begitu bukan ? Kita sama-sama tak tahu diri."

Kedua pasang mata itu beradu kini. Saling memancarkan aura kegelapan.

"Aku sudah putuskan. Tahta Choi tidak akan jadi milikmu !" Ucap Yunho final.

"TIDAK BISA." Teriak Ki-bum.

"Kenapa tidak ? Akulah yang memutuskannya."

"Tapi semua sudah disetujui. Perjanjian itu, apakah kau lupa ?"

Bodoh, Yunho melupakan kesepakatan yang sudah dia buat bersama Siwon juga. Sekarang dia merasakan akibatnya telah membesarkan dua putranya dengan ambisi dan otak licik sama seperti dirinya.

Dia baru tahu, jika kini dialah yang tak punya kuasa apapun. Dia hanya masih disegani dan dihormati sebagai kepala keluarga. Tak lebih.

"Mulai besok, aku mau duduk di tahta itu. Mengenai anak ku yang masih di Australia, biar aku saja yang menjaga posisi itu. Aku akan datang dengan lima puluh persen saham yang aku punya." Tutur Ki-bum.

 Love and Throne (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang