S E L A M A T M E M B A C A
Ku rasa hadir mu menyempurnakan aku tapi kasih sayang bukan milik aku semua harus berakhir. Kau dan aku tak akan mungkin bisa bersama lagi untuk saat ini di dunia ini. Mungkin kita bersama nanti di atas sana. Izinkan aku untuk tetap sayang ke kamu
-DianaAtirah19-Continue...
Sedari tadi kedua insan itu menunggu di samping brangkar, menunggu anaknya bangun sama saja seperti menunggu se abad dan se kurun lamanya.
Ya, yang di tunggu mereka adalah Aska, jangan ditanya lagi. Tadi sebelum sampai ke RS, Aska sudah terlebih dulu dibawa ke alam sadarnya.
Semua menjadi kacau saat mereka berada RS, dimana di saat dokter keluar dan berkata tentang kesehatan Aska sekarang membuatkan tangisan demi tangisan terdengar di ruangan itu.
"Fa kapan adek mu bangun? Mama khawatir " ucap Khayra sambil memegang tangan Aska yang begitu kurusan. Begitu juga pipinya gak segembul dulu.
"Mama jangan khawatir, baby pasti bangun kok Alfa yakin." ucap Alfa menenangkan sang mamanya itu
"Alfa, mama mau tanya tentang Gavin ..."
"Maaf ma tapi Alfa juga gak kenal sama yang namanya Gavin. Coba aja kita tanya sama teman temannya? Gimana ma?" Pitas Alfa seraya memberi pendapat
"Emang mereka mau ke sini?" tanya Khayra
"Insyaallah ma, yakin saja pasti mereka mau kok." ucap Alfa meyakinkan dirinya sambil menscroll layar hapenya buat mencari nomer teman-teman Aska
Alfa - Kevin
"Hello, what's wrong bro?"
"Bisa datang ke RS X?"
"Aska sakit lagi? Okay otw!"
"Okey."
Pip...
"Gimana Fa?" tanya mama Khayra
"Kalau Kevin sih okey-okey aja sama Levin gatau kalau Farel." ucap Alfa
Tak lama kemudian terdengar lah bunyi ketukan dari pintu ruangan Aska.
"Assalamu'alaikum mama Khayra, bang Alfa." ucap mereka, Levin dan Kevin
"Ya waalaikumsalam." jawab mereka
"Farel mana?" tanya mama Khayra
"Kita ngobrol nya di sofa aja, jangan disini nanti Aska terganggu." ucap Alfa
Jika kalian menanyakan tentang Farel kenapa? Nahh Farel juga ikut berubah tidak kayak dulu lagi. Waktu Farel lebih banyak diluangkan untuk Gavin seorang saja. Dia menjadi lebih dingin dan ketus bila bersama Aska.
Dan apa yang pernah didengar Kevin dan Levin, Gavin pernah ngadu ke Farel tentang Aska tapi itu cuma rekaannya doang gak beneran tapi itulah di percayai Farel bulat bulat.
Back..
"Gimana kondisi Aska saat ini?" tanya Levin
"Kata dokter tadi kondisi nya semakin melemah, Vin, kita doain aja yang terbaik untuk Aska." ucap Khayra sambil tersenyum sendu
"Mama tenang saja Aska itu kuat kok, Karel yakin." ucap Kevin menguatkan Khayra alias mama Dari sahabatnya, Aska
"Ohiya kenapa bisa jadi kayak gini dan kenapa manggil kita bang, tumben?" tanya Levin
"Bang Aeron tadi pengen nonjok gue, eh taunya Aska ngehalang jadi kena deh dada Aska karena itu kondisinya kayak gini." jawap bang Alfa yang masih berusaha untuk tersenyum di depan mereka terutama mamanya.
"Ma, mama temenin adek aja yah, Alfa pengen ngomong sama mereka." ucap Alfa dan disetujui oleh mama nya itu. Soalnya dirinya juga masih khawatir keadaan anaknya itu mungkin saja sadar. Jadi biarkan lah dirinya yang menjadi sosok pertama Aska lihat bukan orang lain.
"Gini gue manggil kalian ke sini cuma nanya sejauh mana kalian kenal Gavin?" tanya Alfa to the point
"Kalau itu sih yang kita tau tempat tinggal nya dulu di apart, dia kerja part time di cafe XX, terus keluarga nya udah meninggal akibat hmm gak tau juga sih" ucap Levin dan disetujui Kevin
"Iya bang itu sih yang dia pernah cerita ke kita, terus kan aku pernah liat dia di cafe XX sama seorang bapak tua gak tau juga siapa orang itu, tapi wajahnya mirip ama Gavin" cerita Kevin dengan wajahnya yang serius
"Kenapa lo gak perna kasih tau gue Kev?" tanya Levin yang ikut kaget dengan hal itu
"Apa mungkin Gavin boong tentang keluarga nya? Apa mungkin keluarganya masih hidup dan itu bokap nya?" ucap Levin
"Bisa jadi!" ucap Alfa menatap kedua teman adeknya itu.
Sementara di lain arah,
"Gue harus ketemu mereka di RS." batin Aeron
"Gue harus minta maaf ke Aska, gimana pun dia adek kesayangan gue, dia melebihi apapun." batin Aeron yang sudah bersiap siap untuk pergi ke RS
Tapi saat dirinya ingin minta izin keluar ke papa Mordy..
"Pa, Aeron pengen ke RS dulu, pengen jenguk Aska kasian." ucap Aeron yang emang hatinya udah gak enak pas memikir adek kesayangannya itu
Pantaskah dipanggil adek kesayangan?
Mendengar itu, Gavin langsung saja merengek..
"Bang Aeron? Papa? Kepala ku pusing gak tau kenapa hiksss.. hikss." ucapnya sambil menangis
"Ah? Kenapa bisa pusing kamu sih main hape aja istirahat sini papa gendong." ucap Mordy
"Hikss..hikss mau bang Aeron aja" ucap Gavin menunjuk Aeron sambil menangis
"Yaudah sini abang gendong." ucap Aeron langsung menggendong tubuh Gavin
"Loh bukannya kamu pengen jenguk Aska?" tanya Mordy bingung
"Nanti aja tu, Gavin sakit ni kasian." ucap Aeron lalu beranjak pergi dari ruang keluarga dan langsung ke kamar Gavin
"Kamu istirahat ya?" ucap Aeron
Saat mereka udah sampai di kamar Gavin...
"Abang disini aja sampe aku tidur ya jangan ke mana mana." ucap Gavin sambil mengaitkan tangannya ke tangan abang Aeron
"Iya yaudah tidur" ucap Aeron yang ikut berbaring di kasur Gavin
"Kasian deh lo Aska haha!" tawanya dihatinya
Continue.
Updated 🦄❤️
(20/10/2020)Revisi
(02.03.2021)
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Redum Alaska
أدب المراهقينStart: 15/08/2020 End: 26/10/2020 Revisi Ulang : 28/05/2023 Benar kata orang, hidup ini bagaikan pentas opera. Dimana aku adalah tokohnya dan mereka penonton utamanya. Dunia, terkait harta. Jika mempunyai harta bahagia lah mereka, namun tidak dengan...