Cewek gila

748 82 23
                                    

Menatap layar ponsel dengan malas iris hitam itu terus saja memperhatikan tulisan tulisan yang terpampang di layar, menguap. Menompang dagu dengan tangan kanan melirik ke samping terlihat sosok laki laki menggunakan headband. Seketika perhatian gadis bersurai hitam itu tertuju pada sosok laki laki tadi.

"Ternyata cowok kayak gitu ada di dunia nyata, astaga."

"Boruto," Melambaikan tangan pada laki laki bersurai kuning yang terlihat sibuk menulis, menoleh pada asal suara melirik ke kiri gadis dengan surai hitam memanggil nya.

"Hmm."

"Kenapa pake bando?" Iris biru itu terlihat risih akan kehadiran gadis di sampingnya.

"Bukan bando, tapi headband."

"Ohh."

Hening Sarada tak suka dengan suasana nya, seluruh siswa dan siswi pergi kekantin kecuali Boruto sama Sarada mereka lebih memilih duduk di kelas. Sarada tak menyangka akan sebosan ini, kouta kebetulan habis uang saku nya ketinggalan di rumah, Chocho juga tak masuk hari ini.

"Kenapa ini bisa terjadi pada ku, padahal pengen cari cerita baru huuhuu, kouta ku habiss," berteriak kesal, ia tak tahan untuk tidak berteriak.

Sarada 's pov

Menatap Boruto, kenapa dia bisa sama sih kayak di wattpad dingin, cool, keren, ganteng. Kedua sudut bibir ku terangkat, tersenyum sambil memandang ke arahnya. Coba aja di punya cewek, aku pasti bisa liat adegan romantis.

"Kenapa?"

"Hah, enggak kok."

"Lo ngapain liatin gue?"

"Kenapa, gak boleh?"

"Hmm."

Di lihat dari mana pun Boruto tetap ganteng, tapi sayang dingin kayak es Antartika yang gak pernah cair cair. Kembali fokus membaca wattpad yang sebenarnya sudah ku baca gara gara Kouta gak ada, jadi ngulang.

Brak.

Pintu di dobrak dengan kencang membuat perhatian ku teralih kan, tiga orang cowok dengan seragam yang tidak rapi. Boruto terus melanjutkan menulis tanpa peduli pada suraa dobrakan tadi.

"Boruto, ayo."

Laki laki bertopi maju melangkah menuju Boruto yang masih sibuk menulis, yah itu bukan urusan ku sih lebih kembali pada bacaan wattpad, tetap saja suara mereka memasuki indra pendengaran seperti lagu rusak.

"Gak ngumpul sama yang lain?"

"Bentar," Suara berat itu menyapa pendengaran ku, nada dingin yang sangat sangat aku sukai mirip banget sama tokoh cowok cool, seperti nya mereka tidak menganggap diriku ada.

"Eh!" entah kenapa aku merasa di panggil, tapi aku tak ingin di bilang geer.

"Eh! lo dengar gak sih?"

Lama lama kesal juga ribut mulu, menoleh pada panggil cowok bertopi yang menatap ku dengan tajam.

"Manggil aku?" menujuk diri sendiri.

"Ya iyalah, emang siapa lagi?"

"Kenapa?"

"Tuh si Boruto mau ngomong," Padahal Boruto yang maj bicara kenapa lewat laki laki itu?

"Ikut gue."

Dih dikira aku tuh ngerti apa bicara nya dikit amat, padahal bicara tuh enggak bayar, emang sih sama sifat nya kayak
di cerita wattpad tapi lama lama jadi nyebelin.

"Kemana?"

".." Nah kan gak di jawab gila sih cuma jawab doang susah amat.

"Ikut aja napa,"Malah tuh cowok topi yang jawab, ikutin aja dah.

    ꦽꦁ︧.۪̇〬°⃟᮪݇⃟⃟🍧ワットパッドガール Wattopaddogāru    ꦽꦁ︧.۪̇〬°⃟᮪݇⃟⃟🍧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang