Jangan Bosan

8 2 0
                                    

Hai. Aku tidak tau ingin memulai darimana, aku hanya ingin bercerita hari ini tiba tiba sesak dan aku ingin menangis.
Aku rindu..
Rasaku dulu yang pernah ada, rasa yang tidak bisa kujelaskan seperti apa. Selesai membaca ini tolong jelaskan apa yang sebenarnya kurasakan saat itu

Aku pernah mencintai seseorang 6/7tahun lamanya aku bahkan sudah lupa berapa lama sebenarnya, mencintai laki laki yang bahkan jika kau fikir aku pernah berbagi kisah dengannya jawabannya adalah tidak. Dia bukan kekasihku, bukan mantan kekasihku bahkan disebut TTM pun aku rasa tidak, karna hanya aku yang Jatuh cinta.
Berawal dari kufikir aku hanya akan menyukainya satu atau dua hari, nyatanya? Aku terjebak ribuan hari lamanya. Aku menyukai tawa khasnya, aku menyukai cara berjalannya dan bahkan aku menyukai kebodohannya, ahh jika ku ingat aku bahkan menamainya 'bodohku' haha, teracuni film Radit Jani kala itu.

Bodohku ini orang yang humoris tapi tertutup aku tak mengenalnya melebihi batas yang orang lain juga tau, tapi aku mencoba memahaminya mencoba masuk kedunia nya dan mencoba mengerti dirinya. Bodoh, apa dia ingat ketika sekolah aku melarangnya mati matian untuk bolos? Menahannya diambang pintu agar dia tak keluar kelas ketika bel tanda masuk berbunyi, dan dia memohon padaku agar kulepaskan tapi aku tetap menahannya,haha aku tertawa mengingat itu. Apa dia ingat? Kurasa tidak
Kurasa hanya perasaanku padanya saja yang sudah keterlaluan, kau percaya? Akan kujelaskan jika kau fikir aku main main

6/7tahun berturut turut aku mengucapkan "selamat ulang Tahun" dan doa doa tulus tepat dijam 00.00 tanggal kelahirannya (bahkan selalu kutulis sejak aku menemukan wattpad di seri Surat Harian) dan apa yang kudapat? Tidak ada, dia tidak pernah membalas pesan yang kukirim dengan penuh rasa sayang kala itu. Aku menangis, hanya itu yang kulakukan.

Tahun tahun selanjutnya aku tetap melakukan kebiasaan itu, suatu ketika entah bagaimana dia membalas pesanku dengan 1 kata "amin" demi Tuhan itu merobek hatiku, aku tetap saja menangis. Aku berfikir ulang, bagaimana bisa laki laki ini tidak mengucapkan terima kasih atau setidaknya basa basi untuk menyenangkanku?? Lalu, aku meredakan keegoisanku dan merasa itu sudah cukup. Gila, aku separah itu masa itu.

Tahun tahun berganti, menginjak SMA aku tidak melihatnya lagi. Yaa, kami berbeda sekolah, meski sebelumnya aku sudah memaksakan kehendak untuk mengajaknya masuk ke sekolahku dan dia menolak dengan berbagai alasan. Tapi anehnya aku tetap mencintainya tanpa kurang meski bertemu dengan laki laki yang lebih darinya.

Jangan tanyakan seperti apa dia, apa dia tampan? Aku punya mantan yang lebih tampan darinya. Apa dia kaya? Bahkan aku juga punya mantan yang lebih kaya darinya. Lalu, apa yang spesial? Rasaku, yaaa perasaanku yang terlalu tulus padanyalah yang spesial.

Suatu hari temanku menceritakan sesuatu yang dia tau dari si bodohku ini, kau tau apa yang diucapkannya
"aku ingin menceritakan sesuatu, tapi berjanjilah kau tak akan menangis" aku yang kala itu dilanda rasa penasaranpun mengiyakan syarat dari temanku, dan dia berkata
"kemarin aku melihat bodohmu bertengkar dengan orang tuanya" DEG aku diam dan apa yang kulakukan? Aku menangis, merasa iba dengan apa yang terjadi padanya meski aku sendiri juga terlahir dari keluarga yang Broken.

Aku tidak mengerti kenapa aku selalu menangis untuk masalah orang lain, terutama bodohku kala itu? Aku bahkan menangis ketika tau kabar bahwa dia pengguna narkoba, aku menangis ketika mendengar dia dipukul ayahnya, aku menangisinya seakan apa yang terjadi padanya adalah kesalahanku. Bagaimana bisa???? Ketika dia berada di titik terendah aku merasa aku hanya harus terus dipihaknya, aku tidak ingin dia merasa sendirian meski sebenarnya akulah yang paling kesepian.

Dia, bodohku selalu kusebut dalam doa kala itu. Kau ingin tau apa doaku?
"ya Tuhan jika dia (aku menyebut namanya kala berdoa) untukku maka dekatkan, tapi jika dia memang tidak untuk kumiliki buat aku sakit hati sesakit sakitnya agar aku bisa melupakannya"
Dan, benar saja Tuhan memang maha membolak balikkan hati
Aku yang pantang menyerah mendekatinya dari setiap hari (dijam yang sama) mengiriminya pesan, diam diam melewati rumah, tempat tongkrongannya hanya untuk melihatnya, mendoakannya yang terbaik tiba tiba berada difase terbalaskan.

Aku masih ingat, malam itu dia mengajakku jalan jalan, kau tau rasanya? Aku sangat bahagia bahkan sampai sedikit menangis, aku merasa akan menjadi hal baik setelahnya. Tapi tidak sesuai dugaanku lambat laun setelah pertemuan itu aku merasa "kenapa nothing spesial? Dimana aku yang sedikit sedikit menangis hanya karna mendengar namanya? Dimana aku yang selalu melompat lompat saat mendapat pesan darinya?" aku merasa kehilangan rasaku yang bertahun tahun ku miliki. Lenyap! Tiba tiba tak kurasakan lagi, aku sempat menyalahkan Tuhan "KENAPA? APA TUHAN SENGAJA MEMPERMAINKANKU?" semua temanku bahkan mengolok ngolokku ketika dia datang aku justru tak tau rasaku kemana.

 Cinta datang terlambat, ketika aku kehilangan rasaku dia justru datang dan menjadikan aku cinta pertamanya. Aku sendiri tidak mengerti bagaimana bisa? Rencana Tuhan sesederhana itu, Bahkan tanpa menyakiti perasaanku (lagi) aku kehilangan rasa itu.

Dan hari ini aku mendengarkan lagu Pasto (Tanya Hati) dan menangis tiba tiba, aku merasa rindu akan rasaku kala itu. Rindu akan air mata yang ribuan tetes keluar hanya untuk menangisi orang yang sama, rindu akan sensasinya menjadi Aku kala itu. Allah maha baik, dia tidak ingin menyakitiku lebih lama lagi dan aku berterima kasih untuk rasaku saat itu. Setidaknya menjadikanku paham akan bagaimana harus mencintai seseorang tanpa alasan dan karena, bagaimana rasanya sakit hati meski dia tak melakukan apa apa. Aku belajar bahwa aku dikala itu adalah orang yang sangat tulus dan penuh kasih sayang.

Dari Aku untuk Aku
Terima Kasih kamu hebat untuk menahan rasa yang menyakitkan itu bertahun tahun. Semangat untuk hari ini kita akan bahagia, wahai Aku :)

Terima Kasih sudah membaca tulisanku yang absurd dan ga jelas ini, tapi kali ini aku benar benar ingin bercerita dan benar benar merasa rindu pada Aku dikala itu. Jadi, sudahkah kalian simpulkan rasa apa sebenarnya yang Aku rasakan kala itu? Kuharap kalian tidak bosan membaca Cerpen ku yang abstrak ini, biglove dari #Aku :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang