𝚂𝚒𝚌𝚔

6.2K 747 93
                                    

Bambam menatap miris keadaan kakaknya, begitupun dengan Rose. Wanita berpipi chubby itu sesekali mengelap keringat dingin Lim yang bercucuran dan mengompres kening sang kakak.

Rose mencelupkan tangannya ke dalam baskom berisi air, lalu memberikan baskom tersebut kepada Bambam. Tanpa perlu di bilang pun, Bambam sudah tahu bahwa Rose pasti menyuruhnya untuk mengganti air yang sudah tidak hangat itu dengan air hangat.

Saat pintu dibuka oleh Bambam, bertepatan dengan itu pula Jisoo ingin memasuki kamar Lim. "Bagaimana? Apa suhu tubuhnya sudah normal?" Bambam menggelengkan kepalanya pelan. Jisoo menghela nafasnya, lalu memberi isyarat kepada Bambam untuk menjalaskan tugasnya.

"Oppa, kenapa bisa jadi seperti ini?" Tanya Rose kepada Jisoo yang baru saja masuk. "Aku rasa karena kelelahan, secara Lim kan bekerja tanpa henti." Jawab Jisoo. "Tidak mungkin. Kita juga bekerja, tapi kenapa hanya Lim oppa saja yang seperti ini?" Protes Rose.

Well...Rose tidak salah. Mereka bekerja bersama-sama, kenapa cuman Lim saja yang sakit? Terlebih, Lim adalah agent MBI bagian lapangan, itu artinya Lim diharuskan memiliki stamina yang kuat. Jika ada orang yang harus sakit karena bekerja tanpa henti, maka orang itu adalah Rose.

"Emm...sebenarnya..." Jisoo tampak ragu. Pria itu menggaruk pipinya yang tidak gatal, dan bola matanya melirik kesana-kemari, agar dia tidak bertatapan langsung dengan Rose. "Sebenarnya apa?" Tanya Rose. Perasaannya jadi tidak enak.

"Aku tidak tahu apa ini benar atau tidak, tapi menurutku Lim sakit karena dia kelelahan. Kemarin nona Kim mengerjai Lim dengan membuat Lim bolak-balik lantai 2 ke lantai 20 lalu pergi ke lantai 13 dengan menggunakan tangga darurat. Sudah begitu, Lim disuruh oleh nona Kim untuk menemaninya makan siang lagi. Kurasa kakakmu ini tidak memiliki celah untuk beristirahat." Jelas Jisoo.

"Apa?!" Mata Rose memelotot kaget. Rose tidak percaya bahwa Jennie tega mengerjai Lim sampai segitunya. "Apa wanita itu masih waras?!" Geram Rose. Entah kemana sifat kalem dan sopan milik Rose, yang jelas ini adalah sifat baru Rose yang tidak diketahui oleh Jisoo. Rose akan bersikap tidak sopan, jika dia sedang marah atau kesal. Tidak peduli siapa dirimu dan apa jabatanmu, semua sama saja bagi Rose.

"Sstt...jangan berteriak seperti itu. Kau akan membangunkan Lim, kasihan kakakmu. Dia baru saja terlelap." Ujar Jisoo. Bertepatan dengan itu pula, Bambam memasuki ruangan dengan baskom berisikan air hangat dan meletakkannya diatas nakas.

Rose segera mencelupkan kain yang berada di kepala Lim ke dalam baskom tersebut, mengeringkannya, dan lalu kembali meletakkan kain tersebut di kening Lim. "Mommy..." lirih Lim.

Sontak hati Bambam, Rose, dan Jisoo tercubit saat mendengarnya. Apalagi Bambam dan Rose, mereka tahu bahwa sekuat apapun Lim dihadapan mereka saat mereka merindukan mommy mereka, tetap saja Lim adalah orang yang paling tersakiti. Lim adalah satu-satunya orang yang melihat kejadian memilukan itu dengan jelas.

Bahkan setelah 4 tahun berlalu, Lim masih sering mimpi buruk setiap malamnya. Pria itu akan berteriak histeris, menjambak rambutnya, dan menangis histeris. Bambam dan Rose yang masih kecil jelas merasa sedih dan kasihan, namun secara perlahan mereka mulai terbiasa melihat Lim yang seperti itu. Setelah Lim bisa mengikhlaskan kepergian orangtua mereka, barulah Lim tidak lagi memimpikan hal-hal buruk seperti itu.

"Mommy...Lim kangen mommy..." kembali Lim mengigau kecil. Perlahan Rose meraih tangan Lim dan kemudian diremasnya lembut. "Iya, mommy ada disini bersama Lim. Tidurlah sayang." Ucap Rose.

Jisoo merasa bingung, dan Bambam mulai menjelaskannya kepada Jisoo. "Itu sudah biasa Rose lakukan jika hyung mengigau tentang mommy. Itu Rose lakukan, karena hyung sering kali berkata bahwa suara Rose terdengar persis seperti suara mommy kami. Itulah mengapa Rose melakukan hal itu, dan hyung akan tenang setelah mendengar suara Rose. Itu, lihatlah." Tunjuk Bambam pada Lim, membuat Jisoo langsung menoleh kepada Lim.

Limario's Lover [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang