di sebuah keluarga besar pasti ada satu keluarga yang jadi keluarga utama, kan? kayak kalau ada apa apa tuh kumpulnya pasti disana, dan biasanya keluarga si sulung yang berperan sebagai keluarga utama, tapi karena di keluargachoi ini yang banyak berperan penting dalam masalah duit-menduit alias bisnis itu keluarga mama Seo dan papi Kyuhyun, jadi keluarga utamanya itu mereka
belum lagi si Kyuhyun itu hEbOhBaNgEt orangnya, apa-apa cerita, apa-apa pengumuman, apa-apa telfon sana-sini, as expected the family man, makanya satu keluarga tuh kompak banget buat nyelesain sebuah masalahdan diajak sekongkol
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak Heejin, udah berapa hari lo gak telfon gue!"
Penuturan Yerim barusan dari seberang sambungan telfon disana membuat Heejin yang tengah merunduk sedih itu menarik senyum pilunya.
"Rim.."
"Ih, kak Heejin kenapa?"
Sekarang sudah nyaris subuh, dan Heejin belum tertidur sama sekali, dia kalut dengan pikirannya sendiri dan resah setiap kali mencoba memejamkan matanya.
"Dia beneran dateng.." Lirih Heejin, dia menceritakan pada adik sepupunya tentang penolakannya untuk Hyunjin beberapa waktu lalu.
Gadis di seberang sana terdiam sebelum akhirnya helaan nafas tertangkap oleh rungu Heejin yang masih menempel dengan speaker ponselnya. "Kak Heejin, you've done great, kak." (lo udah ngelakuin hal yang bagus,)
"Tapi kayaknya barusan kak Heejin bikin dia sedih, Yerim." Sela Heejin pelan, hatinya merasa tidak karuan lagi.
"He doesn't deserve to be hurts, indeed, tapi kakak juga pantes bahagia." (Dia gak patut disakitin, bener,)
"Yerim, he's my prosperity, I can't lie anymore." (dia itu kebahagiaan gue, gue gak bisa bohong lagi.) Heejin buru-buru menghapus air matanya yang entah sejak kapan mengalir dan membuat sungai di atas kulit wajahnya. "Kak Heejin gak bisa jelasin segimana bahagianya kak Heejin pas ngeliat dia tiba-tiba dateng, Yerim, kak Heejin ngerasa semua yang hilang dari diri kak Heejin udah kembali lagi, all of the chaos are just done." (semua bencana udah selesai.)
Kalimat Heejin terjeda, dia meremas selimutnya kencang, menahan sakit untuk mengucapkan kata selanjutnya.
"Tapi kak Heejin masih tetep keinget sama omongan Ryujin, tentang apa yang Hyunjin bilang ke dia, rasanya sakit banget, Yerim.."
"Kak, moving on isn't all about forgetting." (move on bukan tentang ngelupain.) Sahut Yerim pelan namun terdengar sangat positif, meski Heejin tidak bisa melihat gadis itu, dia masih bisa merasakan senyuman manisnya, secerah itu jiwa Choi Yerim untuk Heejin. "Move on itu soal mengikhlaskan, mengikhlaskan apa yang udah terjadi, kalau kakak ikhlas, meski keinget sama hal itu berulangkali, kakak gak akan ngerasainsakitnya lagi, sama sekali enggak."