AOD 14

48 4 0
                                    

"Kau sendiri saja?" Youngmi menoleh pada Hyunjin yang tengah membawa segelas minuman berwarna ungu pekat hampir berwarna kehitaman, mungkin itu anggur.

"Hm yeah, sebenarnya tidak sendiri. Salah satu temanku sedang ke toilet, dan yang satu asyik sendiri mencicipi hidangan, hahah." Youngmi terkekeh pelan, jujur agak canggung ketika ia tau jika dihadapannya ini berdiri seorang pengusahawan yang terkenal di Seoul ini.

"Aku sungguh terhormat bisa bertemu dengan detektif wanita terbaik di Seoul ini, semoga kita bisa berteman baik!" Hyunjin menampilkan eyes smile-nya. Manis dan sangat lembut, batin Youngmi.

"Anda berlebihan, hahaha," Youngmi tertawa canggung.

"Panggil saja Hyunjin, aku sungguh ingin berteman denganmu! Jadi jangan canggung!" ucapnya senang, Youngmi tersenyum tulus. Ingin sebenarnya berteman dengan Hyunjin, tapi melihat jika ia adalah seorang yang terkenal dan pengusawan muda tersukses di Seoul ini membuatnya menjadi tak nyaman dan canggung.

"Tapi aku merasa tidak sopan memanggil dengan sebutan nama saja."

"Kalau begitu jangan pernah dirasakan, anggap saja teman lama," Youngmi mengangguk, mungkin tak apa jika Hyunjin-nya sendiri saja yang memaksa. Senyum mengembang dibibir mereka berdua.

"Youngmi. Mian lama, um ... dia?" Seungmin datang tiba-tiba dari belakang Youngmi, membuat gadis itu hampir saja berteriak kalau ia refleks membungkam mulutnya sendiri.

"Hai, aku Hwang Hyunjin. Temannya Felix, salam kenal," Hyunjin menjabat tangan Seungmin, "Oh iya, aku Kim Seungmin. Teman Youngmi dan Chaewon, salam kenal juga."

"Dimana Sunwoo?" tanya Seungmin tiba-tiba, lelaki itu merasa datang diwaktu yang tidak tepat.

"Ku rasa kau butuh kacamata, lihatlah dia sedang makan didepan sana!" ujar Youngmi sinis, Seungmin tersenyum kecut ia lantas berpamitan untuk menyusul Sunwoo. Youngmi hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Seungmin dan Sunwoo di ikuti Hyunjin yang juga memperhatikan mereka berdua.

"Mereka lucu," ucap Hyunjin.

"Bukan lucu tapi bodoh, hahaha," ucap Youngmi sepontan, dan Hyunjin ikut tertawa.

"Ah mian, harusnya ..."

"Kenapa meminta maaf jika kau membuat orang lain tertawa? Kau masih canggung, ngomong-ngomong mau ini?" Youngmi menggeleng ketika Hyunjin menawarinya alkohol, lelaki itu menangguk lantas menaruh minuman itu ke meja yang ada didekat mereka. Youngmi mengerenyit bingung.

"Kenapa tak diminum? Aku tak apa jika kau meminumnya!" kata Youngmi tak enak hati.

"Aniya, aku sedang tak ingin minum juga," Youngmi mengangguk tanda mengerti, setelah itu hening terjadi diantara keduanya. Hyunjin tak ingin beranjak dari posisinya maupun mengakatan sepatah atau dua patah kata yang membuatnya harus tetap disana, sementara Youngmi sendiri hanya diam, tak melakukan apapun dan tak ingin melakukan apapun. Ia merasa lelah, hanya itu.

"Jika kau butuh bantuan, kau bisa menghubungiku," kata Hyunjin tiba-tiba.

"Maksudmu?"

"Yeah aku hanya ingin menawarkan bantuan padamu, jika kau butuh. Sebisaku akan ku bantu," Youngmi mengangguk paham, mungkin aneh jika orang yang baru saja ia kenal menawarkan bantuan yang mungkin akan berjangka panjang. Tapi, mungkin Hyunjin benar-benar ingin bertaman dengannya.

"Terima kasih," ujarnya.

***

Pesta telah selesai, dan para tamu mulai bubar untuk pulang kerumah masing-masing. Sudah pukul 21.37 KST, dan Youngmi tengah berjalan beriringan dengan Seungmin menuju mobil Seungmin. Karena ia datang dengan Seungmin maka ia juga harus pulang dengan Seungmin. Bukan Youngmi yang ngotot ingin diantar, tapi itu memang sudah menjadi prinsip Seungmin sendiri.

"Ya! Sepertinya Hyunjin tertarik padamu!" goda Seungmin, Youngmi berdecak sebal mendengar itu.

"Ia hanya ingin berteman!"

"Oh aku mengerti, berawal dari teman lalu jadi sahabat, setelah itu menjadi pacar! Benar bukan?" tebak Seungmin yang tak berhenti mengoda Youngmi bahkan sampai mereka berada didalam mobil.

"Siapa bilang seperti itu?!" elak Youngmi kesal, tapi Seungmin malah tertawa.

"Aku, hahaha!" Seungmin masih tertawa, bahkan lebih keras.

"Lalu apa kita seperti itu?!" seketika tawa yang terdengar tadi seolah-olah meredup, Youngmi gelagapan sendiri. Bagaimana ia bisa sebodoh itu? Ish!

"Pfff ... bahahahaha, apa? Kau bilang apa tadi? Hahaha, kenapa kau itu lucu sekali hari ini? Oh air mataku sampai keluar, hahahaa." Youngmi menghembuskan nafas lega karena Seungmin tetap bodoh seperti biasanya, ia tak mengubris lagi dan memilih mengabaikannya.

***

Hyunjin memainkan bongkahan es batu yang ada digelas bir-nya, tersenyum miring sambil memandangi foto Youngmi di hadapannya. Di sebuah ruangan khusus di mansion miliknya, ia memajang foto Youngmi yang diambil dari orang-orang suruhannya.

"Tangan yang lembut tapi akan kuat jika sang pemilik merasa terancam atau terluka, bukankah sebuah besi panas pantas untuk menyiksamu?" tanya Hyunjin pada foto Youngmi, ia seolah-olah berbicara pada Youngmi yang tengah terikat kuat dihadapannya tak berdaya.

"Rambut yang panjang, bukankah akan lebih cocok jika aku membuatnya pendek dengan gunting tanaman? Itu sangat menakjupkan bukan, sayang?" Hyunjin meminum bir-nya dan mulai merilekskan badannya dengan menyenderkan dirinya disofa.

"Lama tak bertemu, dan aku rindu pukulan itu. Hahaha."

***

Youngmi keluar dari mobil Seungmin, Seungmin juga keluar untuk melihatnya sampai masuk kedalam rumah. Youngmi berjalan menuju pintu utama, tapi saat kurang beberapa langkah lagi ia berbalik badan menghadap Seungmin.

"Ada apa?"

"Terimakasih untuk hari ini, hati-hati dijalan," ujarnya smabil melambaikan tangan sebentar. Seungmin terkekeh pelan, Youngmi memang soft jika bersamanya.

"Aku tau, sana masuk!" Seungmin mengusir Youngmi untuk masuk ke dalam, gadis itu mengangguk dan berjalan lagi ke pintu utama rumah milik keluarga Lee itu. Seungmin masih setia melihat Youngmi sampai gadis benar-benar menghilang dari hadapnnya.

Seungmin masuk lagi ke mobilnya, dan melihat sebentar ke arah pintu utama yang baru saja dimasuki Youngmi, lelaki itu tersenyum tulus, "Aku tau, tapi aku dan kamu tak bisa jadi kita. Sampai kapanpun, karena Lee Youngmi itu bagaikan seorang adik bandel oleh Kim Seungmin, aku menyayangimu." Seungmin menyalakan mesin mobilnya, dan mulai pergi dari sana.

Angel Or Devil Ft Hwang Hyunjin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang