AOD 17

42 6 0
                                    

"Sudah lama menunggu?" tanya Youngmi, Hyunjin yang tadinya berdiri menghadap belakang langsung membalikkan badannya. Pemuda itu tersenyum melihat Youngmi datang.

"Tidak, ayo masuk!" ajak Hyunjin yang kemudian membukakkan pintu mobilnya.

"Eiy kau tak perlu melakukan itu, aku bukan Tuan Putri!" Youngmi memasuki mobil Hyunjin, Hyunjin tak langsung menjawab perkataan Youngmi tadi. Ia memutari mobil dan masuk untuk memegang kendali.

"Sekarang memang belum, mungkin suatu hari nanti." Kata Hyunjin sambil menyalakan mesin mobilnya. Youngmi merasa tak paham dengan apa yang di katakan Hyunjin barusan.

"Jangan terlalu di pikirkan, ngomong-ngomong terima kasih sudah mau makan siang bersamaku."

"Oh tak perlu berterimakasih, ini hanya balas budiku saja waktu itu. Tapi ... apa pacarmu tidak marah jika kau pergi denganku?" Hyunjin terkekeh pelan, Youngmi kembali bingung. Apa ada yang lucu?

"Kau pikir aku memilikinya? Hahaha," Youngmi mengaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia merasa tak enak pada Hyunjin telah bertanya begitu.

"Ah maaf aku tidak tau," ujar Youngmi kemudian.

"Kenapa kau itu mudah sekali berkata maaf?"

"Maaf, tolong, dan terimakasih. Itu memang kata sederhana tapi terkadang mampu meringankan sebuah masalah, berkata maaf bukan berarti kamu selalu salah dan berkata 'tolong' bukan berarti kamu butuh di kasihani, atau jika kamu berkata 'terimakasih' itu sudah cukup mengungkapkan bertapa kamu bersyukur dan mengharagai sesuatu." Hyunjin dan Youngmi sama-sama terdiam setelah itu, kemudian Hyunjin menangguk seolah paham.

"Kau bicara dengan baik, hm ngomong-ngomong bagaimana denganmu?"

"Hm? Aku? Kenapa?" tanya Youngmi bingung sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Kau sudah punya pacar?"

"Hm belum, aku tak terlalu memikirkannya. Lagipula keseharianku di penuhi dengan kasus-kasus kejahatan, aku terlalu sibuk."

"Benar! Kau terlihat seperti penggila pekerjaan, itu tidak bagus!" Youngmi menangguk saja menanggapi tanggapan Hyunjin tentangnya. Sebenarnya pikirannya melayang pada Seungmin sekarang, laki-laki itu terlalu tak peka dan membuat Youngmi selalu berpikir berkali-kali jika ingin mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.

"Youngmi-ssi!" Youngmi menoleh pada Hyunjin.

"Mau kencan denganku?" Youngmi terdiam di tempat. Ia bingung harus menjawab iya tau tidak.

"Aku akan menunggu jawabanmu, tak perlu terburu." Hyunjin menjalankan kembali mobilnya karena tadi sempat lampu merah. Youngmi masih diam karena tiba-tiba perasaannya campur aduk.

***

Kantor Polisi Cheongdam-dong, Gangnam-gu – Seoul

"Perhatian sebentar!" titah Inspektur Suho pada para polisi dan detektif yang ada di kontor kala itu.

"Ini menyangkut kasus pembunuhan berantai itu, kita harus cepat bertindak sebelum ada korban lagi. Kumpulkan semua data orang-orang yang berpotensi menjadi tersangka, rapat akan di adakan lagi setelah semua data dan keterangan lebih lanjut dari saksi terkumpul. Dan akan di bentuk tim khusus dalam menangani kasus ini. Sekian, kalian boleh kembali beraktivitas!" jelas Insektur Suho yang kemudian pergi dari sana.

Changbin ingin menghubungi Youngmi, tapi ia tak enak menganggunya yang sedang menikmati makan siangnya sambil menjalani romansa yang harusnya terjadi pada setiap orang. Changbin sadar jika Youngmi terlalu bekerja keras hingga seperti melupakan dirinya sebenarnya juga harus menjalali kehidupan seperti orang normal lainnya.

Angel Or Devil Ft Hwang Hyunjin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang