Bagian 01 : Bully

27.8K 1.1K 9
                                    

HAPPY READING!❤

.
.
.

SEORANG Gadis menatap kosong gundukan tanah. Ibu yang merawat dia selama 15 tahun ini meninggalkan nya untuk selama lama nya.

Dia mengelus batu nisan yang bertuliskan Dewi Kartikasari.

"Sekarang Ibu udah gak ngerasain sakit lagi. Ibu yang tenang ya disana. Maafin Nara yang belum bisa buat ibu bahagia dan bangga sama Nara," Ucap nya.

Ia hanya tinggal berdua bersama Dewi. Namun, sekarang ia hidup sendiri. Ia sebatang kara. Gadis itu adalah Queenara Angelin.

"Nara pamit pulang ya bu. Besok Nara kesini lagi. Assalamualaikum ibu."

Nara menghapus sisa sisa air mata nya. Ia bangkit dan meninggalkan area pemakaman. Tanpa disadari ada seorang berpakaian hitam yang mengamati dirinya. Orang itu mengambil handphone dari saku nya dan menghubungi seseorang.

"Hallo Tuan. Ibu dari gadis itu baru saja meninggal tuan. Dia di kubur kan di TPU di pinggir kota Tuan," Ucap Orang itu pada bos nya.

"Baiklah. Sekarang kau selidiki ibu dari gadis itu dan secepatnya beri tahu info nya kepada saya!" ucap seseorang di sebrang sana.

"Baik tuan," sambungan telphone itu terputus. Lelaki berpakaian hitam itu pun langsung pergi dari area pemakaman.

***

Nara memasuki rumah nya. Rumah nya tidak besar. Hanya ada dua kamar kecil, ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Rumah yang meninggalkan banyak kenangan bersama Ibunya. Rumah yang menjadi Saksi perjuangan kerja keras Nara. Mengingat itu membuat ia menjadi tambah sesak.

Mata indah nya menangkap sebuah figura foto mendiang ibu nya yang di pajang di ruang tamu. Nara mengambil figura foto itu. Ia mengusap foto itu sambil tersenyum.

"Ibu kenapa cepat banget ninggalin Nara? Nara Sekarang sendirian Bu. Nara gak punya siapa siapa lagi."

Cairan bening keluar dari mata indah milik Nara lagi. Sejak dulu ia sudah merasakan keras nya kehidupan. Saat masih SD dia berjualan kue keliling setiap pulang sekolah. Mendiang Dewi sudah sakit sakitan sejak Nara kecil. Dewi hanya membuat kue dirumah dan menitipkan kue kue di warung setempat. Sedangkan Nara yang berkeliling berjualan. Sebenarnya, Dewi pun selalu melarang Nara jualan keliling, Namun Nara menolak. Ia tetap kekeuh berjulan agar menghasilkan uang. Jika kue di titipkan di warung saja, itu tidak cukup memenuhi kehidupan mereka. Apalagi obat obatan Dewi yang terbilang cukup mahal.

Ketika Nara beranjak kelas 2 SMP, dia yang membuat kue dan menitip kan di warung terdekat dan di kantin sekolah. Dan jika pulang sekolah ia bekerja paruh waktu di sebuah cafe. Karna saat itu Dewi sudah tidak bisa bangkit lagi. Ia hanya bisa berbaring di kasur karna penyakitnya.

Sedari kecil Nara sudah mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup nya, walau hasil nya tidak seberapa.

Nara meletakkan bingkai foto itu kembali dan memasuki kamar nya.

***

Seorang wanita paruh baya terlihat sedang menatap foto seorang balita yang menggemaskan. Balita itu tersenyum lebar sampai lesung pipi nya terlihat. Tak sadar air mata nya mengalir. Ia merindukan putri nya. Sangat merindukan nya. Wanita itu adalah Fany Argantara.

"Bunda kangen sama kamu sayang. Cepat kembali. Bunda tak sabar memeluk putri kecil Bunda," Ucap Nya.

Ketukan suara di pintu mengalihkan perhatian nya. Ia segera menghapus air matanya.

"Masuk!" Ucap nya. Pintu terbuka, memperlihatkan seorang pemuda tampan. Ia tersenyum ketika melihat putra ketiga nya.

Pemuda itu menghampiri sang ibu. "Kenapa hm?" Fany mengusap surai rambut putra nya sayang.

Queenara (Posesif Brother)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang