29

1.1K 95 9
                                    

Please, i need your votes and comments!!!
(catatan : Tulisan bercetak miring Flashback)



.

.

.

Park Jasung menghela nafas panjang setiap menatap ketiga orang didalam kamar ini yang saling acuh tak acuh dengan kehadiran salah satu diantara mereka. Sang istri Park Yuri yang berusaha tidak mempedulikan kehadiran Go Dongwook mantan suaminya, putra tirinya Park Chanyeol yang enggan menatap kedua orang tuanya ini termasuk dirinya, dan terakhir Go Dongwook. Jasung merasa kasihan dengan pria itu.

"Aku keluar. Kalian sebaiknya menyelesaikan masalah kalian." Namun meskipun pria berusia 52 tahun itu telah keluar, tetapi tetap saja. Suasana antara ketiga orang yang pernah menjadi sebuah keluarga kecil yang bahagia di masa lalu itu tetap sama. Hingga...

"Maafkan Appa." Go Dongwook, seseorang yang pernah menjadi seorang kepala keluarga ini menjadi orang pertama yang memecah keterdiaman diantara mereka.

"Yuri, Chanyeol... Aku tahu apa yang telah kulakukan dulu tidak mungkin hilang hanya dengan sebuah kata maaf." Kepala pria paruh baya itu menunduk dalam karena gemetar tidak kuasa menahan penyesalan saat mengatakan maaf untuk semua yang sudah ia perbuat.

Dirinya sudah menerima ganjaran atas perbuatannya di masa lalu karena sekarang ia seorang diri, kehilangan wanita yang ia cintai, dan kedua anak yang pernah ia abaikan.

"Hiks... Maafkan Eomma, chanyeol-ah. Eomma sudah egois padamu." Sedangkan Park Yuri, wanita itu akhirnya tidak kuasa menahan air matanya karena egonya yang tidak ingin menangis dihadapan Dongwook sang mantan suami, dan Chanyeol...

"Eomma hanya ingin yang terbaik untukmu menurut Eomma." Yang merupakan anak mereka juga tidak kuasa menahan air matanya. Sekeras apapun ia berusaha membenci kedua orang tuanya, tetapi tetap saja tidak bisa.

Begitulah, detik demi detik berlalu dengan suara isak dari mereka bertiga yang memenuhi seluruh kamar rumah sakit nomor 61 ini. Namun, meskipun suara isakan ketiga orang ini memenuhi seluruh kamar Park Jasung yang berdiri didepan pintu memperhatikan mereka melalui kaca pintu tidak bisa mendengar sedikitpun suara dari dalam. Tetapi saat melihat kepala mereka yang menunduk dengan bahu bergetar. Jasung yakin mereka yang ada dalam sana tengah menangis bersama.

"Kau tidak ingin bergabung kedalam sana?" Pandangan pria paruh baya itu beralih pada Yoora yang sejak tadi menemaninya berdiri di depan pintu kamar, dan ikut mengintip melalui jendela pintu kamar.

"Lalu Appa?"

"Aku akan tetap menunggu di sini saja" Jawab Jasung menggeleng pelan balas menatap Yoora. Dirinya tidak ingin menjadi pengganggu diantara keluarga ini, dan menurutnya wanita didepannya juga sebaiknya masuk kedalam. Bergabung bersama tiga orang lainnya, ia hanya orang asing.

"Tidak. Aku ingin di sini menemani Appa."

"Yoora-ya."

Greb...

"Kau juga akan tetap menjadi Appa kami." Sebuah pelukan tiba-tiba ia dapat setelah memanggil nama wanita 29 tahun disampingnya karena terkejut saat mendengar jawaban wanita yang sudah ia anggap sebagai putri kandungnya.

.

.

.

"Ayo! Aku akan mengantarmu pulang. Sekarang tidak ada yang perlu kau khawatirkan."

Baekhyun hanya tersenyum, lalu mengangguk menanggapi ucapan Noh Yongmin, dan mengikuti langkah pria itu dari belakang. Namun, saat ia menolehkan kepalanya ke arah belakang sebelum berbelok ke kiri. Dirinya melihat Jessica dan Seohyun berdiri di depan pintu ruangan direktur Lee Sooman yang dirinya masuki tadi.

I Need You (Chanbaek)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang