Aku double update.
Kalau kamu buka chapter ini dulu, coba buka chapter sebelumnya ya, siapa tau kelewatan.
-Selamat Membaca-
Pembekalan pertama KKN reguler akhirnya dilaksanakan juga. Seluruh mahasiswa semester lima dikumpulkan di gedung Graha Universitas Mandala untuk menerima pembekalan. Banyak wajah-wajah asing yang mulai terlihat di ruangan tersebut. Orang yang tidak pernah dilihat sama sekali mendadak pada muncul.
"Gue nggak kenal sama mereka," kata Shasha mengarahkan telunjuknya ke segala arah.
"Sama," jawab Calvin mengedarkan pandangan.
"Itulah akibatnya jadi mahasiswa kupu-kupu," sahut Bayu yang baru kembali dari menyapa teman-temannya yang lain.
Di antara anak-anak kos ini, yang banyak teman cuma Bayu. Shasha punya dua sahabat di kampus ini yang memang sudah bersama sejak SMA, tapi mereka absen dari pembekalan hari ini. Sisanya yaaa gitulah. Kuliah ya kuliah, setelah itu pulang. Nina, Rino, dan Calvin bisa dibilang tak memiliki teman sama sekali selain anak-anak rumah. Karena itu akhirnya mereka berlima memilih duduk berdampingan saja agar tidak terlalu kikuk.
"Eh itu si Rama lewat langsung semriwing gitu ye," kata Calvin memegangi tengkuknya.
"Semriwing gimana?" tanya Rino yang duduk di sebelahnya.
"Bikin merinding anjir. Lewat-lewat bau dakwaan," jawab Calvin memandangi pemuda jangkung yang duduk dua baris di depannya.
"Bukannya Kak Rama itu semester tujuh?" sahut Nina bertanya.
"Anak hukum KKN-nya emang semester tujuh barengan sama skripsinya," sahut Bayu menjelaskan singkat.
"Dijamin otak gue bisa kececeran sih kalau harus kayak gitu," kata Shasha bergidik ngeri. "Gue ngurusin riset sekelumit aja rasanya rambut gue bisa mendadak berdiri apalagi harus mikir skripsi sama KKN."
"Otak lo emang kecil Sha, jangan dipaksain," kata Calvin merentangkan tangan kirinya mengusap kepala Shasha. Gadis itu duduk di sebelah Rino.
"Kampret lo!" Shasha hendak membalas tapi langsung dihalangi oleh Rino.
"Nggak usah kayak anak kecil berantem di sini segala. Inget kalian udah bukan siswa tapi udah maha," celoteh Rino membuat Shasha memutar bola matanya jengah sedangkan Calvin menjulurkan lidah mengejek.
"Berarti kasihan Felix ya," kata Nina ingat kalau juniornya itu mengambil jurusan hukum.
Bayu mengangguk mengiyakan. "Tapi kalau Felix cerdas sih dia bisa mulai nyicil skripsi di semester lima. Tiap semester lima kan ada mata kuliah riset, itu bisa diterusin buat skripsi."
"Halah ngapain pusing-pusing, ada joki skripsi di sini!" ujar Calvin merangkul Rino dengan bangga.
Rino menyikut pemuda berwajah garang itu. "Jangan keras-keras monyet! Lo mau ngerusak bisnis gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Housemates
Ficção AdolescenteRumah itu bukan rumah biasa. Tersimpan banyak kisah dari para penghuninya. Disclaimer : semuanya hanya fiksi yang tidak ada hubungannya dengan realita sama sekali. Started : 10 Oktober 2020 End : 14 Januari 2021