59. Nongkrong

781 244 43
                                    

Mika masih terdampak patah hatinya hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mika masih terdampak patah hatinya hari ini.

Ketika pulang, Aryan melihat kakaknya itu masih goleran di atas tempat tidur, dengan piyama yang sama, dan kondisi yang berantakan. Yakin banget Mika belum mandi dari tadi pagi. Mentang-mentang lagi libur kuliah.

Karena pintu kamar cewek itu tidak ditutup rapat, Aryan ngeloyor masuk mengambil handuk dari balik pintu kamar kemudian memukulkannya ke Mika.

"Apa sih Yan?" protes Mika yang tahu-tahu ditabok adiknya.

"Bangun nggak! Dari pagi gini terus, mana jendelanya nggak dibuka lagi. Pengap tau nggak kamar lo!"

Aryan mengomel mengingatkannya akan sosok Ibu di rumah.

"Serah gue, kamar kamar gue."

"Aduh Kaaak, kenapa lo nggak ikut Ko Felix sama Teh Prima aja sih? Mereka lagi main noh sama gengnya, kan temen lo juga."

"Kagak. Masih mager ngapa-ngapain."

"Elah baru ditinggal pacaran doang. Ditikung juga bisa." Aryan duduk di bibir kasur. "Coba bayangin jadi gue. Baru aja ngerasain naksir orang eh langsung ditinggal nikah."

Mika mengangkat kepalanya memandang adiknya yang mulai galau lagi. Cewek itu menendang lengan Aryan sampai oleng.

"Apa sih," gerutu Aryan.

"Keluar sono, kalau mau sedih-sedihan jangan di sini," ujar Mika mengusir.

Aryan bangkit melemparkan handuk itu ke kepala Mika. "Mandi Kak! Jangan jorok-jorok ah jadi cewek."

"Iya iya. Bawel lo. Siapa sih yang kakaknya di sini?" omel Mika meletakkan kepalanya di bantal lagi.

"Kak buruan mandi!" titah Aryan berkacak pinggang.

"Iya bentar tanggung nih."

"Cepetan!! Gue lihatin sampai masuk kamar mandi baru gue pergi."

Mika mendecak sebal terpaksa menuruti keinginan adiknya. Lagian aneh banget bocah yang satu ini mendadak sok jadi kakak. Bisa-bisanya ngomel ke Mika yang notabene kakak tertua di keluarganya.

**

Waktu keluar kamar, Esa tidak mendapati siapapun di sana. Rumah terasa sangat sepi karena penghuninya terlalu sibuk di luar rumah.

Yang didapati hanya Dori yang lewat di depannya dengan santai.

"Dori," panggil Esa.

Kucing yang tahu Dori adalah namanya langsung berhenti menoleh pada Esa sambil mengeong seolah menanyakan ada apa.

Esa membungkuk mengangkat Dori ke gendongannya. "Gue bosen, lo bosen nggak?"

Meow.

"Tunggu bentar, gue ambil gitarnya Aji dulu, temenin gue belajar gitar ye."

Perfect HousematesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang