Nina merapikan tempat tidurnya kemudian memeriksa seisi kamarnya kembali.
Ia akan meninggalkan rumah ini dalam waktu yang cukup lama. Jadi perlu dipastikan tidak ada barang yang tertinggal.
Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, Nina menggendong tas ransel lalu menarik koper keeluar dari kamar.
Ketika Nina mengunci kamar, Mika keluar kamar dengan penampilannya yang masih berantakan menandakan baru bangun tidur. Cewek itu memandanginya dari atas sampai bawah kemudian melihat ke arah koper di sisi kanan Nina.
"Loh, mau pindah kos, Mbak?" tanya Mika seketika sadar sepenuhnya.
Nina menggeleng menanggapinya.
"Terus itu koper?" tanya Mika menunjuk koper tersebut.
"Oh ini. Gue kan langsung KKN setelah tahun baru, jadi rencana gue baru balik ke sini setelah KKN, jadi baju-bajunya gue bawa balik semua deh."
Mika membulatkan mulutnya sambil manggut-manggut. Lega karena Nina tidak pindah kos. Sedih juga kalau sampai ditinggal pindah, apalagi selama ini yang berperan ibu untuk mereka adalah Nina.
"Beneran pulang hari ini?" tanya Bayu berjalan mendekat.
Nina hanya meliriknya sekilas. Raut yang ditunjukkan setelah memandang Bayu tidak bersahabat sama sekali, membuat Mika mengernyit.
"Balik naik kereta atau travel?" tanya Bayu.
"Kereta," jawab Nina singkat.
"Yaudah ayo gue anterin ke stasiun mumpung mobil Haris nggak kepakai," ajak Bayu.
"Nggak usah, gue bareng Aji sama Prima," tolak Nina menarik kopernya berlalu begitu saja.
Mika mengernyit heran. Interaksi antara Bayu dan Nina sangat berbeda jika dibandingkan dengan biasanya. Sekarang terasa lebih kaku, canggung, atau kata lain yang serupa.
"Berantem ya?" tanya Mika memicingkan mata pada pemuda di depannya.
Bayu menggaruk tengkuknya. "Iya."
"Kenapa?" tanya Mika mendekat. Kekepoannya mulai bergejolak lagi.
"Ya gitulah, namanya juga hubungan," jawab Bayu mengendikkan bahu lalu menghela napas panjang dan pergi meninggalkan lantai dua.
**
Mereka yang mudik ke Bandung janjian pergi bersama naik kereta pagi ini. Sedangkan yang rumahnya di Jakarta dan Bekasi berencana pulang nanti sore. Mereka anak Bali, Surabaya, dan Yogyakarta memilih menghabiskan waktu libur mereka yang hanya seminggu itu di rumah saja.
"Mbak, ngapain bawa-bawa koper segala?" tanya Prima membulatkan mata, heran.
Nina nyengir. "Gue balik ke sini setelah KKN jadi barang yang penting gue bawa semua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Housemates
Teen FictionRumah itu bukan rumah biasa. Tersimpan banyak kisah dari para penghuninya. Disclaimer : semuanya hanya fiksi yang tidak ada hubungannya dengan realita sama sekali. Started : 10 Oktober 2020 End : 14 Januari 2021