68. Menyelesaikan

718 223 36
                                    

Bayu duduk bersandar di tempat tidur, memangku laptop tapi sama sekali tak fokus mengerjakan editan untuk Netfilm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayu duduk bersandar di tempat tidur, memangku laptop tapi sama sekali tak fokus mengerjakan editan untuk Netfilm. Ia berlaih membuka e-mail mengecek pesan masuk, siapa tahu ada client baru yang niat kerjasama dengan Netfilm.

Alih-alih menemukan e-mail dari client baru, Bayu justru dikagetkan oleh e-mail dari mantan client yang harusnya bisa menghubungi lewat whatsapp. Apalagi subjek yang tertulis adalah masalah pribadi.

Entah mengapa fokusnya langsung kembali lagi membaca e-mail tersebut. Ia membacanya dengan sangat hati-hati memastikan tidak ada satu katapun yang terlewat.

Selepas membaca e-mail, Bayu langsung menutup laptopnya dan membuang napas panjang.

Baru kali ini dia merasa jadi cowok berengsek.

Bayu terdiam cukup lama. Tapi dia mendecak segera meraih ponsel di atas nakas. Pemuda itu membuka list kontak mencari sebuah nama kemudian menghubunginya dan menempelkan ponsel ke telinga.

"Halo, Lia... besok siang bisa ketemu nggak?"

**

"Makanya cewek tuh satu aja biar nggak ribet urusannya!" gerutu Haris sambil mengaduk susu cokelat yang digunakan untuk sarapan pagi ini.

Bayu baru saja selesai cerita tentang masalahnya dengan Nina yang kian rumit karena orang ketiga. Anak-anak rumah sudah tahu tentang hubungannya dengan Nina. Haris bilang mereka semua membuka sesi perghibahan ketika Bayu dan Nina pulang duluan di tengah-tengah film yang mereka tonton bersama.

"Gue nggak antisipasi," jawab Bayu menggigit sandwich-nya. "Gue pikir semua tetep sama aja karena gue cepet-cepet bikin jarak pas sadar semuanya mulai keluar batas."

"Ya elah Mas," ujar Haris meletakkan segelas susu ke meja. "Perasaan cewek itu terlalu lembut. Lo harus bisa bedain mana kebaikan yang bisa ngundang perasaan sama kebaikan yang biasa aja, dengan lo bikin jarak, nggak jamin semuanya bisa berhenti gitu aja. Lagian masalah sama Lia ini nggak sesederhana itu kan."

Bayu menghela napas berat. "Sumpah gue mendadak jadi berengsek gini ketularan elo Ris."

"Cih yang selingkuh elo yang disalahin gue, dasar syaiton!"

"Enak aja selingkuh. Gue nggak selingkuh! Pacar gue cuma satu."

"Iya tapi yang satu lagi lo simpen dulu buat cadangan, iya kan?"

"Gue nggak sebajingan itu."

Haris mendecih sekali lagi seolah tidak percaya. "Iya nggak sebajingan itu, tapi udah cocok buat dibilang jadi cowok php."

"Gue nggak pernah ngasih dia harapan sama sekali, asal lo tau aja!" sergah Bayu tak terima disebut cowok php alias pemberi harapan palsu.

"Tapi tingkah laku lo secara nggak sengaja bikin dia mikir lo suka sama dia," balas Haris tidak mau kalah.

Perfect HousematesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang