Kerjasama tim itu sangat di butuhkan, untuk mempermudah menyelesaikan suatu pekerjaan.
—Bobrok Squad—
Malam pun tiba, di mana mereka semua tengah berada di rumah milik Asyilla. Mereka semua tengah merecoki isi rumah gadis itu, membuat sang pemilik naik pitam. Alih-alih menjadi tamu yang sopan, tapi mereka semua menganggap rumah Asyilla seperti rumahnya sendiri.
Asyilla berkecak pinggang, dengan wajah yang memasang galak menatap pada teman-temannya. Namun percuma, aksi marah yang di tunjukkan oleh Asyilla, tidak memengaruhi mereka untuk berhenti tidak merecok di rumahnya. Bahkan, mereka tampak sekali sengaja mengotori rumah Asyilla. Bungkus snack berserakan, bantal yang tergeletak di lantai, dan beberapa piring kotor yang menempuk.
“Astagfirullah, kalian ini berdosa banget.” Asyilla mengusap dadanya sabar. Mencoba menahan emosinya agar tidak marah-marah pada temannya.
“Dosa apaan, Sil? Perasaan kita gak bikin dosa deh,” sahut Ogi tersenyum tanpa dosa.
“Lo gak liat, rumah gue lo berantakin?”
Seketika mata mereka mencoba mengedarkan ke sekeliling. Dan benar saja, rumah Asyilla tampak seperti kapal pecah. Ya, ini semua perbuatan mereka yang sudah merecoki isi rumah Asyilla. Jika seperti ini, apa mereka mau membersihkannya? Jangan harap.
Asyilla menatap mereka dengan tatapan tajam. Menunggu jawaban apa yang akan mereka berikan padanya. Jika hanya meminta maaf saja, Asyilla tidak akan mau. Karena kata maaf tidak akan membersihkan rumahnya.
“Abang jago! Sorry bang jago, ampun bang jago ....” Alih-alih meminta maaf atau membersihkan, tetapi mereka malah bernyanyi sangat kompak.
Asyilla yang tadinya sangat marah, kini suasana hatinya langsung berubah seketika. Jika mendengar sebuah nyanyian, Asyilla tidak tahan untuk tidak berjoget. Lihat saja, kedua jarinya tengah asyik berjoget dengan santai. “Udah, woi! Asyilla gak kuat!”
Ogi yang mempunyai kapasitas bobrok seperti Asyilla, laki-laki itu langsung ikut berjoget bersama partnernya. “Hobat ... lanjut, Dan! Jangan kasih kendor!”
“Ampun bang jago! Weww ... Weww ... Wewww.”
“Sorry bang jago! Ampun bang jago! Yeah bum-bum ... Yeah bum-bum ... Abang jago!” Mereka pun terus menyanyikan lagu yang sempat firal di tik-tok itu.
Sandy yang melihat kebobrokan teman-temannya hanya bisa memijat pelipisnya. Astaga, mimpi apa Sandy mempunyai teman seperti mereka? Jika di bandingkan teman-temannya di Jakarta, mungkin jauh lebih waras di bandingkan mereka.
“Stop bego! Bercandanya kelewatan,” pekik Sandy membuat teman-temannya berhenti bernyanyi.
“Galak bener, San,” sahut Asegaf.
“Jangan banyak bacot lo semua! Mending sekarang kita cabut!”
“Cabut ke mana abang San-san?” tanya Marvel gemas
“Jalani misi lah, ogeb!”
“Ya udah cusss ....”
Kebobrokan mereka harus berhenti saat Sandy yang sudah sangat kesal melihatnya. Sekarang, mereka akan kembali melakukan aksinya. Sekarang, rencana apa yang akan mereka lakukan? Kita lihat saja nanti.
———————
Dengan menggunakan dua mobil, mereka langsung meluncur ke tempat kediaman rumah Ata, yang kini sudah di kuasai oleh tantenya. Hanya membutuhkan waktu 15 menit, mereka sudah sampai di depan rumah besar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Switched Souls - Asyilla & Atta (Tamat)
أدب المراهقين-Cerita ini di tulis oleh tangan yang tak pernah kau genggam- [5 part di private. Silakan follow akun ini terlebih dahulu] Asyilla Maharani Carolline, dan Ananta Senia Willsen. Keduanya harus terjebak dalam situasi yang sangat membingungkan, bahkan...