Jangan lupa vote n komen 🙂🙂
Jangan jadi sider, nulis itu susah. Cuma nekan vote ngga bikin kamu miskin kok 🙂Anyway, sorry for typo(s). Happy reading~
******
"Baekhyun?"
"Hehe, apa kau sedang sibuk? Maaf aku menghubungimu di siang bolong."
"Sedikit. Aku sedang berlatih untuk festival namun sekarang adalah jam istirahat. Bagaimana denganmu?"
"Aku sedang bersiap untuk tidur siang. Huft, tubuhku rasanya lelah sekali. Aku ingin pulang, Chan~" Baekhyun mengeluarkan rengekan di akhir kalimat.
"Lelah, hm? Beristirahatlah. Bertahanlah di sana sebentar lagi, kesempatan untuk berkunjung ke kerajaan tetangga adalah kesempatan yang langka jadi kuharap kau bisa memanfaatkannya semaksimal mungkin."
"T-tapi aku kesepian. Aku ingin seseorang menemaniku."
"Mungkin kau bisa meminta izin untuk berjalan-jalan ke sekitar istana untuk mendatangi sudut yang belum pernah kau kunjungi sebelumnya. Mintalah seseorang menjadi tour guide-mu."
"Mereka pasti akan mengataiku kekanakan dalam hati."
"Tidak apa-apa karena kau memang masih seorang anak-anak."
"Chanyeol, jangan meledekku!" Baekhyun mempoutkan bibirnya.
Terdengarlah suara gelak tawa dari seberang sana. "Cup cup cup, anak bayi jangan menangis."
"Aku bukan bayi! Aku sudah besar! Kau sama saja seperti Mama. Dasar om-om!" Dengusan kesal Baekhyun keluarkan dan Chanyeol dapat mendengarnya dengan jelas.
"Hm mm, aku mengakuinya. Aku lebih tua dari Pangeran Jaehyun dan bahkan lebih cocok menjadi ayahmu."
"Hump! Kalau begitu menjauh dariku. Aku tidak ingin tertular menjadi tua."
"Kau akan menjadi seorang yang tua beberapa tahun lagi, Baek."
Baekhyun membuat bibirnya membentuk sebuah garis lurus. Dia kesal. Sejak kapan Chanyeol menjadi menyebalkan seperti ini, huh? Bibirnya mencebik dan tanpa sadar suara cebikan itu berhasil terdengar oleh Chanyeol. Namun belum sempat pemuda tinggi itu berkomentar apa-apa, pembicaraan mereka harus terhenti karena Baekhyun memutuskannya.
"Chanyeol menyebalkan. Aku benar-benar membencinya," gerutu yang lebih muda. Bibirnya terpout lucu dan kakinya mengentak lantai. Walau begitu, kakinya tetap berjalan menghampiri kepala penjaga pondok inapnya. Seperti yang bisa ditebak, Baekhyun membicarakan tentang keinginannya untuk berkeliling istana.
Penjaga itu awalnya menolak, namun Baekhyun dan kemampuan negoisasinya berhasil meluluskan keinginannya. Baekhyun tidak masalah akan banyak orang yang menjaganya, yang terpenting adalah ia dapat melihat suasana baru.
Istana Leora sebagian besar berwarna kuning lembut, sedangkan pilar-pilarnya berwarna jingga muda. Perpaduan warnanya tampak nyaman di mata dan Baekhyun menyukainya. Pilar di pintu timur dan barat tampak serupa, namun sisi selatan memiliki ukiran-ukiran yang membuatnya terlihat elegan walau tak semewah pintu utama. Langit-langit tingginya ditopang oleh banyak pilar yang memiliki warna dan ukiran yang serupa.
Baekhyun tidak masuk ke bangunan utama, ia hanya mengintip melalui teras timur. Tapi baginya itu lebih dari cukup. Baekhyun merasa sangat terhormat karena tak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama, terlebih dia bukan penduduk asli setempat.
Sesekali ia berpapasan dengan para pelayan yang bertugas di seluruh sudut istana, sama seperti yang ia lihat ketika berada di Rivera.
"Tuan Muda, setelah ini, apa yang akan kau lakukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crownless Prince [Chanbaek ft Kyungsoo, Jongdae]
Fanfiction[UNDER REVISION 🤩] ✔️ = sudah direvisi Chanyeol adalah seorang pemuda sederhana pindahan dari Desa Clover yang kini tinggal di rumah sederhana di pinggir ibukota Kerajaan Rivera. Menyambung hidup dengan menjadi pegawai di Kim's Bakery. Kondisi diri...